Pola Resistensi Candida albicans terhadap Obat Azol pada Pasien Pneumonia yang Didapat

Abstract

Latar Belakang: Hospital Associated Pneumonia (HAP) merupakan salah satu bentuk infeksi yang sering terjadi di rumah sakit. Candida albicans sering ditemukan pada sampel respirasi pasien, meskipun selama ini dianggap sebagai kolonisasi. Prevalensi ditemukannya Candida albicans pada sampel respirasi cukup tinggi (40-50%), namun insidensi sebenarnya dari Pneumonia candida hanya sekitar 0,23-0,4%. Meskipun jarang, Pneumonia candida dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas secara signifikan.

Metode: Data dikumpulkan dari catatan medis pasien yang terdiagnosis HAP dan hasil kultur mengidentifikasi adanya Candida albicans. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Kriteria inklusi meliputi pasien berusia minimal 18 tahun tanpa komplikasi.

Hasil: Dari 34 sampel yang memenuhi kriteria inklusi, ditemukan bahwa Candida albicans resisten terhadap obat Azol pada 26,4% (9/34) kasus. Distribusi resistensi terhadap obat Azol adalah sebagai berikut: Ketokonazol 26,47%, Fluconazol 14,70%, Voriconazol 5,88%, Clotrimazol 14,70%, Miconazol 26,47%, dan Itrakonazol 23,52%. Terdapat pola resistensi yang mirip pada Candida albicans yang diisolasi pada bulan November, di mana isolat sensitif terhadap Fluconazol, Voriconazol, dan Clotrimazol. Pola serupa juga ditemukan pada isolat bulan Desember, yang sensitif hanya pada Voriconazol. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa isolat-isolat tersebut berasal dari sumber yang sama.

Kesimpulan: Candida albicans yang resisten terhadap obat Azol ditemukan pada pasien HAP di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret. Pola kepekaan Candida albicans terhadap obat Azol menunjukkan kesamaan antar isolat, yang mungkin berasal dari sumber yang sama. Voriconazol dapat dipertimbangkan sebagai terapi empiris untuk Pneumonia candida pada pasien HAP.