Tipologi wilayah berdasarkan tingkat kerentanan di wilayah perkotaan Kabupaten Kutai Timur
Abstract
Tingkat kejadian bencana kebakaran di wilayah perkotaan Kabupaten Kutai Timur dari tahun 2012 – 2019 mengalami peningkatan jumlah kejadian yang signifikan, terutama pada Kawasan Perkotaan Kabupaten Kutai Timur. Di sisi lain, pemerintah daerah setempat hingga saat ini belum memiliki instrumen pengendalian kejadian kebakaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan kerentanan kebakaran di wilayah perkotaan Kabupaten Kutai Timur. Untuk menghasilkan tipologi, analisis overlay pada software ArcGIS digunakan dengan mempertimbangkan faktor fisik, sosial, sarana permukiman, dan kebijakan. Selain itu, pembobotan faktor dengan AHP yang melibatkan tujuh stakeholder kunci digunakan untuk mengetahui faktor prioritas sesuai dengan kondisi kawasan. Hasil analisis diperoleh bahwa kerentanan fisik memiliki bobot 0,45, kerentanan sosial memiliki bobot 0,33, dan kerentanan ekonomi memiliki bobot 0,22. Dari prioritas faktor ini diperoleh bahwa Kawasan Perkotaan Kutai Timur terdapat tiga tipologi kerentanan kebakaran. Desa Swarga Bara, Desa Singa Gembara, dan Desa Sangatta Selatan memiliki tingkat kerentanan rendah, sedangkan Kelurahan Teluk Lingga memiliki kerentanan sedang, serta Kelurahan Singa Geweh dan Desa Sangatta Utara memiliki tingkat kerentanan tinggi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[1] Ratcliffe J, Chainey S. GIS And Crime Mapping. Chichester: John Wiley and Sons; 2005.
[2] Masoumi Z, Genderen J van L, Maleki J. Fire Risk Assessment in Dense Urban Areas Using Information Fusion Techniques. ISPRS Int J Geo-Information 2019;8. https://doi.org/10.3390/ijgi8120579.
[3] Twigg J, Christie N, Haworth J, Osuteye E, Skarlatidou A. Improved Methods for Fire Risk Assessment in Low-Income and Informal Settlements. Int J Environ Res Public Health 2017;14. https://doi.org/10.3390/ijerph14020139.
[4] Noor D. Pengantar Mitigasi Bencana Geologi. Yogyakarta: DeePublish; 2014.
[5] Abdalla R, Esmail M. WebGIS for Disaster Management and Emergency Response. Cham: Springer Nature Switzerland AG; 2019. https://doi.org/10.1007/978-3-030-03828-1.
[6] Somantri L. Pemanfaatan Citra Quickbird Dan Sistem Informasi Geografis Untuk Zonasi Kerentanan Kebakaran Permukiman Kasus di Kota Bandung Bagian Barat. J Geogr Gea 2011;11:86–101. https://doi.org/10.17509/gea.v11i1.1656.
[7] Anwar LY. Kerentanan Kebakaran Permukiman Padat di Kelurahan Sidodamai Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda. J Azimut 2019;2:121–32.
[8] Granda S, Ferreira TM. Assessing Vulnerability and Fire Risk in Old Urban Areas: Application to the Historical Centre of Guimarães. Fire Technol 2019;55:105–27. https://doi.org/10.1007/s10694-018-0778-z.
[9] Permana AY, Susanti I, Wijaya K. Kerentanan Bahaya Kebakaran di Kawasan Kampung Kota. Kasus: Kawasan Balubur Tamansari Kota Bandung. J Arsit Zo 2019;2:32–45. https://doi.org/10.17509/jaz.v2i1.15208.
[10] Moran A. Project Risk Management. Agil. Risk Manag., Cham: Springer; 2014, p. 17–32. https://doi.org/10.1007/978-3-319-05008-9_2.
[11] Knezevcic D, Krsmanovic M, Zivkovic N, Dukanac M. Assessment of the Stakeholders’ Importance Using AHP Method – Modeling and Application. Manag J Sustain Bus Manag Solut Emerg Econ 2015;20:13–24. https://doi.org/10.7595/management.fon.2015.0008.
[12] Shi L, Zhang R, Xie Q, Fu L. Improving Analytic Hierarchy Process Applied to Fire Risk Analysis of Public Building. Chinese Sci Bull 2009;54:1442–50. https://doi.org/10.1007/s11434-009-0056-z.
[13] Wang Y, Hou L, Li M, Zheng R. A Novel Fire Risk Assessment Approach for Large-Scale Commercial and High-Rise Buildings Based on Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) and Coupling Revision. Int J Environ Res Public Health 2021;18:7187. https://doi.org/10.3390/ijerph18137187.
[14] Saaty TL. Deriving the AHP 1-9 Scale form First Principles. 6th ISAHP 2001, Berne: ISAHP; 2001, p. 397–402. https://doi.org/10.13033/isahp.y2001.030.
[15] Saaty TL. Decision making — the Analytic Hierarchy and Network Processes (AHP/ANP). J Syst Sci Syst Eng 2004;13:1–35. https://doi.org/10.1007/s11518-006-0151-5.
[16] Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Penanggulangan Risiko Bencana.
[17] Sulasmi. Analisis Kerentanan Kebakaran Permukiman Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Universitas Negeri Yogyakarta, 2014.
Refbacks
- There are currently no refbacks.