Pengetahuan Lokal Petani dalam Budidaya Tanaman Sayur di Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar

Sonia Canda Mahdafika Utami, Sapja Anantanyu, Suminah Suminah

Abstract

Population growth triggers the need for national food to increase, including the need for vegetable crops as a complement to human nutrition. Efforts made by farmers to meet the population’s needs for vegetable crops and a source of income, often have not paid attention to environmental conditions. Beruk Village is one of the villages where the people cultivate vegetables crops on the slopes of the mountains which should be used as a conservation area. This condition certainly requires farmers to always learn and apply appropriate local techniques so as not to harm the surrounding environment. This research aimed to explore the learning process of farmers in obtaining and examining local knowledge in vegetable cultivation. This study used a qualitative approach method with the interactive model analysis techniques of Miles and Huberman. The results showed that local knowledge of local farmers comes from parents/hereditary, local village farmers, and farmers outside the village through oral, experience, trial and error, and observation. The local knowledge includes seeding (garlic, onion, carrot), land processing stages and its frequency, ‘kalenan’ (horizontal drains), ‘kali gondhang’ (vertical drains), ‘plipit’ (the arrangement stones on the edge of ‘larikan’), benefits of spacing, planting time and season, intercropping, benefits of grass in agricultural land, fertilization methods, weeding, thinning, manual irrigation, utilization of agricultural and livestock waste, as well as method, age, and yield of harvest. The local agricultural tools used are hoe, crowbar, ‘ganco’, garden fork, trowel, sickle, bucket, sack, ‘lanjaran’, and its binder from natural material.

Keywords

learning process; sloping land; traditional; upland agriculture; lahan miring; pertanian dataran tinggi; proses belajar; tradisional

Full Text:

PDF

References

Azhari, N. M., Anantanyu, S., & Rusdiyana, E. (2021). Peran pendidikan dalam meningkatkan minat pemuda untuk melanjutkan usaha tani di daerah konservasi DAS Solo hulu. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian, 2(1), 33–44. https://doi.org/10.47687/snppvp.v2i1.180

BPS Nasional. (2022). Statistik Indonesia 2022. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Tersedia dari https://www.bps.go.id/publication/2022/02/25/0a2afea4fab72a5d052cb315/statistik-indonesia-2022.html

BPS Kabupaten Karanganyar. (2021). Kabupaten Karanganyar dalam 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar. Tersedia dari https://karanganyarkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/23f99e3ecb889e401eda9ceb/kabupaten-karanganyar-dalam-angka-2021.html

Cahyono, S. A., Wuryanta, A., & Lastiantoro, C. Y. (2021). The local knowledge to mitigate the landslide disaster in Beruk Village, Jatiyoso Sub-district, Karanganyar Regency. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 874(1), 012015. https://doi:10.1088/1755-1315/874/1/012015

Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada. (2011). Sistem pengetahuan lokal. Tersedia dari https://archiplan.ugm.ac.id/id/sistem-pengetahuan-lokal/

Erlyna, W. R., & Suminah. (2011). Model pemberdayaan masyarakat dalam rangka konservasi lahan rawan bencana longsor di Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 7(1), 41–53. Tersedia dari https://jurnal.polbangtanyoma.ac.id/jiip/article/view/341

Harini, R., Aulia, D. N., Ningrum, E. C., Hanifah, K., Fitria, L., & Dewanti, T. (2020). Kearifan lokal pertanian, permasalahan, dan arahan strategi dalam pengelolaan pertanian di Desa Sembungan. Majalah Geografi Indonesia, 34(2), 125–129. https://doi.org/10.22146/mgi.32310

Hidayah, J., & Malik, A. (2021). Perubahan sosial masyarakat pasca pengalihfungsian lahan sawah menjadi lahan perikanan: Di Desa Talun Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Lifelong Education Journal, 1(2), 159–171. https://doi.org/10.59935/lej.v1i2.42

