PENDIDIKAN ANTI KEKERASAN DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME DI ORGANISASI KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) SMA NEGERI 1 KARANGANOM
Abstract
Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk melakukan edukasi dan internalisasi nilai-nilai yang relevan dengan prinsip anti kekerasan dalam mencegah paham radikalisme di organisasi kerohanian Islam SMA Negeri 1 Karanganom . Sepertiga aktifitas anak dilaksanakan di sekolah, sehingga pendidikan sekolah memegang peran utama dalam membentuk karakter siswa. Lingkungan pendidikan formal berpengaruh dalam membentuk pola pikir anti kekerasan sampai radikalisme. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan melalui metode focus group discussion , penyuluhan, serta evaluasi kegiatan. Para siswa dan guru sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan ini. Dampak dari kegiatan penyuluhan mampu meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai saling percaya , nilai kerja sama, nilai tenggang rasa, nilai penerimaan terhadap perbedaan, dan nilai menghargai pelestarian lingkungan. Pendidikan anti kekerasan untuk mencegah paham radikal disekolah sangat bermanfaat dan perlu untuk diteruskan.
Full Text:
PDFReferences
Wibisono, M. Y. (2015). Agama, kekerasan dan pluralisme dalam Islam. Kalam, 9(2), 187-214.
Ritzer, George & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Kencana, 2005.)
Susanto, N. H. (2018). Menangkal Radikalisme Atas Nama Agama Melalui Pendidikan Islam Substantif. Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, 12(1), 65-88.)
Isnaini, A. (2014). Kekerasan atas nama agama. Kalam, 8(2), 213-228.).
Alhairi, A. (2017). Pendidikan anti radikalisme : Ikhtiar memengkas gerakan radikal. Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam, 14(2). )
Hadjam, M. Noor Rochman dan Widhiarso, Wahyu. Budaya Damai Anti Kekerasan (Peace and Anti Violence). Jakarta : Dirjen Pendidikan Menengah Umum, 2003.).
Refbacks
- There are currently no refbacks.