Pengaruh Filter Blue Light terhadap Durasi Penggunaan Handphone saat Kuliah Online pada Mahasiswa di Era Pandemi Covid-19

Hans Steven Kurniawan, Senyum Indrakila, Retno Widiati

Abstract

Pendahuluan: Pada era pandemi COVID-19, handphone sangatlah penting untuk digunakan mengikuti kegiatan kuliah online pada mahasiswa. Penggunaan handphone dalam waktu yang lama dapat menimbulkan terjadinya Computer Vision Syndrome. Filter blue light diharapkan mampu menurunkan kejadian CVS sehingga pengguna handphone lebih tahan dan mampu mengoperasikan handphone dalam durasi yang lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan filter blue light terhadap durasi kuliah pada mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling kuota. Populasi penelitian adalah mahasiswa aktif di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Data selanjutnya dianalisis dengan uji chi-square.

Hasil: Sebanyak 97 sampel data mahasiswa dilakukan analisis. Hasil yang diperoleh durasi kuliah dipengaruhi secara signifikan oleh penggunaan filter blue light (p=0,035). Tetapi penggunaan filter blue light tidak memengaruhi durasi ketahanan secara signifikan (p=0,089). Mahasiswa yang tidak menggunakan filter blue light cenderung mengambil istirahat 3,44 kali dibandingkan dengan yang menggunakan filter blue light (OR=3,44). Variabel luar yang diukur pada penelitian (jenis kelamin, jenis handphone, penggunaan kacamata, dan kelainan refraksi) tidak memengaruhi secara signifikan dari hasil penelitian.

Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan filter blue light terhadap durasi kuliah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Kata Kunci: Filter Blue Light, Durasi, Handphone, Kuliah Online, COVID-19

Full Text:

PDF

References

1. Syaefudin RA, Suseno WH, Teravosa G. Kebijakan Bekerja Dari Rumah (Work From Home) Bagi Aparatur Sipil Negara Pada Kementerian Kesehatan. Civ Serv BKN [serial online]. 2021;4(1):85–91. Diunggah dari: https://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/article/view/237/206

2. Rosenfield M. Living With Blue Light Exposure. Rev Optom. 2019;(Agustus):56–60.

3. Youssef PN, Sheibani N, Albert DM. Retinal light toxicity. Eye [serial online]. 2011;25(1):1–14. Diunggah dari: http://dx.doi.org/10.1038/eye.2010.149

4. Downie LE, Keller PR, Busija L, Lawrenson JG, Hull CC. Blue-light filtering spectacle lenses for visual performance, sleep, and macular health in adults. Cochrane Database Syst Rev. 2019;2019(1).

5. Zhao ZC, Zhou Y, Tan G, Li J. Research progress about the effect and prevention of blue light on eyes. Int J Ophthalmol. 2018;11(12):1999–2003.

6. Gowrisankaran S, Sheedy JE. Computer vision syndrome: A review. Work. 2015;52(2):303–14.

7. Sameena Kokab, Khan MI. Computer Vision Syndrome: A Short Review. J Evol Med Dent Sci. 2012;1(6):1223–6.

8. Sheppard AL, Wolffsohn JS. Digital eye strain: Prevalence, measurement and amelioration. BMJ Open Ophthalmol. 2018;3(1).

9. Yandi N. Kesehatan Mata pada Era Layar Digital. Cdk-258 [serial online]. 2017;44(11):788–91. Diunggah dari: http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/702

10. Ide T, Toda I, Miki E, Tsubota K. Effect of blue light reducing eye glasses on critical flicker frequency. Asia-Pacific J Ophthalmol. 2015;4(2):80–5.

11. Cheng H-M, Chen S-T, Hsiang-Jui L, Cheng C-Y. Does Blue Light Filter Improve Computer Vision Syndrome in Patients with Dry Eye? Life Sci J. 2014;11(6):612–5.

12. Kumasela GP, Saerang JSM, Rares L. Hubungan Waktu Penggunaan Laptop Dengan Keluhan Penglihatan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. J e-Biomedik. 2013;1(1).

13. Valentina DCD, Yusran M, Wahyudo R, Himayani R. Faktor Risiko Sindrom Penglihatan Komputer pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. JIMKI. 2019;7(2):29–37.

