BUDIDAYA JAMUR TIRAM UNTUK MENAMBAH PENDAPATAN KELUARGA DI MASA PANDEMI

Abstract

Desa Hadiluwih adalah salah satu desa di kecamatan Sumberlawang, Sragen. Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Selama masa pandemi tak sedikit warga yang mengalami penurunan pendapatan bahkan kehilangan pekerjaannya. Usaha budidaya jamur tiram dapat menjadi salah satu peluang usaha mandiri warga dengan prospek sangat baik karena dapat menambah penghasilan keluarga. Tujuan Program KKN adalah memberikan alternatif untuk menghasilkan pendapatan keluarga terdampak pandemi Covid-19 dengan pelatihan dan praktik budidaya jamur. Metode yang digunakan melalui sosialisasi, demonstrasi pembuatan baglog jamur dan pendampingan budidaya jamur tiram. Tempat kegiatan dilaksanakan di Kantor Kepala Desa Hadiluwih dengan sasaran utama kelompok PKK. Kumbung Jamur bertempat di ruang SD yang sudah tidak dimanfaatkan untuk proses pembelajaran. Selama hampir 2 pekan, jamur tiram sudah bisa dipanen sebanyak 11 kali dengan hasil 14,8 kg. Hasil panen tersebut sementara ini dikonsumsi oleh anggota PKK dengan harga jual 10.000/kg sehingga pemasukan yang diperoleh sementara ini sebesar Rp. 148.000. Diperkirakan baglog jamur tiram masih dapat dipanen setiap hari hingga kurang lebih 5 bulan ke depan. Hasil kegiatan diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa budidaya jamur tiram dapat menjadi alternatif usaha mandiri warga untuk menghasilkan pendapatan di masa pandemi dan dapat dilakukan secara berkelanjutan.