Maradou, R. D., Sendow, M. M., & Wangke, W. M. (2019). Curahan waktu kerja wanita dalam keluarga petani wortel di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon. AGRI-SOSIOEKONOMI, 15(2), 261–268. https://doi.org/10.35791/agrsosek.15.2.2019.24428

Mulyoutami, E., Stefanus, E., Schalenbourg, W., Rahayu, S., & Joshi, L. (2004). Pengetahuan lokal petani dan inovasi ekologi dalam konservasi dan pengolahan tanah pada pertanian berbasis kopi di Sumberjaya, Lampung Barat. Agrivita, 26(1), 98–107. Tersedia dari https://apps.worldagroforestry.org/sea/Publications/Manuals/agrivita/12PengetahuanLokalPetani.pdf

Noorginayuwati, & Rafieq, A. (2007). Kearifan lokal dalam pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian di Kalimantan. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Tersedia dari https://repository.pertanian.go.id/handle/12346789/6294

Permana, D. F. W., Mustofa, A. H., Nuryani, L., Kristiaputra, P. S., & Alamudin, Y. (2021). Budidaya bawang merah di Kabupaten Brebes. Jurnal Bina Desa, 3(2), 125–132. Tersedia dari https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jurnalbinadesa/article/view/31916

Pujiharto. (2019). Identifikasi sumbedaya lokal, kearifan lokal dan pengetahuan lokal petani pada usahatani sayuran di Dataran Tinggi Dieng. Prosiding Semnas Pertanian, p33–42. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Tersedia dari https://digitallibrary.ump.ac.id/625/

Ryan, I. (2019). Teknik budidaya tanaman sayuran berdasarkan kearifan lokal masyarakat Suku Damal di Kabupaten Puncak. Jurnal FAPERTANAK: Jurnal Pertanian dan Peternakan, 4(1), 1–9. Tersedia dari https://uswim.e-journal.id/fapertanak/article/view/172

Suseno S. (2012). Budidaya tanaman wortel lokal Tawangmangu secara intensif dan nilai ekonomisnya di Kebun Benih Hortikultura (Tugas Akhir). Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Tersedia dari https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/25136

Suyoko. (2008). Kesesuaian lahan kering untuk tanaman wortel (Daucus carota L.) dan bawang merah (Allium oscolonium L.) di Sub DAS Samin Kabupaten Karanganyar (Skripsi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Tersedia dari https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/7759/Kesesuaian-lahan-kering-untuk-tanaman-wortel-Daucus-carota-l-dan-bawang-merah-Allium-oscolonium-l-di-sub-DAS-Samin-Kabupaten-Karanganyar

Suyono, F., Natelda, R. T., & Maisie, T. F. T. (2023). Rantai pasok sayuran hidroponik di pasar modern Dian Pertiwi Kota Ambon. AGRICA, 16(1), 41–52. https://doi.org/10.31289/agrica.v16i1.8027

Titisari, A., Setyorini, E., Sutriswanto, S., & Suryantini, H. (2019). Kiat sukses budi daya bawang putih. Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Tersedia dari https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/d0cff977-4c97-46a4-9d70-670d541e9b4a/content

Toansiba, M., Katmo, E. T. R., Krisnawati, K., & Wambrauw, Y. L. D. (2021). Pengelolaan tanah dalam pengetahuan lokal dan praktik pertanian berkelanjutan pada masyarakat Arfak, Papua Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 26(3), 370–378. https://doi.org/10.18343/jipi.26.3.370

Wijayanto, H. W., Anantayu, S., & Wibowo, A. (2021). Perilaku dalam pengelolaan lahan pertanian di kawasan konservasi daerah aliran sungai (DAS) hulu Kabupaten Karanganyar. AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2(1), 25–34. https://doi.org/10.46575/agrihumanis.v2i1.96

Refbacks

  • There are currently no refbacks.