Peran Stakeholder dalam Penanganan Anak Putus Sekolah di Kota Ambon

Yani Talakua

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kota Ambon Kecamatan Sirimau mengunakan fariabel tunggal (X) yaitu peran pemerintah Kota Ambon dalam penangan anak putus sekolah terhadap (a) Anak Putus Sekolah (b) Orang Tua Sebagai Lembaga Yang Mendasar Dalam Masyarakat (c) Pemerintah Dalam Fungsinya Mencerdaskan Kehidupan Bangsa (Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan) (d) Masyarakat dan lingkungan (e) Keaktifan lembaga-lembaga Kemasyarakatan dan sosial dalam bidang pendidikan dan penanganan anak putus sekolah. Pemerintah Kota Ambon secara jelas berusaha untuk mengoptimalkan dan meminimalisasi serta menekan angka anak putus sekolah di Kota Ambon, karena pemerintah Kota Ambon turut ambil bagian dalam proses pembinaan serta perencanaan persiapan generasi muda yang lebih berdaya. Pemerintah Kota Ambon juga terus mengupayakan agar tingkat anak putus sekolah dapat ditekan seminimal mungkin dan bila perlu sampai tuntas. Kemudian lembaga-lembaga masyarakat yang lain juga memiliki peran yang sama dalam membantu proses terwujudnya kehidupan masyarakat yang sejahtera dan makmur serta meminimalisasi tingkat angka pengangguran. Satu sektor penting yang secara langsung menyediakan kontribusi paling besar pada peningkat mutu dari sumber daya manusia adalah sektor pendidikan. Pendidikan anak-anak adalah satu integral bagian dari potensi bangsa. Melalui pendidikan, anak-anak menyiapkan seperangkat pengetahuan, kesadaran positif dan kemauan menemukan dan mengelola tujuan untuk mereka sendiri di masa mendatang.

Kata Kunci : Anak, Pendidikan, Peran Stakeholder, Putus Sekolah

Full Text:

PDF

References

Abdul Munir Mulkhan. 2002. Nalar Spiritual Pendidikan, Solusi Problem Filosofis Pendidikan Islam. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Adisaputro, Gunawan. 2010. Manajemen Pemasaran Analisis Untuk Perancangan Strategi Pemasaran. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Ahsan, Siswanto, Hani Riska, 2008. Hubungan antara Obesitas dengan Tingkat Perkembangan Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) di TK Plus Al Kautsar Malang, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Surabaya

Ahmad, Nazili Shaleh. 2011. Pendidikan dan Masyarakat. Yogyakarta: Sabda Media

Ali,Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan Statistik Bandung, Bumi Aksara, 1993

Ary H. Gunawan. 2010. Sosiologi pendidikan: Suatu analisis sosiologi tentang berbagai problem pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik Kota Ambon Statistics-Bps Ambon regional Office Tahun 2012,2013,2014.

BPS. 2010. Statistik Pendidikan 2009. Jakarta: BPS RI

Berns, R.M. 2004. Child, family, school, community, socialization and support. Australia: Thomson.

Berry, David. 2003. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

D. Gunarsa, Singgih. Yulia singgih D. Gunarsa. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.

Lexy J. Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja.

Miftah Thoha. 2010. Kepemimpinan dan manajemen. Jakarta: Rajawali Pers

Mudjito AK. 2008. Kebijakan direktorat pembinaan TK dan SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Sabates, R., Akyeampong, K., Westbrook, J. & Hunt, F. 2011. School drop out: Patterns, causes, changes and policies. Diambil dari: unesdoc.unesco.org/images/.../190771e.pdf. diakses tanggal 15 Januari 2014.Salkind, NJ. (Eds). (2008). Encyclopedia of educational psychology. United States: SAGE Publications, Inc.

Soekanto, Soerjono. Ali Namsa 2007. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T.Raja Grafindo.

Suharto, Edi 2008. Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Sumadi Suryabrata. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.