ANALISIS KEKUATAN PEMBUKTIAN VISUM ET REPERTUM SEBAGAI BUKTI DALAM TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN
Abstract
This study aims to explain how the strenght of evidence (bewijskracht) for Visum et Repertum as evidence in the crime of rape in Decision Number 42/Pid.B/2021/PN.Kds. The research method used is a normative legal research method with a prescriptive nature of research and uses a case approach. This research shows that Visum et Repertum is important as evidence in the crime of rape because it plays a role in the process of proving a criminal case which can provide a clear picture of crime. Strenght of Evidence (bewijskracht) for Visum et Repertum in Decision Number 42/Pid.B/2021/PN.Kds is independent for the judge. The evidence presented in this case in the form of witness testimony, defendant’s statement, Visum et Repertum letter are related to one another. The strenght of the evidence is the same, no one exceeds the other. The strenght of the proof is free and not binding, depending on the judges’s assesment
Keywords: Strenght of Evidence, Visum et Repertum
Full Text:
PDFReferences
Adriansyah, Asan, Abdul. 2020. The Quality of Visum et Repertum on The Injuries of Living Victims in Deli Serdang General Hospital in 2017-2018. Vol.7 No. 1. Halaman 83-88
Andi Hamzah. 1994. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta. Eddy O.S. Hiariej. 2012. Teori dan Hukum Pembuktian. Jakarta: Erlangga
Fachrul Rozi. 2018. Sistem Pembuktian Dalam Proses Persidangan Pada Perkara Tindak Pidana. Jurnal Yuridis Unaja. Vol. 1 No. 2. Halaman 19-33
Geraldo Angelo. 2018. Surat Sebagai Alat Bukti Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Jurnal Lex Crimen. Vol. 7 No. 5. Halaman 56-63
H. M. Soedjatmiko. 2001. Ilmu Kedokteran Forensik. Malang: Fakultas Kedokteran UNIBRAW Malang
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
Lisayanty. 2019. Kedudukan Visum et Repertum dalam Pengungkapan Delik Pembunuhan di Wilayah Hukum Polrestabes Makassar. Phinisi Integration Review. Vol. 2 No. 2. Halaman 271-280
Peter Mahmud Marzuki. 2021. Penelitian Hukum (Edisi Regu). Jakarta: Prenada Media Grup
Putusan Nomor 42/Pid.B/2021/PN.Kds
R. Soeparmono. 2002. Keterangan Ahli dan Visum et Repertum Dalam Aspek Hukum Acara Pidana. Bandung: Mandar Maju
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
Tolib Setiyadi. 2009. Pokok-pokok Ilmu Kedokteran Kehakiman. Bandung: Alfabeta
Tri Astuti Handayani. 2020. Peranan Visum et Repertum Pada Tahap Penyidikan dalam Mengungkap Tindak Pidana Pengeroyokan. Justitiable Jurnal Hukum. Vol. 2 No. 2. Halaman 22-31
Wira Pratiwi. 2012. Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Persetubuhan Terhadap Anak Secara Berlanjut. Jurnal Fakultas Hukum. Makassar: Universitas Hassanudin
Wahyuningsih, Hambali Thalib, dan Azwad Rahmat Hambali. 2021. Kekuatan Pembuktian Visum et Repertum dalam Tindak Pidana Perkosaan. Journal of Lex Generalis (JLG). Vol. 2 No. 3. Halaman 1279-1290
Yosy Ardhyan. 2017. Analisis Atas Permintaan Penyidik Untuk Dilakukannya Visum Et Repertum Menurut KUHAP. Lex Administratum. Vol. 5 No. 2. Halaman 111-117
Refbacks
- There are currently no refbacks.