IMPLIKASI PEMBATALAN KEWENANGAN KOMISI YUDISIAL DALAM PENGAWASAN HAKIM KONSTITUSI TERHADAP PRAKTIK JUDICIAL CORRUPTION
Abstract
This study analyzes and examines the mplications of canceling the authority of the judicial commission under the supervision of constitutional judges on the practice of judicial corruption in Indonesia. This research is a legal research that is of a descriptive analythical, with a legal approach and a conceptual approach. The type of data collected consists of primary legal material and secondary legal material. The data collection technique used is library research. The technical analysis used is a syllogism method that uses a deductive syllogism. The results of the study shows that the cancelling the authority of the judicial commission under the supervision of constitutional judges which is caused by Putusan MK No 005/PUU-IV/2006 and Putusan MK No 1-2/PUU-XII/2014 has caused judicial corruption in the Constitutional Court of republic Indonesia because there is no independent external organ that that can supervise the Constitutional Court Judges.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku
Idul rishan. 2013. Komisi Yudisial Suatu Upaya Mewujudkan Wibawa Peradilan. Yogyakarta: Genta Press.
Mahfud MD. 2010. Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Peter Mahmud Marzuki. 2014. Penelitian Hukum (Edisi Revisi). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Jurnal dan Publikasi Ilmiah
Didik Sukriono. 2018. “Pengawasan dan Pengawalan Hakim Konstitusi Sebagai Upaya Optimalisasi Peran Mahkamah Konstitusi republik Indonesia. Dalam Ismail Hasani dan Dri Utari Christina rachmawati. Masa Depan Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara.
Firmansyah Arifin. 2018. “Urgensi Integrasi Pengawasan Hakim”. Dalam Komisi Yudisial. Bunga Rampai Komisi Yudisial: Meluruskan Arah Manajemen Kekuasaan Kehakiman. Jakarta: Sekertariat Jenderal Komisi Yudisial republik Indonesia.
Mustafa Abdullah. 2007. “Fungsi Komisi Yudisial Dalam Mewujukan Lembaga Peradilan yang bermartabat dan Profesional”. Buletin Komisi Yudisial. Vol. II. No. 2. Oktober 2007.
Ni’matul Huda. 2013. “Problematika Substantif Perppu Nomor 1 Tahun 2013 Tentang mahkamah Konstitusi”. Jurnal Konstitusi. Vol. 10. No. 4. Desember 2013. Halaman 557-577.
Puguh Windrawan. 2014. “Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Keberadaan Lembaga Negara Kajian Tiga Putusan Mahkamah Konstitusi: Nomor 005/ PUU-IV/2006; Nomor 006/PUUIV/2006 dan Nomor 030/SKLN-IV/2006”. Jurnal Yudisial. Vol. 7 No. 1. April 2014. Halaman 88-102.
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-Undang Dasar Negara republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 1-2/PUU-XII/2014.
Internet
ICW. 2017. “Korupsi Oknum Hakim Konstitusi”. https://antikorupsi.org/id/news/korupsi-oknum-hakim-konstitusi, diakses pada tanggal 21 Mei 2019.
Kompas. 2017. “Jajak Pendapat Kompas: Wajah Lembaga yang Tercoreng Kasus”. https://nasional.kompas.com/read/2015/05/04/15121611/Jajak.Pendapat. Kompas.Wajah.Lembaga.yang.Tercoreng.Kasus, diakses pada tanggal 21 Mei 2019.
Saldi Isra. 2010. “Putusan Mahkamah Konstitusi No 005/PUU-IV/2006 (Isi, Implikasi, dan Masa Depan Komisi Yudisial)”. https://www.saldiisra.web. id/index.php/buku-jurnal/jurnal/19-jurnalnasional/422-putusan-mahkamah- konstitusi-no-005puu-iv2006-isi-implikasi-dan-masa-depan-komisi-yudisial. html, diakses pada tanggal 20 Mei 2019
Refbacks
- There are currently no refbacks.