Model pertumbuhan kota (urban growth) di Kabupaten Manggarai Timur sebagai administrasi wilayah baru (startup)
Abdul Wahid Hasyim, Gunawan Prayitno, Hyang Iman K Gusti
Abstract
Kabupaten Manggarai Timur merupakan hasil pemekaran wilayah dari administrasi Kabupaten Manggarai tepatnya pada tanggal 17 Juli 2017. Sebagai wilayah kabupaten baru (startup), Kabupaten Manggarai Timur masih dalam proses pengembangan dan pembangunan wilayah. Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk di Kabupaten Manggarai Timur semakin meningkat akibat beberapa faktor dan berdampak pada bertambahnya jumlah kebutuhan lahan. Kebutuhan lahan tersebut diwujudkan dengan bertambahnya luas lahan terbangun dibeberapa kawasan dengan berbagai fungsi seperti perumahan, fasilitas umum, perdagangan, dan fungsi lainnya. Bertambahnya luas lahan terbangun akan membentuk sebuah embrio kota yakni bibit awal (startup) terjadinya pertumbuhan kota (urban growth). Peristiwa demikian tentu menimbulkan perubahan fungsi lahan dan rentan terhadap munculnya permasalahan kota di masa yang akan datang apabila tidak diatur dengan regulasi yang kuat. Sehingga diperlukan sebuah kajian penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang dianggap sebagai pemicu utama terjadinya perubahan tutupan lahan, khususnya bertambahnya lahan terbangun sebagai wujud pertumbuhan kota (urban growth). Penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh (Remote Sensing) dengan teknologi GIS pengolahan Raster Citra Satelit 8 OLI Kabupaten Manggarai Timur dengan tanggal akuisi 22 Maret 2013 dan 11 November 2018. Sampel yang digunakan adalah kondisi lapangan disetiap desa. Berdasarkan hasil keseluruhan analisa data, bahwa pada tahun 2013 dan tahun 2018 pertumbuhan lahan terbangun disetiap desa sangat dipengaruhi oleh faktor kemiringan lahan, kepadatan penduduk, jarak titik pusat desa dengan jalan kolektor terdekat, dan kekuatan pusat aktivitas disuatu kecamatan. Sebagai rekomendasi dalam pengendalian pertumbuhan kota maka diprioritaskan untuk mengontrol jumlah kepadatan penduduk disetiap kawasan.
Keywords
Pertumbuhan Kota; Lahan Terbangun; Penginderaan Jauh; Regresi Linier Berganda
References
Darlen M F, Hadi S dan Ardiansyah M 2015 Pengembangan Wilayah Berbasis Potensi Unggulan di Kabupaten Manggarai Timur Provinsi NTT sebagai Daerah Otonom Baru Jurnal Tata Loka 17 1 pp 37-52 DOI: 10.14710/tataloka.17.1.37-52
Priambudi B N dan Pigawati B 2014 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Pemanfaatan Lahan dan Sosial Ekonomi di Sekitar Apartemen Mutiara Garden Jurnal teknik PWK 3 4 pp 576-84 Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/6680/6751
Duranton G 2004 Urban Evolutions: the Still, the Fast, and the Slow Working paper (London: Department of Geography and Environment, London School of Economics)
Prihatin R B 2015 Alih Fungsi Lahan di Perkotaan (Studi Kasus di Kota Bandung dan Yogyakarta) Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI 6 2 pp 105-18 DOI: 10.22212/aspirasi.v6i2.507
Navastara A M, Mahriyar M Z dan Bintang C A 2010 Konsep Compact City sebagai Salah Satu Konsep Inovatif Perencanaan Tata Ruang dalam Menyelesaikan Masalah Pembangunan di Kota Surabaya ITS Scientific Articles Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Diakses dari http://digilib.its.ac.id/ITS-Article-3400012000264/18162
Zahrotunisa S dan Wicaksono P 2017 Prediksi Spasial Perkembangan Lahan Terbangun Melalui Pemanfaatan Citra Landsat Multitemporal di Kota Bogor Jurnal Online Informatika (JOIN) 2 1 pp 30-5 DOI: 10.15575/join.v2i1.88
Cullingswoth J B AND Caves R 1997 Planningin the USA: Policies, Issues and Processes (London, New York: Routledge)
Chapin F S, Kaiser E J dan Godschalk D R 1979 Urban Land Use Planning (Urbana: University of Illnois Press)