Studi aspek infrastruktur dalam penentuan pusat kecamatan pada perimeter kawasan Ibukota Negara Nusantara

Rulliannor Syah Putra, Nadia Almira Jordan

Abstract

Peningkatan kebutuhan ruang bagi penduduk Kecamatan Penajam memberikan dampak terhadap perubahan fungsi guna lahan, dari yang semula kawasan pertanian, perkebunan, dan hutan rakyat, beralih fungsi menjadi kawasan non pertanian seperti fasilitas umum dan perumahan. Sebagai kecamatan dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun 2010–2020 sebesar 2,45%, pertumbuhan penduduk Kecamatan Penajam diperkirakan akan terus mengalami peningkatan dalam beberapa dekade yang akan datang. Salah satu indikasi yang mempengaruhi hal tersebut adalah lokasi Kecamatan Penajam yang berbatasan langsung dengan lokasi Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku. Perubahan fungsi lahan dan jumlah penduduk tersebut dapat mempengaruhi bentuk struktur ruang Kawasan terbangun, khususnya penambahan percabangan jaringan jalan dan blok-blok bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi pusat Kecamatan Penajam sebagai titik pertumbuhan wilayah, yang berpotensi sebagai wilayah tujuan perpindahan penduduk di sekitar IKN. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis indeks sentralitas, analisis kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, kepadatan jaringan jalan, indeks beta dan indeks entropi. Seluruh hasil pemetaan dan pembobotan kemudian diolah menggunakan teknik overlay untuk mendapatkan hasil rangkuman analisis tentang pusat kecamatan sebagai pusat pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pusat Kecamatan Penajam hanya memiliki satu sub pelayanan perkotaan dan empat sub pusat lainnya sebagai wilayah penyangga Pusat Kecamatan Penajam yaitu Kelurahan Penajam sebagai pusat pelayanan.

Keywords

Alih Fungsi Lahan, IKN Nusantara, Pertumbuhan Penduduk, Pusat Kecamatan, Wilayah Penyangga

Full Text:

PDF

References

[1]Rudel TK. Land Use and Land Use Change, 2021, p. 425–38. https://doi.org/10.1007/978-3-030-77712-8_20.

[2]Theresiana E, Dewi SP. Analisis Perkembangan Struktur Ruang Kawasan Bersejarah Kampung Kauman Kota Semarang. Teknik PWK 2013;2:851–62.

[3]Fitawok MB, Derudder B, Minale AS, Van Passel S, Adgo E, Nyssen J. Stakeholder perspectives on farmers’ resistance towards urban land-use changes in Bahir Dar, Ethiopia. J Land Use Sci 2023;18:25–38. https://doi.org/10.1080/1747423X.2023.2181416.

[4]Fauzan RH, Saraswati R, Wibowo A. Dampak Konversi Lahan terhadap Daya Serap Karbon Dioksida (CO2 ) Studi Kasus Di Kota Tangerang Selatan. Seminar Nasional Geomatika 2019;3:705–12. https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1029.

[5]Matitaputty SJ, Primadani A. Perkembangan Infrastruktur dan Perubahan Hirarki Kota (Studi Kasus Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah Berdasar Tahun Sensus Penduduk 1990, 2000, 2010). Optimum: Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan 2017;7:71–82. https://doi.org/10.12928/optimum.v7i1.7903.

[6]Eken C. Learning from Resilience: Cities towards a Self-Organizing System. Journal of Contemporary Urban Affairs 2019;3:92–103. https://doi.org/10.25034/ijcua.2018.4686.

[7]Mokodongan RP, Rondonuwu DM, Moniaga IL. Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamobagu Tahun 2014 -2034. Jurnal Spasial 2019;6:68–77.

[8]Ma’sum MohA, Fadhilah AN. Identifikasi Struktur Ruang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian 2022;19:38–45. https://doi.org/10.15294/jg.v19i1.30950.

[9]Tuar IG, Sela RLE, Lakat RSM. Kajian Pusat-Pusat Pelayanan Kota Tomohon Berdasarkan Hirarki. Jurnal Spasial 2021;8:133–42.

[10]Crucitti P, Latora V, Porta S. Centrality in Networks of Urban Streets. Chaos: An Interdisciplinary Journal of Nonlinear Science 2006;16. https://doi.org/10.1063/1.2150162.

[11]Harahap FR. Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota Di Indonesia. Society 2013;1.

[12]Wansaga NA, Tondobala L, Wuisang CE V. Analisis Hirarki Pusat-Pusat Kegiatan Di Kota Manado. Jurnal Spasial 2020;7:195–207.

[13]Antara IGMY, Suryana IGPE. Pengaruh Tingkat Kepadatan Penduduk Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali. Media Komunikasi Geografi 2020;21:63–73. https://doi.org/10.23887/mkg.v21i1.22958.

[14]Yunianto D. Analisis Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Forum Ekonomi 2021;23:688–99. https://doi.org/10.30872/jfor.v23i4.10233.

[15]Iek Y, Sangkertadi, Moniaga I. Kepadatan Bangunan dan Karakteristik Iklim Mikro Kecamatan Wenang Kota Manado. Sabua: Jurnal Lingkungan Binaan Dan Arsitektur 2014;6:285–92.

[16]Ningsih DHU. Analisa Optimasi Jaringan Jalan Berdasar Kepadatan Lalulintas di Wilayah Semarang dengan Berbantuan Sistem Informasi Geografi. Dinamik 2010;15.

[17]Nagne AD, Gawali BW. Transportation Network Analysis By Using Remote Sensing and GIS a Review. International Journal of Engineering Research and Applications (IJERA) 2013;3.

[18]Ridhoni M, Surjono S, Wijaya INS. Evaluasi Tingkat Keberlanjutan Fisik Kampung Kota Kecamatan Klojen, Kota Malang Dengan Pendekatan Fuzzy Logic. Indonesian Green Technology Journal 2017;6.

[19]Sarmita IM, Simamora AH. Karakteristik Sosial Ekonomi Dan Tipologi Migrasi Migran Asal Jawa Di Kuta Selatan-Bali. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial 2019;4. https://doi.org/10.23887/jiis.v4i2.16528.

[20]Badan Pusat Statistik Kabupaten Penajam Paser Utara. Kecamatan Penajam dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Penajam Paser Utara 2021.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.