Dominasi kota sebagai konsentrasi fasilitas kesehatan (Studi kasus: Daerah Istimewa Yogyakarta)
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[1] Sadali MI, Intizhar F, Aisyah. Analisis Ketersediaan Fasilitas Sosial di Kabupaten Banjarnegara, Sebagai Pendukung Kondisi Darurat Bencana dan Pengembangan Wilayah. Media Komun Geogr 2017;18:128–45. https://doi.org/10.23887/mkg.v18i2.12517.
[2] Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-201. 2019.
[3] Muta’ali L. Teknik Analisis Regional. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada; 2015.
[4] World Health Organization. Refugee and Migrant Health 2018. https://www.who.int/migrants/en/ (accessed October 1, 2020).
[5] Republik Indonesia. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2009.
[6] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
[7] Muta’ali L, Widiyanto D, Sadali MI. Modul Praktikum Metode dan Teknik Analisis Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Program Studi Pembangunan Wilayah Universitas Gadjah Mada; n.d.
[8] Aulia BU. Overview: Faktor Pendorong Terjadinya Keterkaitan Kota-Desa dari Segi Pergerakan Orang antara Kota Mojokerto dengan Wilayah Peri-Urban di Kabupaten Mojokerto. Desa-Kota 2020;2:58–69. https://doi.org/10.20961/desa-kota.v2i1.39267.58-69.
[9] Putri SW. Hari Kesehatan Nasional: Persebaran Fasilitas Kesehatan Indonesia Tidak Merata. AyobandungCom 2019. https://www.ayobandung.com/netizen/pr-79668071/hari-kesehatan-nasional-persebaran-fasilitas-kesehatan-indonesia-tidak-merata?page=all (accessed January 10, 2022).
[10] Wahyudi MZ. Hampir 54 Persen Penduduk Indonesia Tinggal di Kota. KompasCom 2012. https://nasional.kompas.com/read/2012/08/23/21232065/ Hampir.54.Persen. Penduduk.Indonesia.Tinggal.di.Kota (accessed January 10, 2022).
[11] Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.
[12] BPS Provinsi DIY. Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (PODES) 2014. 2015.
[13] Firmansyah RA, Hariyanto, Indrayati A. Dinamika Sistem Kota-Kota Dan Pemilihan Alternatif Pusat Pertumbuhan Baru di Kota Semarang. Geo Image 2016;5:46–51. https://doi.org/10.15294/geoimage.v5i2.13561.
[14] Utari MGES. Analisis Sistem Pusat Pelayanan Permukiman di Kota Yogyakarta Tahun 2014. Jejak J Econ Policy 2015;8. https://doi.org/10.15294/jejak.v8i1.3856.
[15] Dinas Kesehatan DIY. Profil Kesehatan D.I Yogyakarta Tahun 2018. 2019.
[16] Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2019.
[17] BPS Kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul dalam Angka 2015. 2015.
[18] BPS Kabupaten Gunungkidul. Kabupaten Gunungkidul Dalam Angka 2015. 2015.
[19] BPS Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta Dalam Angka 2015. 2015.
[20] BPS Kabupaten Kulon Progo. Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka 2015. 2015.
[21] BPS Kabupaten Sleman. Kabupaten Sleman Dalam Angka 2015. 2015.
[22] BPS Kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul dalam Angka 2020. 2020.
[23] BPS Kabupaten Gunungkidul. Kabupaten Gunungkidul Dalam Angka 2020. 2020.
[24] BPS Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta Dalam Angka 2020. 2020.
[25] BPS Kabupaten Kulon Progo. Kabupaten Kulon Progo Dalam Angka 2020. 2020.
[26] BPS Kabupaten Sleman. Kabupaten Sleman Dalam Angka 2020. 2020.
[27] Ritohardoyo S, Sadali I. Kesesuaian Keberadaan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) terhadap Tata Ruang Wilayah di Kota Yogyakarta. Tata Loka 2017;19:291–305. https://doi.org/10.14710/tataloka.19.4.291-305.
[28] Sari SMRP, Hardiana A, Putri RA. Efektivitas Perkotaan Gemolong Sebagai Pusat Pelayanan Permukiman di Kabupaten Sragen. Region 2017;12:83–92. https://doi.org/10.20961/region.v12i1.10172.
[29] Hardati P. Hierarki Pusat Pelayanan di Kecamatan Ungaran Barat dan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. J Geogr Media Inf Pengemb Dan Profesi Kegeografian 2016;13:204–15. https://doi.org/10.15294/jg.v13i2.7977.
[30] Hariyani S, Usman F, Kurniawan EB. Strategy of Urban Settlement Planning Through a Model of Public Service Facilities. IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 202, Surabaya: IOP Publishing Ltd; 2018. https://doi.org/10.1088/1755-1315/202/1/012011.
[31] Kurniawan A, Sadali MI. Keistimewaan Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2015.
[32] Arsandi AS, Wahyu R D, Ismiyati, Hernawan F. Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Infrastruktur di Kota Semarang. J Karya Tek Sipil 2017;6:1–14.
[33] Tickamyer AR. Space Matters ! Spatial Inequality in Future Sociology. Contemp Sociol 2000;29:805–13. https://doi.org/10.2307/2654088.
[34] Peraturan Daerah DIY Nomor 5 tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DIY Tahun 2019-2039.
Refbacks
- There are currently no refbacks.