KAJIAN PENGGUNAAN PERLUASAN MAKNA KETERANGAN SAKSI PADA PERKARA PENGUASAAN NARKOTIKA DENGAN TERSANGKA MRP BIN P

Tri Wahyu Wijanoko, Arsyad Aldyan

Abstract

This research aims to investigate the use of Constitutional Court Decision Number 65/PUU-VIII/2010 as a legal basis for expanding the meaning of witness testimony in order to convict MRP Bin P, and to understand the reasons why expanding the meaning of witness testimony is necessary in this case. The research method used is doctrinal or normative legal research with a case study approach, and primary and secondary legal sources are collected through literature review techniques. The results of the study show that the lack of evidence in this case makes it difficult for investigators to prove the perpetrator's actions, and expanding the meaning of witness testimony is necessary to overcome this problem. Constitutional Court Decision Number 64/PUU-VIII/2010 provides an opportunity for arresting witnesses to prove the perpetrator's actions of possessing narcotics.

Keywords: Narcotics; expansion of meaning; witness statement.

Full Text:

PDF

References

Daenury, Ahmad. “Kesaksian De Auditu Dalam Hukum Acara Pidana Di Indonesia Dan Hukum Acara Pidana Islam (Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor

193PK/Pid.Sus/2010)”. Jurnal Universitas Islam Negeri Jakarta. (2014): 34, https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/24884)

Fuady, Munir. Teori Hukum Pembuktian Pidana dan Perdata. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2012.

Hamzah, Andi. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Hiariej, Eddy O.S. Teori dan Hukum Pembuktian. Jakarta: Penerbit Erlangga,2012.

Kawengian, Tiovany A. “Peranan Keterangan Saksi Sebagai Salah Satu Alat Bukti Dalam Proses Pidana Menurut KUHAP”. Lex Privatum, Vol. 4 No. 4. (2016): 30, (https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lexprivatum/article/view/11990)

Kristiyadi & Kristanto, Petrus Kanisius. “Perlindungan Saksi dalam Proses Penyidikan Berdasarkan Undang-undang Perlindungan Saksi dan Korban”. Jurnal Verstek, Vol. 11 No. 1 (2023): 78, (https://doi.org/10.20961/jv.v11i1.71424)

Lokas Richard. “Barang Bukti Dan Alat Bukti Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana”. Jurnal Lex et Societatis, Vol. 8 No. 9. (2015): 124, (https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lexcrimen/issue/view/441)

Marzuki, Peter Mahmud. Metode Penelitian Hukum Edisi Revisi. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2021.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU- VIII/2010 Tentang Perluasan Keterangan Saksi

Suprantio, Steven. “Daya Ikat Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang “Testimonium De Auditu” Dalam Perkara Pidana”. Jurnal Yudisial, Vol. 7 No. 1. (2014): 36, (http://dx.doi.org/10.29123/jy.v7i1.92)

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban.

Vinita S. & Bahaduri, Laksa Bayu. “Analisis Kebijakan Pemberantasan Narkotika Di Indonesia Dalam Perspektif Kriminologi”. Jurnal IKRAITH-HUMANIORA, Vol. 6 No. 2. (2022): 104, https://doi.org/10.37817/ikraith-humaniora.v6i2)

Wangke, Asprianti. “Kedudukan Saksi De Auditu dalam Praktik Peradilan Menurut Hukum Acara Pidana”. Lex Crimen, Vol. 6 No. 6. (2017): 146, (https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lexcrimen/issue/view/1736)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.