Transparansi dan Akuntabilitas pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Kabupaten Klaten
Sari
This study aims to analyze how the transparency and accountability of BAZNAS Klaten Regency in managing ZIS funds. The method in this research is descriptive qualitative, data collection through interviews and documentation. The sampling technique used purposive sampling technique and the data analysis technique used the Miles and Huberman model. The results of the study show that BAZNAS Klaten Regency has been transparent in managing ZIS funds, as evidenced by the fulfillment of transparency indicators put forward by Krina, including the provision of clear information about procedures, costs, and responsibilities; easy access to information; establishing a complaint mechanism if there are rules that are violated or requests to pay bribes; and increasing the flow of information through cooperation with mass media and non-governmental organizations. In terms of accountability, BAZNAS Klaten District has fulfilled the accountability dimensions of the network model in the form of accessibility, freedom of information, and public execution. The findings conclude that BAZNAS Klaten District has achieved adequate transparency and accountability in managing ZIS funds. As a recommendation, BAZNAS needs to continue to maintain and improve these practices, as well as develop an effective and open complaint mechanism for the community by establishing specialized personnel to handle complaints.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Andika (2021) Potensi Zakat di Klaten Capai Rp 20 Miliar, Realisasi Baru Rp 4,5 Miliar, Suara Merdeka. Diakses pada tanggal 21 September 2021 jam 19.45 WIB dari: https://www.suaramerdeka.com/teknologi/pr-04165108/potensi-zakat-di-klaten-capai-rp-20-miliar-realisasi-baru-rp-45-miliar
Badan Pusat Statistik Indonesia, 2020. Diakses pada 9 November 2021 jam 20.00 dari: www.bps.go.id
Dwi, I. (2019) “Pengaruh Literasi Terhadap Kepercayaan Muzaki Pada Lembaga Pengelola Zakat Dengan Akuntabilitas Dan Transparansi Sebagai Variabel Inte,” Economic Education Analysis Journal, 2(1), hal. 18–23. Diakses pada 20 Juni 2023 jam 22.30 WIB dari: https://doi.org/https://doi.org/10.15294/eeaj.v8i1.29763.
Ferezagia, D. V. (2018, Juli). Analisis Tingkat Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Sosial Humaniora Terapan, I, 1-6. Diakses pada tanggal 9 November 2021, jam 10.30 WIB dari http://journal.vokasi.ui.ac.id/index.php/jsht/article/view/6
Global Religious Futures, 2020. Diakses pada 9 November 2021 jam 22.36 WIB dari
http://www.globalreligiousfutures.org/countries/indonesia/religious_demography#/?affiliations_religion_id=0&affiliations_year=2020
Humas Jateng, 2020. Musrenbang Tahun Ini, 14 Kabupaten Termiskin di Jateng Siap Ditangani. Diakses pada 10 Agustus 2021 jam 23.45 WIB dari: https://humas.jatengprov.go.id/detail_berita_gubernur?id=3988
Humas Jateng. (2020, Februari 12). Musrenbang Tahun Ini, 14 Kabupaten Termiskin di Jateng Siap Ditangani. Diakses pada tanggal 10 Agusus 2021 jam 12.30 WIB dari HumasJateng: https://humas.jatengprov.go.id/detail_berita_gubernur?id=3988
Kabib, N. et al. (2021) “Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Minat Muzakki Membayar Zakat di BAZNAS Sragen,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(1), hal. 341. Diakses pada tanggal 20 Desember 2022 jam 22.35 WIB dari: https://doi.org/10.29040/jiei.v7i1.2156.
Kartoredjo, H. (2014). Kamus Baru Kontemporer. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kemenag Kabupaten Klaten (2018) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten Tahun 2018. Klaten. Diakses pada 23 November 2021 jam 17.20 WIB dari: http://klaten.kemenag.go.id/pict/69869556LAKIP%20Kemenag%20Klaten%202018.pdf
Ken, C. (2004). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Nurcahya.
Krina, L. L. (2003). Indikator & Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi & Partisipasi. Sekretariat Good Public Governance Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Diakses pada tanggal 19 Februari 2022 pukul 13.26 WIB dari: https://docplayer.info/125452-Indikator-alat-ukur-prinsip-akuntabilitas-transparansi-partisipasi-disusun-oleh-dra-loina-lalolo-krina-p.html
Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Publisher.
Nordiawan, D. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Royat, S. (2015). Kebijakan Pemerintah Dalam Penanggulangan Kemiskinan. Menko Kesra Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, (pp. 41-41). Jakarta. Diakses pada tanggal 10 November 2022 jam 14.26 WIB dari https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/PROS_2008_MAK4.pdf
Saripudin, U. (2016) “Filantropi Islam dan Pemberdayaan Masyarakat,” Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, 4(2), hal. 165–185. Diakses pada tanggal 10 Juli 2023 jam 13.45 WIB dari: https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21043/bisnis.v4i2.2697
Sholahudin, M. (2006). Lembaga Ekonomi Islam. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Subroto, A. (2009). Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa-desa Dalam Wilayah Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung tahun 2008). Semarang: Doctoral disertation Universitas Diponegoro. Diakses pada tanggal 8 Maret 2022 pukul 22.12 WIB dari :http://eprints.undip.ac.id/24290/
Sudirman, S. (2019) “Implementasi Prinsip Good Governance Pada Lembaga Pengelolaan Zakat BAZNAS Kota Gorontalo,” Jurnal Iqtisaduna, 4(2), hal. 202. Diakses pada tanggal 9 Juli 2023 jam 15.55 WIB dari: https://doi.org/10.24252/iqtisaduna.v4i2.6246.
Suseno, P. (2017, Maret 4). Warga Miskin Klaten : Desa Miskin Di Klaten Terbanyak di Jateng. Diakses pada tanggal 11 November 2021 jam 14.03 WIB dari Solopos.com: https://www.solopos.com/warga-miskin-klaten-duh-desa-miskin-di-klaten-terbanyak-di-jateng-697807
Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.