14. Sánchez-Brau M, Domenech-Amigot B, Brocal-Fernández F, Quesada-Rico JA, Seguí-Crespo M. Prevalence of Computer Vision Syndrome and Its Relationship with Ergonomic and Individual Factors in Presbyopic VDT Workers Using Progressive Addition Lenses. Int J Environ Res Public Health. 2020;17(3):1–18.

15. Abudawood GA, Ashi HM, Almarzouki NK. Computer Vision Syndrome among Undergraduate Medical Students in King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia. J Ophthalmol. 2020;2020.

16. Ranasinghe P, Wathurapatha WS, Perera YS, Lamabadusuriya DA, Kulatunga S, Jayawardana N, et al. Computer vision syndrome among computer office workers in a developing country: An evaluation of prevalence and risk factors. BMC Res Notes. 2016;9(1):1–9.

17. Iqbal M, Said O, Ibrahim O, Soliman A. Visual sequelae of computer vision syndrome: A cross-sectional case-control study. J Ophthalmol. 2021;2021.

18. Zalat MM, Amer SM, Wassif GA, El Tarhouny SA, Mansour TM. Computer vision syndrome, visual ergonomics and amelioration among staff members in a Saudi medical college. Int J Occup Saf Ergon [serial online]. 2021;0(0):1–9. Diunggah dari: https://doi.org/10803548.2021.1877928

19. Rahman ZA, Sanip S. Computer User: Demographic and Computer Related Factors that Predispose User to Get Computer Vision Syndrome. Int J Business, Humanit Technol [serial online]. 2011;1(2):84–91. Diunggah dari: www.ijbhtnet.com

20. Alemayehu AM. Pathophysiologic Mechanisms of Computer Vision Syndrome and its Prevention: Review. World J Ophthalmol Vis Res. 2019;2(5):1–7.

21. Setyowati DL, Nuryanto MK, Sultan M, Sofia L, Gunawan S, Wiranto A. Computer Vision Syndrome Among Academic Community in Mulawarman University, Indonesia During Work From Home in Covid-19 Pandemic. Ann Trop Med Public Heal. 2021;24(01).

22. Bali J, Neeraj N, Bali R. Computer vision syndrome: A review. J Clin Ophthalmol Res. 2014;2(1):61.

23. Alberta IB, Sebastian D, Laksono NV. Pendekatan Multidimensional Computer Vision Syndrome di Era WFH. Cermin Dunia Kedokteran-295 [serial online]. 2021;48(6):350–4. Diunggah dari: http://103.13.36.125/index.php/CDK/article/view/1439

24. Citrawathi DM, Udiantari IAI, Warpala SW. Fitur Eye Protection Pada Layar Smartphone Dapat Mengurangi Kelelahan Mata Dan Memperpanjang Durasi Penggunaannya Pada Siswa Smp Negeri 1 Seririt. JST (Jurnal Sains dan Teknol. 2019;8(1):94.

25. Palavets T, Rosenfield M. Blue-blocking Filters and Digital Eyestrain. 2019;96(1):48–54.

26. Wiryawan AV, Maharani M, Kesoema TA, Prihatningtias R. The Effect of Using Blue Light Filter Feature on Smartphones with Asthenopia Occurrence. Diponegoro Int Med J. 2021;2(1):30–5.

27. Vimont C. Are Blue Light-Blocking Glasses Worth It? [serial online]. American Academy of Ophthalmology. 2021. Diunggah dari: https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/are-computer-glasses-worth-it

28. Chiu HP, Liu CH. The effects of three blue light filter conditions for smartphones on visual fatigue and visual performance. Hum Factors Ergon Manuf. 2019;30(1):83–90.

29. Mortazavi SAR, Parhoodeh S, Hosseini MA, Arabi H, Malakooti H, Nematollahi S, et al. Blocking Short-Wavelength Component of the Visible Light Emitted by Smartphones’ Screens Improves Human Sleep Quality. J Biomed Phys Eng. 2018;8(4):375–80.

30. Leung TW, Li RWH, Kee CS. Blue-light filtering spectacle lenses: Optical and clinical performances. PLoS One. 2017;12(1):1–15

Refbacks

  • There are currently no refbacks.