Hubungan Derajat Keparahan Pneumonia dengan Kejadian dan Waktu Terjadinya Sepsis Pada Pneumonia Komunitas di RSUD Dr. Moewardi

Maria Mar'atusholikhah, Yusup Subagio S, Heni Hastuti

Abstract

Latar Belakang: Pneumonia komunitas merupakan salah satu infeksi yang paling sering terjadi pada seluruh usia baik di negara maju maupun berkembang. Penilaian derajat keparahan pneumonia menggunakan skor PSI merupakan tindakan awal yang tepat untuk menentukan tatalaksana serta komplikasi yang mungkin terjadi. Diantara komplikasi yang mungkin terjadi, sepsis adalah komplikasi yang paling mengancam jiwa dan sering terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui derajat keparahan pneumonia dengan sepsis dan waktu terjadinya komplikasi sepsis pada pneumonia komunitas di RSUD Dr. Moewardi.

Metode: Merupakan penelitian cross sectional terhadap 80 pasien pneumonia komunitas di RSUD Dr. Moewardi bulan Juli – Desember 2019 serta menggunakan teknik sampling berupa consecutive sampling. Analisis data yang digunakan adalah chi-square test dan survival analysis dengan log-rank test dan kurva Kaplan Meier.

Hasil: Terdapat hubungan yang bermakna (p = 0,002) antara derajat keparahan dengan munculnya komplikasi sepsis pada pneumonia komunitas serta memiliki kekuatan hubungan yang sedang (r = 0,564). Dari uji log-rank didapatkan hubungan yang bermakna juga antara derajat keparahan pneumonia dengan onset terjadinya komplikasi sepsis (p = 0,000). Dan dari kurva kaplan meier dapat dilihat bahwa derajat keparahan tinggi memiliki ketahanan akan sepsis paling rendah, berkebalikan dengan derajat keparahan rendah yang paling tahan akan komplikasi sepsis.

Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat keparahan pneumonia dengan munculnya komplikasi sepsis pada pneumonia komunitas. Tingkatan derajat keparahan pneumonia akan berpengaruh terhadap waktu terjadinya sepsis pada pneumonia komunitas.

Kata Kunci: Derajat keparahan, pneumonia komunitas, PSI, sepsis, onset sepsis

Full Text:

PDF

References

1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia Komunitas. Pedoman diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: PDPI; 2014. 1–22 p.

2. WHO. Pneumonia [Internet]. 2019. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia

3. Bjarnason A, Westin J, Lindh M, Andersson LM, Kristinsson KG, Löve A, et al. Incidence, etiology, and outcomes of community-acquired pneumonia: A population-based study. Open Forum Infect Dis. 2018;5(2):1–9.

4. Azmi S, Aljunid SM, Maimaiti N, Ali AA, Muhammad Nur A, De Rosas-Valera M, et al. Assessing the burden of pneumonia using administrative data from Malaysia, Indonesia, and the Philippines. Int J Infect Dis [Internet]. 2016;49:87–93. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.ijid.2016.05.021

5. Suyastri S, Medison I, Herman D, Russilawati R. Perbandingan Expanded Curb-65 Terhadap Curb-65 dan Psi Dalam Memprediksi Luaran Pasien Cap. J Endur. 2019;4(3):608.

6. National Heart Lung and Blood Institute. Pneumonia [Internet]. 2020. Available from: https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/pneumonia

7. Gauer R, Forbes D, Boyer N. Sepsis: Diagnosis and Management. Am Fam Physician. 2020;101(7):409–18.

8. Alberti C, Brun-Buisson C, Chevret S, Antonelli M, Goodman S V., Martin C, et al. Systemic inflammatory response and progression to severe sepsis in critically ill infected patients. Am J Respir Crit Care Med. 2015;171(5):461–8.

9. Raniputri KA. Hubungan Resistensi Antibiotik Dengan Kejadian Sepsis Dan Kematian Di Rumah Sakit Serta Waktu Terjadinya Sepsis Pada Pneumonia Bakterial Yang Didapat Di Komunitas. Qual J Kesehat. 2020;13(2):75–81.

10. Starr ME, Saito H. Sepsis in Old Age : Review of Human and Animal Studies. Aging Dis. 2014;5(2):126–36.

11. Firmansyah MA, Amin Z, Loho T, Shatri H. Faktor-Faktor Prediktor Mortalitas Community-Acquired Pneumonia dalam Perawatan Inap di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Ina J CHEST Crit Emerg Med. 2015;2(2):45–53.

12. Angele MK, Pratschke S, Hubbard WJ, Irshad H, Angele MK, Pratschke S, et al. Gender differences in sepsis Cardiovascular and immunological aspects. Virulence. 2014;5(1):12–9.

13. Metlay JP, Waterer GW, Long AC, Anzueto A, Brozek J, Crothers K, et al. Diagnosis and Treatment of Adults with Community-Acquired Pneumonia. Am J Respir Crit Care Med. 2019;200(7):E45–67.

14. Bozoky G, Ruby E. Community-acquired pneumonia as a cause of sepsis. Trends Med. 2019;19:1–4.

15. Diatri MC, Iskandar MH, Pulmonologi D, Ilmu D, Dalam P, Universitas FK, et al. Hubungan Derajat Keparahan Pneumonia Komunitas dengan Kadar Prokalsitonin. Indones J CHEST Crit Emerg Med. 2015;2(4):161–9.

16.Hadi MD. Hubungan Derajat Keparahan Pneumonia Komunitas Dengan Sepsis Di RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2017. J lmiah Kesehat Masy. 2018;13(3):109–14.

17. Sinpidis D, Kosmas V, Vittoros V, Koutelidakis IM, Pantazi A, Stefos A, et al. Progression into sepsis : an individualized process varying by the interaction of comorbidities with the underlying infection. BMC Infect Dis. 2018;18(242):1–9.

18. Gauer RL. Early Recognition and Management of Sepsis in Adults: The First Six Hours. Am Fam Physician [Internet]. 2013;88(1):44–53. Available from: www.aafp.org/afp

19. Davis JS, He V, Anstey NM, Condon JR. Long term outcomes following hospital admission for sepsis using relative survival analysis: A prospective cohort study of 1,092 patients with 5 year follow up. PLoS One. 2014;9(12):1–14

Refbacks

  • There are currently no refbacks.