Pengembangan Kawasan Stasiun Tugu dengan Penekanan Wayfinding di Yogyakarta

Yunisa Zahrah, Kusumaningdyah Nurul Handayani, Ummul Mustaqimah

Abstract

The proposal aims to bring an accessible, time efficient, and secure design of Tugu Train Station in Yogyakarta City. Yogyakarta happens to be located strategically on the main routes of Java. It is one of the reasons why the city becomes a tourist destination, both domestic and international. Tugu Train Station manages to reach passengers number increase by 10-17% annually. The train station has a good prospect to be developed into a multifunctional train station. The design proposal rises some problems: designing exterior spaces which directs users to the site, interior spaces which makes users navigate easily, and a seamless, time efficient, and clear movement flow from the site to the building. The implementation of wayfinding method is based on post-occupancy evaluation of the existing compound in which confusing building layout creates difficulties in mobility for the passengers. Wayfinding method focuses on spatial organisation, movement flow organisation, and signage placement. This design proposal would expand existing train station buildings to provide more rooms in the anticipation of passenger increase for year to come; as well as to build new public facilities. Furthermore, the implementation of wayfinding method is expected to create an accessible, time efficient, and secure layout which in turn caters various types of passenger.

Keywords

urban design; heritage building; train station; Tugu Station; wayfinding

Full Text:

PDF

References

Admin. 10 Stasiun Paling Besar di Indonesia. Diakses pada 25 Desember 2015, 15:05 WIB. http://blog.tiketkai.com/10-stasiun-paling-besar-di-indonesia/.

Anderson, S. (2009). Collins Dictionary. HarperCollins.

Arthur, P., & Passini, R. (1992). WAYFINDING People, Signs, and Architecture. Kanada: McGraw-Hill Ryerson.

Aprilliana, A. (2015). Terminal dan Stasiun Kereta Api di Kota Depok Sebagai Prasarana Moda Terintegrasi Transportasi Komuter Regional dan Lokal Berkonsep Wayfinding. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Awal, H., & Dkk. (2011). Pengantar Panduan Konservasi Bangunan Bersejarah Masa Kolonial. Jakarta: Pusat Dokumentasi Arsitektur.

Chiara, J. D., Panero, J., & Zelnik, M. (1991). Time-saver Standards for Interior Design and Space Planning. McGraw-Hill.

Gibson, D. (2009). The Wayfinding Handbook: Information Design for Public Places. Princeton Architectural Press.

Griffin, K. W. (2004). Building type basics for transit facilities. John Wiley & Sons.

Harian Jogja. Jumlah Penumpang Kereta Api di Jogja Meningkat Dibanding Tahun Lalu. Diakses pada 16 November 2015, 16:01.

http://www.harianjogja.com/baca/2015/07/15/lebaran-2015-jumlah-penumpang-kereta-api-di-jogja-meningkat-dibanding-tahun-lalu-624279.

Humaska. Revitalisasi Stasiun Tugu Semakin Nyata. Diakses pada 16 November 2015, 17.00WIB. http://bumn.go.id/keretaapi/berita/236/.Revitalisasi.Stasiun.Tugu.Semakin.Nyata.

Humaska. Stasiun Tugu Yogyakarta Terus Direvitalisasi. Diakses pada 15 Oktober 2015, 16.00WIB. http://publik.bumn.go.id/keretaapi/berita/198/Stasiun.Tugu.Yogyakarta.Terus.Direvitalisasi

Humaska. Stasiun Yogyakarta. Diakses pada 30 Desember 2015, 18:00 WIB. http://heritage.kereta-api.co.id/?p=1160.

Hunter, Susan. (2010). “Design Resources DR-01 Architectural Wayfinding”. New York: Center for Inclusive Design and Enviromental Access University at Buffalo.

Kaise, A. (2010). Upgrading Yaesu-Side of Tokyo Station (Tokyo Station Area Development Project). Tokyo: Japan Railway and Transport.

Littlefield, D. (2008). Metric Handbook: Planning and Design Data. Elsevier.

Miro, F. (2012). Pengantar Sistem Transportasi. Jakarta: Erlangga.

Maynard Design. Design & Wayfinding Consultants. Diakses pada 20 Desember 2015, 13:10 WIB. http://www.maynard-design.com/.

Miro, F. (2012). Pengantar Sistem Transportasi. Jakarta: Erlangga.

Munawar, A. (2000). Dasar-dasar Teknik Transportasi. Yogyakarta: Beta Offset.

Nusantara, T. T. B. (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid I. Bandung: Angkasa.

Orbasli, A. (2008). Architectural Conservation: Principles and Practice. Singapura: Utopia Press Pte Ltd.

Pemerintah Kota Yogyakarta. (2010). Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta. Walikota Yogyakarta. Yogyakarta.

Pemerintah Kota Yogyakarta. (2012). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2012-2016. Walikota Yogyakarta. Yogyakarta.

Protokol, Humas. Penandatanganan Kesepakatan bersama antara Pemda DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, Kraton Yogyakarta. Diakses pada 25 Oktober 2015, 13:05 WIB. http://www.birouhp.jogjaprov.go.id.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero). (2012). Pedoman Standarisasi Stasiun Kereta Api Indonesia. Bandung: PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Rail Safety and Standard Boards. (2006). Operation Research Into Signage And Wayfinding At Stations. London: RSBB.

Republik Indonesia. (2007). Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.Lembaran Negara RI Tahun 2007, No. 65. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri Perhubungan No. 33 Tahun 2011 tentang Jenis, Kelas dan Kegiatan di Stasiun Kereta Api. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. (2011). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 56 Tahun 2009 tentang Perkeretaapian, Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 129. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jakarta.

Republik Indonesia. (2011). Undang-undang Republik Indonesia No.11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Lembaran Negara RI Tahun 2010, No. 130. Sekretariat Negara. Jakarta.

Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesian Dictionary. (2000). Modern English Press.

Saputro, E. C. (2014). Pusat Ritel Tematik pada Arsitektur Pusaka di Yogyakarta dengan Pendekatan Olah Desain dan Pengembangan Ekonomi Arsitektur Pusaka. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Satayayoga R., Y. (2015). Pengembangan Kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta Berbasis Transit Dengan Pendekatan Aksesibilitas. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sidharta, & Budihardjo, E. (1989). Konservasi Lingkungan dan Bangunan Kuno Bersejarah di Surakarta. Gadjah Mada University Press.

Sudibyo,S. 1988. Aspek Fungsi dan Teknis Post Occupancy Evaluation dan Beberapa Metodologi Penelitian. Dalam Seminar Pengembangan Metodologi Post Occupancy Evaluation. Jakarta: Usakti.

The Burra Charter for Conservation of Place of Cultural Significance, (1981), ICOMOS NEWS, Australia.

Triwinarto S, Joko. (1997). Morfologi Arsitektural Stasiun Kereta Api Tawang, Semarang. Dalam Jurnal Teknik Universitas Brawijaya Malang : Volume III, no.7, April 1997.

Unit EB. Stasiun Besar Tugu Yogyakarta. Diakses pada 20 April 2015, 13:00 WIB. www./gudeg.net/direktori/417/stasiun-besar-tugu-yogyakarta.html.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.