Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Lembo Kota Makassar
Abstract
Green open space in Makassar City was decreasing due to population growth and high land demand. The phenomenon that occured was that land use as a green open space was decreasing due to an increase in built space. This study aimed to determine the availability of green open space in the Lembo Village, Tallo District, Makassar. Qualitative descriptive analysis and superimpose analysis were used to determine the availability of green open space in that area. The results showed that public and private green open spaces were available in that area with an area of 18.12 Ha or equivalent to 33.56% of the total area. The green open space was at least 30% of the total area, this condition shows sustainability.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amin, S., & Amri, N. (2011). Evaluasi Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Di Kompleks Perumahan Bumi Permata Sudiang Kota Makassar. Prosiding Hasil Penelitian Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, 1-12.
Arifin, S. S. (2014). Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. RADIAL –juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi, 27-32.
Aswar, M., Beddu, S., & Surur, F. (2019). Ketersediaan dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kelurahan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Plano Madani, 206-216.
Asyiawati, Y., & Evi, N. (2014). Strategi Pengendalian Pemanfaatan Lahan Sekitar Kawasan Kalimalang Kota Bekasi Secara Berkelanjutan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 1-12.
Fahreza, W., & Restu. (2016). Analisis Ruang Terbuka Hijau Perumahan Nasional Di Kota Medan. Jurnal Geografi, 1-12.
Hadmaja, B. J., & Kuspriyanto. (2014). Dampak Perkembangan Wilayah Kota Terhadap Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kota Mojokerto. Swara Bhumi, 82-89.
Ikhsan, S., & Aida, A. (2011). Analisis SWOT Untuk Merumuskan Strategi Pengembangan Komoditas Karet Di Kabupaten Pulang Pisau. Jurnal Agribisnis Perdesaan, 9-12.
Imansari, N., & Khadiyanta, P. (2013). Penyediaan hutan kota dan taman kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) publik menurut preferensi masyarakat di kawasan pusat Kota Tangerang. Jurnal Ruang, 101-110.
Martopo, S., & Fandeli, C. (1995). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan: Prinsip Dasar dan Pemaparannya Dalam Pembangunan. Jakarta: Liberty.
Muta'ali, L. (2012). Daya Dukung Lingkungan Untuk Perencanaan Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Penerbit Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada.
Pemerintah Republik Indonesia. (2007). Undang - undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jakarta: Indonesia
Putra, H. P. (2012). Studi Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Ibu Kota Kabupaten Majene. Makassar: UIN Alauddin Makassar.
Sabridi, S. (2012). Kajian Subreservoir Air Hujan pada Ruang Terbuka Hijau Dalam Mereduksi Genangan Air (Banjir). Jurnal Permukiman, 176-184.
Salikha, E. (2012). Evaluasi Fungsi Ekologis Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kota Bandung Dalam Upaya Pengendalian Iklim Mikro Berupa Pemanasan Lokal dan Penyerapan Air (Studi Kasus: Taman-Taman Di WP Cibeunying). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 8-15.
Samsudi, S. (2010). Ruang Terbuka Hijau Kebutuhan Tata Ruang Perkotaan Kota Surakarta. Journal of Rural and Development, 1-12.
Santoso, B., Hidayah, R., & Sumardjito. (2012). Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Pada Kawasan Perkampungan Plemburan Tegal, Ngaglik Sleman. Yogyakarta: Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta.
Soewarno. (2000). Hidrologi Operasional. Yogyakarta: Andi.
Sugiyanto, E., & Sitohang, C. A. (2017). Optimalisasi Fungsi Ruang Terbuka Hijau Sebagai Ruang Publik Di Taman Ayodia Kota Jakarta Selatan. Jurnal Sosial dan Humaniora, 88-97.
Supratiwi. (2018). Studi Ruang Terbuka Hijau dalam Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Semarang. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 22-31.
Suripin. (2004). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi.
Susilowati, I., & Nurini, N. (2013). Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pada Permukiman Kepadatan Tinggi. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 429-438.
Kementerian Pekerjaan Umum. (2005). Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan. Jakarta: Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum.
Kementerian Pekerjaan Umum. (2008). Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan. Jakarta: Dirjen Penataan Ruang.
Widyaastuti, F. (2012). Analisis Ruang Terbuka Hijau dan Kecukupannya Terhadap Jumlah Penduduk Di Kota Bekasi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Yanti, F. (2016). Kualitas Ruang Terbuka Hijau Publik Di Kota Bandar Lampung (Studi Kasus Lapangan Merah dan Pasar Seni, Lapangan Kalpataru dan Embung Sukarame/Taman Kota). Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Zulfikar, W. (2017). Dampak Sosial, Ekonomi Dan Politis Dalam Pembangunan Bandara Udara Kertajati Di Kabupaten Majalengka. Jurnal Caraka Prabu, 58-77.
Refbacks
- There are currently no refbacks.