Efektivitas Penggunaan Daun Kembang Sepatu sebagai Agensia Defaunasi dalam Pakan Berkonsentrat Tinggi dengan Jenis Hijauan Berbeda Ditinjau dari Kecernaan Nutrienpada Kambing Kacang Jantan
Abstract
Feeding high-concentrateration stimulates the protozoa to grow quickly, thus inhibits the growth of rumen bacteria,and leads to decrease in digestibility of nutrients, especially crude fiber. Defaunation is required to reduce the protozoa population in the rumen, for exampleby using China rose (Hibiscus rosa-sinensis) leafwhich containing saponins. This study investigated the effectiveness of China rose leaf as defaunation agent in high-concentrate feed with different forage based on nutrient digestibility in kacang goats. A total of16 male kacang goats with average body weight of 13.68 ± 1.55 kg was divided into 2 treatments i.e. P1: 40% peanut straw + 50% concentrate + 10% China roseleaf and P2: 40% king grass + 50% concentrate + 10% China rose leaf. The data obtained were analyzed by t-test. The results showed that the goats fed peanut straw generated higher (P<0.05) dry matter intake than the goats fed king grass (819.56 vs 678.65 gram/head/day). Furthermore, the dry matter digestibility in goats fed peanut straw was higher (P<0.01) than king grass (81.93 vs71.64%). The same results were observed for the digestibility of organic matter (82.96 vs74.35%) and crude fiber(78.12 vs 64.00%). It can be concluded that the use of China roseleaf in ration containing peanut strawwas more effective as defaunation agent as indicated by higher nutrient digestibility rather than in ration containing king grass.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amalo, D. 1996. Proporsi daun gamal (Gliserida sepium) dan kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) dalam blok suplemen pakan gula lontar pada domba. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
AOAC (Assocation of Official Analytical Chemists). 1990. Official methods of analysis. 12th Edition. Association of Official Analytical Chemists, Washington, D.C.
Despal. 1993. Evaluasi nutrisi daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis Linn) menggunakan teknik in sacco dan in vitro dengan pembanding beberapa legum pohon. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Erwanto. 1995. Optimalisasi sistem fermentasi rumen melalui suplementasi sulfur, defaunasi, reduksi metan dan stimulasi pertumbuhan mikroba pada ternak ruminasia. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Guyader, J., M. Eugène, M. Doreau, D. P. Morgavi, C. Gérard, C. Loncke, and C. Martin. 2015. Nitrate but not tea saponin feed additives decreased enteric methane emissions in nonlactating cows. Journal of Animal Science 93: 5367-5377.
Hadgu, G.Z. 2016. Factors affecting feed intake and its regulation mechanisms in ruminants -A Review. International Journal of Livestock Reseach 6(4): 19-40.
Hartadi, H., S. Reksohadoprodjo, S. Lebdosoekojo, A.D. Tiilman, L.C. Kearl and L.E. Harris. 1997. Tabel Komposisi Bahan MakananTernak untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Kamal, M. 1998. Bahan pakan dan ransum ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Kartadisastra, H.R. 1997. Penyediaan dan Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia. Kanisius, Yogyakarta.
Putra, S. 2006. Pengaruh suplementasi agensia defaunasi segar dan waktu inkubasi terhadap degradasi bahan kering, bahan organik, dan produks fermentasi secra in vitro. Jurnal Protein 13 (2): 113-123.
Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. UI Press, Jakarta.
Patra, A.K., and J. Saxena. 2009. The effect and mode of action of saponins on the microbial populations and fermentation in the rumen and ruminant production. Nutrition Research Reviews 22(2): 204-219.
Permana, H., S. Chuzaemi, Marjuki dan Mariyono. 2015. Pengaruh pakan dengan level serat kasar berbeda terhadap konsumsi, kecernaan dan karakteristik VFA pada sapi Peranakan Ongole. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang.
Prayuwidayati, M. 1994. Penggunaan daun kembang sepatu dan minyak kelapa dalam ransum bersumber protein gamal dan angsana dengan suplementasi sulfur. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rizal, M. S.N.O. Suwandyastuti dan M. Bata. 2014. Kecernaan dan neraca energi pada sapi lokal dengan pemberian pakan yang mengandung tepung daun waru (Hibiscus tilliaceus). Jurnal Ilmiah Peternakan 2(1): 291-298.
Santra, A. and S. A. Karim. 2003. Rumen manipulation to improve animal productivity. Asian-Australian Journal of Animal Science 16(5): 748-763.
Sarwono. 1990. Beterbak Kambing Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.
Suharti, S., D. A. Astuti dan E. Wina. 2009. Kecernaan nutrien dan performa produksi sapi potong peranakan ongole (PO) yang diberi tepung lerak (Sapindus rarak) dalam ransum. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 14 (3): 200-207.
Suparjo. 2008. Saponin: Peran dan pengaruhnya untuk ternak dan manusia. Laboratorium Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Jambi, Jambi.
Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo. 1991. Ilmu makanan ternak dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Wahyuni, I.M.D., A. Muktiani dan M. Christianto. 2014. Penentuan dosis tanin dan saponin untuk defaunasi dan peningkatan fermentabilitas pakan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan 3(3) 133-140.
Van, D.T.T. 2006. Some animal and feed factorsaffecting feed intake, behaviour and performance of small ruminants. Doctoral Thesis. Faculty of Veterinary Medicine and Animal Science Department of Animal Nutrition and Management. Swedish University of Agricultural Sciences. Uppsala.
Utami, D.M. 2012. Respon penambahan tepung daun kembang sepatu dan ampas teh terhadap populasi mikroba rumen dan produksi gas metan in vitro. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Refbacks
- There are currently no refbacks.