Pancasila Sebagai The Living Values Dalam Pengalaman Sejarah Kebangsaan Indonesia

Nur Fatah Abidin

Abstract

Tulisan ini berupaya mendiskusikan kedudukan Pancasila sebagai the living value dengan fokus perbincangan Pancasila dalam konteks pengalaman sejarah kebangsaan Indonesia. Dasar dari tulisan ini adalah notulen pidato Soekarno dalam sidang BPUPK sebagai titik penting untuk memahami Pancasila dalam tiga konsepsi yang kami ajukan: living value, common denominator, dan pengalaman sejarah bangsa Indonesia. Secara historis, Pancasila tidak hanya Leitstar dan Philosophische Grondslag. Lebih dari itu, Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, musyawarah, dan keadilan yang dihidupkan dan dikembangkan oleh masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mereka. Refleksi dari pengalaman historis tersebut menempatkan Pancasila sebagai simpul pemersatu dan bukan sebagai terminology/konsep yang diperdebatkan. Persatuan ini bersumber dan sekaligus diikat dalam kesalingpengertian dan kesepahaman dalam perbedaan dan persamaan nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Dengan demikian, ikatan ini lebih bersifat emosional untuk mencapai tujuan bermasyarakat dan bernegara secara bersama-sama. Penempatan Pancasila sebagai living value dan common denominator setidaknya menjadi alternative pendekatan disamping konsep ‘Ideologi’ sebagai pemersatu bangsa.

Keywords

Pancasila, living values, common denominator, pengalaman sejarah kolektif

Full Text:

PDF

References

Arif, S. (2016). Falsafah Kebudayaan Pancasila. Gramedia Pustaka Utama.

Asshiddiqie, J. (2011). Membudayakan Nilai-Nilai Pancasila dan Kaedah-Kaedah Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945. Kongres Pancasila III, 33-47.

Fitch, R. M., & Webb, S. A. (1989). Cultural Immersion in Indonesia through Pancasila: State Ideology. The Journal of Educational Thought (JET)/Revue de la Pensée Educative, 44-51.

Iskandar, P. (2016). The Pancasila Delusion. Journal of Contemporary Asia, 46(4), 723-735.

Liddle, R. W. (1982). The politics of ekonomi pancasila: Some reflections on a recent debate. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 18(1), 96-101.

McCawley, P. (1982). The economics of ekonomi pancasila. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 18(1), 102-109.

Morfit, M. (1981). Pancasila: The Indonesian state ideology according to the new order government. Asian Survey, 21(8), 838-851.

Notonagoro (1988) Pancasila: Dasar Filsafah Negara (Kumpulan Uraian Pokok-pokok Persoalan tentang Pancasila. Jakarta: Bina Aksara

Poespowardojo, S. (1989). Filsafat Pancasila: sebuah pendekatan sosio-budaya. Gramedia.

Purdy, S. S. (1982). The civil religion thesis as it applies to a pluralistic society: Pancasila democracy in Indonesia (1945-1965). Journal of International Affairs, 307-316.

Song, S. W. (2008). Back to basics in Indonesia? Reassessing the Pancasila and Pancasila State and society, 1945–2007. Ohio University.

Suwarno, P. J. (1993). Pancasila budaya bangsa Indonesia: penelitian Pancasila dengan pendekatan, historis, filosofis & sosio-yuridis kenegaraan. Kanisius.

Hadiz, V. R. (2004). The failure of state ideology in Indonesia: the rise and demise of: Pancasila. In Communitarian Politics in Asia (pp. 162-175). Routledge.

Ward, K. (2010). Soeharto’s Javanese Pancasila. Soeharto’s new order and its legacy: Essays in honour of Harold Crouch, 27-38.

Wahyudi, A. (2006). Ideologi Pancasila: Doktrin yang Komprehensif atau Konsepsi Politis?. Jurnal Filsafat, 16(1), 94-115.

Wahyudi, A. (2012). Hukum tata negara Indonesia dalam perspektif Pancasila pasca reformasi. Pustaka Pelajar.

Widisuseno, I. (2014). Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara. HUMANIKA, 20(2), 62-66.