ILLEGAL ENROACHMENT IN THE COMMUNITY OF WATU ATA NATURAL RESERVE AREA, BAJAWA DISTRICT, NGADA DISTRICT
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bhusal, P., Paudel, N. S., Adhikary, A., Karki, J., & Bhandari, K. (2019). Halting Forest Encroachment in Terai: What Role for Community Forestry? Journal of Forest and Livelihood, 16(1), 15–34. https://doi.org/10.3126/jfl.v16i1.22886
Botha, H. H. (2018). Marginalisasi Masyarakat: Sebuah Dampak Kebijakan Pemerintah (Studi Evaluasi Dampak Kebijakan Penetapan Hutan Watu Ata sebagai Kawasan Cagar Alam). 28. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/73640/Marginalisasi-Masyarakat-Sebuah-Dampak-Keb ijakan-Pemerintah-Studi-Evaluasi-Dampak-Kebijakan-Penetapan-Hutan-Watu-Ata-sebagai-Kawasan-Cagar-Alam
Dhaka, Y. R., Leksono, A. S., & Suprayitno, D. (2017). Analisis dan Dampaknya secara Ekonomi, Ekologi dan Faktor yang Mempengaruhi Perambahan Hutan di Kawasan Cagar Alam Watu Ata Kecamatan Bajawa. Konservasi Sumberdaya Hutan Jurnal Ilmu Ilmu Kehutanan, 1(4), 51–58.
Farizal, A., Bambang, A. N., & Budihardjo, M. A. (2020). Analysis of the Mount Tunggangan Wildlife Reserve Area Arrangement, Sragen, Central Java using Geographic Information Systems (GIS) with Ecological Sensitivity and Ecological Pressure Approaches. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 448(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/448/1/012022
Feni, R. (2016). Analisis pengelolaan hutan kemasyarakatan di sekitar kawasan hutan lindung register 30 Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung tahun 2010. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan Humaniora, 18(1), 32–36.
Hariputra, R. P., Defit, S., & Sumijan. (2022). Analisis Sistem Antrian dalam Meningkatkan Efektivitas Pelayanan Menggunakan Metode Accidental Sampling. Jurnal Sistim Informasi Dan Teknologi, 4, 70–75. https://doi.org/10.37034/jsisfotek.v4i2.127
Kurniawan, R. (2016). Analisis Regresi (1st ed.). Prenada Media.
Pemerintah Republik Indonesia. (2013). Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
Raharja, I. F., Nuriyatman, E., & Permatasari, B. (2018). Kewenangan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Dalam Penegakan Hukum Terhadap Perambahan Hutan Di Taman Nasional Kerinci Seblat. Jurnal Selat, 6(1), 01–18. https://doi.org/10.31629/selat.v6i1.635
Suwondo, S., Darmadi, D., & Yunus, M. (2018). Perlindungan dan pengelolaan ekosistem: analisis politik ekologi pemanfaatan lahan gambut sebagai hutan tanaman industri. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management), 2(2), 140–154. https://doi.org/10.36813/jplb.2.2.140-154
Tjahjono, Wawan Setiyo; Murdiyanto, Eko; Widayanto, B. (2021). Sinergi pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan wisata di kawasan hutan lindung. Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi, 22(1), 103–113.
Watson, F. G. R., Becker, M. S., Milanzi, J., & Nyirenda, M. (2015). Human encroachment into protected area networks in Zambia: implications for large carnivore conservation. Regional Environmental Change, 15(2), 415–429. https://doi.org/10.1007/s10113-014-0629-5
Xu, W., Xiao, Y., Zhang, J., Yang, W., Zhang, L., Hull, V., Wang, Z., Zheng, H., Liu, J., Polasky, S., Jiang, L., Xiao, Y., Shi, X., Rao, E., Lu, F., Wang, X., Daily, G. C., & Ouyang, Z. (2017). Strengthening protected areas for biodiversity and ecosystem services in China. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 114(7), 1601–1606. https://doi.org/10.1073/pnas.1620503114
Refbacks
- There are currently no refbacks.