Effect of Type of Natural Substances Plant Growth Regulator on Nutmeg (Myristica Fragrans) Seedlings
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF(ID)References
Abidin Z. 1993. Dasar-dasar pengetahuan tentang Zat pengatur tumbuh. Penerbit Angkasa. Bandung.
Ruhnayat A. 2014. Teknologi budidaya pala. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Arif M, Murniati, Ardian. 2016. Uji beberapa zat pengatur tumbuh alami terhadap pertumbuhan bibit karet (Hevea brasiliensis Muell Arg) stum mata tidur. Jom Faperta Universitas Riau 3(1): 1-10.
Dea T. 2009. Pengaruh dosis ekstrak rebung bambu betung (Dendrocalamus asper) terhadap perumbuhan semai sengon (Paraserianthes falcataria). Fakultas Kehutanan. IPB.
Direktorat Jenderal perkebunan. 2012. Daerah sumber tanaman pala di Propinsi Jawa Barat. Jakarta.
Astanu DA, Ismono H, Rosanti N. 2013. Analisis kelayakan finasial budidaya intensif tanaman pala di Kecamatan Gisting Kabupaten Tenggamus. JIIA 1 (3).
Kurniati F, Sudartini T, Permana D, 2015. Pengaruh konsentrasi berbagai jenis bahan zat pengatur tumbuh alami terhadap pertumbuhan bibit kemiri sunan (Reutealis Trisperma) (Blanco) Airy Shaw). Laporan Penelitian Hibah Penelitian Internal. LP2M-PMP UNSIL.
Kurniati F, Sudartini T, Hidayat D. 2017. Aplikasi berbagai bahan ZPT alami untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw). Jurnal Agro 4(1): 40-49.
Kurniati F, Hodiyah I, Hartoyo T, Nurfalah I. 2018. Respons labu madu (Cucurbita moschata Durch) terhadap pemberian beberapa jenis bahan zat pengatur tumbuh berbagai dosis. Agrotech Res J 2(1): 16-21.
Frank B, Salisbury, Cleon W Ross. 1995. Plant Physiology. Penerjemah Diah Lukman dan Sumaryono. Fisiologi tumbuhan jilid 3 perkembangan tumbuhan dan fisiologi Lingkungan. Edisi 4. Penerbit ITB. Bandung.
Franklin P. Gardner; R.Brent. Pearce dan Roger L. Mitchel. 2008. Fisiologi of Plant. Terjemahan Herawati Susilo dan Subiyanto. Fisiologi tanaman Budidaya.Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Kwanchai A, Gomez, Arturo A Gomez. 2007. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Penerjemah Endang Sjamsudin,Justika S. Baharsjah. UI-Press.Jakarta.
Lindung. 2014. Teknologi aplikasi zat pengatur tumbuh. balai pelatihan pertanian.Jambi. http://www.bppjambi.info/newspopup.asp?id=603. Diunduh.September 2017.
Mardaleni, Sutriana S. 2014. Pemberian ekstrak rebung dan pupuk hormon tanaman unggul terhadap pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Vigna radiate L.). Jurnal Dinamika Pertanian. Volume XXIX Nomor 1: 45-56.
Maretza. 2009. Pengaruh dosis ekstrak rebung bambu betung terhadap pertumbuhan semai sengon (Paraserianthes falcataria (L.). Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Marfirani M, Rahayu YS, Ratnasari E. 2014.Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi filtrat umbi bawang merah dan rootone F terhadap pertumbuhan stek melati “RatoEbu”. Jurnal on line Universitas Negeri Surabaya. Lentera Bio Volume 3(1): 73-76.
Nurlaeni Y, Surya MI. 2015. Respon stek pucuk camelia japonica terhadap pemberian zat pengatur tumbuh organik. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversity Indonesia I (5): 1211-1215.
Isrianto PL. 2017. Pengaruh gibereline organik terhadap pertumbuhan tanaman keji beling. Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi 2 (1): 23-37
Rismunandar. 1990. Budidaya dan tata niaga pala. Jakarta: PT. Penebar swadaya. Anggota IKAPI. Jakarta.
Rusmin D, Suwarno FC, Darwati I. 2011. Pengaruh pemberian GA3 pada berbagai konsentrasi dan lama imbibisi terhadap peningkatan viabilitas benih puwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.). Jurnal Littri 17 (3): 89-94.
Septari Y, Nelvia, Amri AI. 2013. Pengaruh pemberian beberapa jenis ekstrak tanaman sebagai ZPT dan rasio amelioran terhadap varietas inpari 122 di lahan gambut. Jurnal on Line Mahasiswa. Fakultas Pertanian Universitas Riau 2(1):1-9.
Siregar AP, Zuhry E, Sampoerno. 2015. Pertumbuhan bibit gaharu (Aquilaria malaccensis) dengan pemberian zat pengatur tumbuh asal bawang merah. Jurnal Online Mahasiswa. Fakultas Pertanian UniversitasRiau 2(1): 1-10.
Sudaryono T, Soleh M. 1994. Induksi akar pada perbanyakan salak secara vegetatif. Jurnal Penelitian Hortikultura 6 (2): 1-12.
Syahrul B. 2007. Prospek dan strategi pengembangan pala di Maluku. Persfektif 6 (2). Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor (online); [diakses 2 Januari 2018]. https://minyakatsiriindonesia.wordpress.com.
Wareing PF, Phillips IDJ. 1981. The Control of Growth and Differentiation in Plants.Pergamon Press. New York.
Wattimena GA. 2000. Diktat zat pengatur tumbuh tanaman. Laboratorium Kultur Jaringan. PAU Bioteknologi. IPB. Bogor.
Widia L, Kojoh D, Runtunuwu S. 2017. Kajian budidaya tanaman pala (Myristica Fragrans Houtt.) di Kabupaten Kepulauan Sangihe. [Online]. Tersedia : https://ejournal.unsrat.ac.id/indexs.wuphp/cocos/article/viewfile/14957/1452 9. [2 januari 2018].
Yenita. 2013. Pengaruh gibberellic acid (GA3) terhadap kacang tanah (Arachis hypogea) pada fase generatif. Seminar nasional XI pndidikan Biologi FKIP UNS.
Refbacks
- There are currently no refbacks.