- TEMPLATE
Efek Antihistamin Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) dengan Induksi Ovalbumin
Abstract
Pendahuluan: Data World Allergy Organization (WAO) tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi alergi diperkirakan sekitar 30-40% dari populasi dunia. Reaksi alergi terjadi akibat pelepasan histamin oleh sel mast. Pengobatan alergi jangka panjang selama ini memiliki efek samping berupa ganggun kardiovaskuler, retensi urin, AGEP, dan gangguan saraf. Penelitian sebelumnya menunjukkan kuersetin mampu menghambat pelepasan histamin oleh sel mast. Pada analisis kimia, daun jambu biji mengandung kuersetin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihistamin ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi ovalbumin.
Metode: Penelitian quasi experimental design dengan metode posttest only group design menggunakan 24 tikus yang dibagi kedalam 6 kelompok secara acak. Kelompok kontrol normal (KN) tanpa perlakuan, kontrol negatif (K-) yang hanya diinduksi ovalbumin, kontrol positif (K+) diberikan metilprednisolon, dan kelompok perlakuan (P1, P2, P3) diberikan ekstrak daun jambu biji dengan dosis, berikut 27 mg/200 gramBB, 54 mg/200 gramBB, dan 108 mg/200 gramBB. Pengamatan efek antihistamin berupa perhitungan rata-rata jumlah garuk tikus. Data dianalisis dengan menggunakan uji One-Way ANOVA dan dilanjutkan uji Post Hoc Tukey.
Hasil: Hasil uji One-Way ANOVA menunjukkan perbedaan rata-rata jumlah garuk tikus antar kelompok perlakuan bermakna secara statistik (p=0,00). Berdasarkan hasil uji Tukey, kelompok K- (45,75±5,50) dibandingkan dengan kelompok KN (2,25±0,96) dan kelompok perlakuan ekstrak daun jambu biji berbagai dosis menunjukkan perbedaan rata-rata jumlah garuk tikus yang bermakna secara statistik (p=0,00). Hasil rata-rata jumlah garuk tikus pada kelompok KN (2,25±0,96) dibandingkan dengan P2 (9,00±0,82) tidak menunjukan perbedaan yang bermakna secara statistik (p=0,085).
Kesimpulan: Ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) memiliki efek antihistamin pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi ovalbumin.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Indijah SW, Fajri P. Farmakologi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2016. 209-2017 p.
WAO. White Book on Allergy [Internet]. Pawankar R, Canonica GW, Holgate ST, Blaiss MS, editor. Wisconsin: World Allergy Organization; 2013. 1-248 p. Diambil dari: http://www.worldallergy.org/UserFiles/file/WhiteBook2-2013-v8.pdf
The Global Asthma Network. The Global Asthma Report 2014 [Internet]. Auckland: GAN; 2014. 14-16 p. Diambil dari: http://www.globalasthmareport.org/resources/Global_Asthma_Report_2014.pdf
EAACI. Global Atlas of Allergy [Internet]. Zurich: The European Academy of Allergy and Clinical Immunology; 2014. Diambil dari: http://www.eaaci.org/globalatlas/GlobalAtlasAllergy.pdf
Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/395/2017 tentang Daftar Obat Esensial. 2017 hal. 1–48.
Church MK, Maurer M, Simons FER, Bindslev-Jensen C, Van Cauwenberge P, Bousquet J, et al. Risk of first-generation H1-antihistamines: A GA2LEN position paper. Allergy: European Journal of Allergy and Clinical Immunology. 2010;65(4):459–66.
Walsh GM. Antihistamines (H1 receptor antagonists) [Internet]. 1 ed. Side Effects of Drugs Annual. Elsevier B.V.; 2014. 295-307 p. Diambil dari: http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780444626356000152
Bose D, Chatterjee S. Biogenic synthesis of silver nanoparticles using guava (Psidium guajava) leaf extract and its antibacterial activity against Pseudomonas aeruginosa. Applied Nanoscience [Internet]. Springer Berlin Heidelberg; 2016;6(6):895–901. Diambil dari: http://link.springer.com/10.1007/s13204-015-0496-5
Díaz-de-Cerio E, Gómez-Caravaca AM, Verardo V, Fernández-Gutiérrez A, Segura-Carretero A. Determination of guava (Psidium guajava L.) leaf phenolic compounds using HPLC-DAD-QTOF-MS. Journal of Functional Foods [Internet]. Elsevier Ltd; 2016;22:376–88. Diambil dari: http://dx.doi.org/10.1016/j.jff.2016.01.040
Mlcek J, Jurikova T, Skrovankova S, Sochor J. Quercetin and its anti-allergic immune response. Molecules. 2016;21(5):1–15.
Leasa BN. Pemberian Ovalbumin Sebagai Penyebab Alergi pada Marmot. Bogor; 2010.
Takeuchi S, Yasukawa F, Furue M, Katz SI. Collared mice: A model to assess the effects of scratching. Experimental Dermatology. 2012;40(6):1301–15.
Jang Y, Lee WJ, Hong GS, Shim WS. Red ginseng extract blocks histamine-dependent itch by inhibition of H1r/TRPV1 pathway in sensory neurons. Journal of Ginseng Research [Internet]. Elsevier Ltd; 2015;39(3):257–64. Diambil dari: http://dx.doi.org/10.1016/j.jgr.2015.01.004
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. Mulyatiningsih E, editor. Bandung: CV Alfabeta; 2007.
LaMotte RH, Shimada SG, Sikand P. Mouse models of acute, chemical itch and pain in humans. Experimental Dermatology. 2011;20(10):778–82.
Oliveira TT, Campos KM, Cerqueira-Lima AT, Carneiro TCB, Da Silva Velozo E, Melo ICAR, et al. Potential therapeutic effect of Allium cepa L. and quercetin in a murine model of Blomia tropicalis induced asthma. DARU, Journal of Pharmaceutical Sciences. 2015;23(1):1–12.
Murtini G. Farmasetika Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2016.
Azis AL. Penggunaan Kortikosteroid di Klinik (The use of corticosteroid in clinics). Surabaya; 2006.
Refbacks
- There are currently no refbacks.