PEMANATAUAN GERAKAN TANAH DENGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM RANGKA MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR DI DAERAH PEDESAAN (Kasus Tanah Longsor Dusun Guyon)

Sulastoro Romanus Ignatius

Abstract

Pada tanggal 27 Desember 2007 telah terjadi bencana alam tanah longsor yang melanda delapan wilayah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yaitu Kecamatan Jenawi, Ngargoyoso, Tawangmangu, Karangpandan, Matesih, Jumapolo, Jatiyoso dan Jatipuro. Sejak saat itu peristiwa tanah longsor terus terjadi di daerah tersebut bahkan ada indikasi semakin meluas. Salah satu lokasi tanah longsor yang masih menunjukkan adanya gerakan tanah adalah di Dusun Guyon.

Pemantauan gerakan tanah dengan teknologi tepat guna ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya bencana tanah longsor dan tindakan pemantauan yang dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mitigasi bencana tanah longsor yang dapat dilakukan oleh masyarakat pedesaan.

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa curah hujan yang tinggi mencapai 163 mm/hari pada tanggal 26 Desember 2007 menjadi penyebab utama terjadinya bencana alam tanah longsor di Dusun Guyon maupun di wilayah Kabupaten Karanganyar lainnya. Lereng yang terjal lebih dari 40odan pengolahan lahan pertanian sayur dengan dioncori air berlebihan memicu terjadinya proses tanah longsor baik pada musim hujan maupun pada musim kemarau. Penurunan tanah arah tegak di Guyon pada 26 Desember 2007 adalah 15-20 cm tetapi pada 26 Februari 2010 telah mencapai 308 cm.

Pemasangan alat pemantau gerakan tanah dengan teknologi tepat guna dapat bermanfaat bagi masyarakat pedesaan dalam upaya mitigasi bencana alam tanah longsor karena dengan memantau gerakan tanah masyarakat dapat mencermati perkembangan gerakan tanah yang ada sehingga dapat melakukan tindakan antisipasi untuk memperkecil jatuhnya korban.

 

Kata kunci:    pedesaan, pemantau, tanah longsor, teknologi tepat guna

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.