Manajemen Bencana Responsif Gender: Kajian Inovasi Layanan Organisasi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Surakarta

Ratu Riyaning Arum Parasasri, Ismi Dwi Astuti Nurhaeni

Sari

Surakarta merupakan salah satu kota yang memiliki potensi bencana alam. Selama 2015-2019, terdapat 20 kejadian bencana alam mulai dari banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Bencana tersebut menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, terutama bagi perempuan dan anak-anak sebagai kelompok rentan. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), perempuan memiliki risiko 14 kali lebih tinggi dibanding laki-laki dewasa. Artikel ini membahas tentang bagaimana dimensi perempuan dalam identifikasi, desain, implementasi, dan evaluasi program manajemen bencana, bentuk-bentuk inovasi layanan organisasi BPBD Surakarta dalam mewujudkan manajemen bencana responsif gender serta kendala dalam pelaksanaan inovasi layanan. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif dan analisis gender Harvard step 4.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi perempuan telah diperhitungkan dalam program inovasi layanan manajemen bencana responsif gender dengan cara memperhatikan kebutuhan perempuan. Terdapat enam program inovasi layanan dan empat kendala dalam pelaksanaan inovasi layanan manajemen bencana responsif gender. Keenam program tersebut adalah penggunaan data pilah gender, sosialisasi kebencanaan dan mitigasi khusus untuk perempuan, pelatihan dapur umum dan evakuasi khusus perempuan, partisipasi keanggotaan forum kelurahan tangguh bencana, pemulihan trauma pasca bencana, serta program “Jitu Pasna”. Sedangkan keempat kendala tersebut adalah kesulitan teknis, sumber daya manusia, proporsi kelompok sasaran terhadap total populasi dan cakupan perubahan perilaku yang diharapkan.

 

Kata Kunci

inovasi layanan organisasi; manajemen bencana responsif gender

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Alston, M. (2014). Gender mainstreaming and climate change, Journal of Women’s Studies, 47(B), 287–294

Ashraf, M., A., & Azad, A., K. (2015). Gender Issues in Disaster: Understanding The Relationships of Vulnerability, Preparedness and Capacity. Environment and Ecology Research, 3(5), 136-142. doi: 10.13189/eer.2015.030504

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2017). Potensi dan Ancaman Bencana. Diakses dari www.bnpb.go.id

Crawford, M., & Unger, R. (2000). Women and Gender. New York, NY: McGraw Hill.

Chineka, J., Musyoki, A., Kori, E. & Chikoore, H. (2019). Gender mainstreaming: A lasting soluton to disaster risk reduction. Journal of Disaster Risk Studies, 11(3), a723. doi: 10.4102/jamba. v11i3.723

Enarson, E., & Chakrabarti, P., G. (2009). Women, Gender and Disaster: Global Issues and Initiatives. New Delhi: SAGE Publications.

Fakih, M. (2016). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: INSISTPress.

Gaillard, J., C., Sanz, K., Balgos, B., C., Dalisay, S., N., Murray, A., Smith, F., & Toelupe1, V. (2016). Beyond Men and Women: A Critical Perspective On Gender and Disaster. doi:10.1111/disa.12209

Inpres Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan dalam Pembangunan Nasional

Jayarathne, S., S. (2016). Women's Potential in Dealing with Natural Disasters: A Case Study from Sri Lanka. Asian Journal of Women’s Studies, 20(1), 125-136. doi: 10.1080/12259276.2014.1166 6175

Kemenpppa. (2017). Laporan Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2016. Diakses dari www.kemenpppa.go.id

Leibo, J., Yuliani, S., & Humsona, R. (2015). Mengurangi Tingkat Kerentanan Terhadap Bencana Melalui Kebijakan Mitigasi Berbasis Kebutuhan Gender: Studi di Provinsi Jawa Tengah. Draft Laporan Penelitian Hibah Unggulan Fakultas Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Mayner, L., & Arbon, P. (2015). Defining: The Need for Harmonisation of Terminology. Australasian Journal of Disaster and Trauma Studies, 19(Special Issue), 21-25

Nurjanah, Sugiharto, R., Kuswanda, D., Siswanto & Adikoesoemo. (2013). Manajemen Bencana. Bandung: Alfabeta

Oakley. (2015). Sex, Gender and Society. United Kingdom: Ashgate.

Overholt, C., Anderson, M. B., Cloud, K., & Austin, J. E. (1985). Gender Roles in Development Projects: A Case Book. United States: Kumarian Press.

Phillips, S., P. (2005). Defining and measuring gender: A social determinant of health whose time has come. International Journal for Equity in Health, 4(11). doi:10.1186/1475-9276- 4-11

Perka BNPB Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Pengarusutamaan Gender di Bidang Penanggulangan Bencana

Ramli, S. (2010). Petunjuk Praktis Manajemen Kebakaran (Fire Management). Jakarta: Dian Rakyat.

Reyes, D., D., & Lu, J., L. (2015). Gender Dimension in Disaster Situations: A Case Study of Flood Prone Women in Malabon City, Metro Manila. Journal of Disaster Risk Reduction. doi: 10.1016/j.ijdrr.2015.11.001i

Shaluf, I., M., & Ahmadun, F. (2006), Disaster Types in Malaysia: An Overview. Journal of Disaster Prevention and Management, 15(2), 286-98

Sutanto. (2012). Peranan K3 dalam Manajemen Bencana, Jurnal Metana, 8(2), 37-40.

Sutopo, H. B. (2002). Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Warfield, C., (2008). The Disaster Management Cycle. Diakses dari http://www.gdrc.org/uem/ disasters/1-dm_cycle.html

Wicaksono, R., D., & Pangestuti, E. (2019). Analisis Mitgasi Bencana Dalam Meminimalisir Risiko Bencana (Studi pada Kampung Wisata Jodipan Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 71(1)

Windrum, P., & Koch, P. (2008). Innovation in Public Sector Service: Entrepreneurship, Creativity, and Management. United Kingdom: Edward Elgar.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.