Hubungan keragaman guna lahan dalam urban compactness dengan ketersediaan lahan parkir di Kota Surakarta

Feira Ariani, Rizon Pamardhi Utomo, Nur Miladan

Abstract

Perkembangan kota membutuhkan ketersediaan lahan agar mampu memenuhi kegiatan perkotaan. Optimalisasi lahan diperlukan untuk menampung seluruh kegiatan yang terjadi dalam suatu kota. Salah satu caranya dengan penggunaan lahan campuran. Penerapan penggunaan lahan campuran juga dapat mendorong kota ke dalam bentuk kompak. Urban compactness merupakan indeks yang digunakan dalam mengukur kekompakan suatu kota. Salah satu komponen pembentuk urban compactness adalah penggunaan lahan campuran. Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan 66% luas kawasannya digunakan untuk permukiman. Keragaman guna lahan yang tinggi dapat meningkatkan level kekompakan suatu kota. Penggunaan lahan campuran juga mempunyai hubungan dengan ketersediaan lahan parkir. Kegiatan parkir yang diberikan oleh beberapa penggunaan lahan merupakan cara untuk efisiensi ruang di daerah perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keragaman guna lahan dalam urban compactness dengan ketersediaan lahan parkir di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif positivistik dengan teknik analisis korelasi Spearman. Data dan informasi didapatkan dari dokumen institusional dan observasi lapangan. Hasil analisis menunjukan bahwa hubungan antara guna lahan campuran dalam urban compactness dengan ketersediaan lahan parkir di Kota Surakarta bernilai 0,584 yang termasuk dalam kategori berhubungan sedang. Hal tersebut berarti bahwa guna lahan campuran dalam urban compactness berkorelasi linear dengan ketersediaan lahan parkir yang ada.

Keywords

Guna Lahan Campuran; Ketersediaan Lahan Parkir; Urban Compactness

Full Text:

PDF

References

[1] Baja S. Perencanaan Tata Guna Lahan dan Pengembangan Wilayah: Pendekatan Spasial dan Aplikasinya. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2012.

[2] Çalışkan O. Urban Compactness: A Study of Ankara Urban Form. Middle East Technical University, 2004.

[3] Al-Shawabkeh RK, Alhaddad MI. High Density Mixed Use as an Effective Scheme in Applying Sustainable Urban Design Principles in Amman, Jordan. Int J Humanit Soc Sci 2017;7:57–78.

[4] Roychansyah MS, Ishizaka K, Omi T. Considerations of Regional Characteristics for Delivering City Compactness: Case of Studies of Cities in the Greater Tokyo Area and Tohoku Region, Japan. J Asian Archit Build Eng 2005;4:339–46. https://doi.org/10.3130/jaabe.4.339.

[5] Rahnam MR, Wyatt R, Heydari A. What Happened From 2001 to 2011 in Melbourne? Compactness Versus Sprawl. Sustain Cities Soc 2015;19:109–20. https://doi.org/10.1016/j.scs.2015.07.001.

[6] Xie Y. Urban Compaction and Its Impacts on Urban Development in China: A Case Study of Beijing. University of Hong Kong, 2010. https://doi.org/10.5353/th_b4718573.

[7] Tsai YH. Quantifying Urban Form: Compactness Versus “Sprawl.” Urban Stud 2005;42:141–61. https://doi.org/10.1080/0042098042000309748.

[8] Coorey SBA, Lau SSY. Urban Compactness and Its Progress Towards Sustainability: the Hong Kong Scenario. Sustain Dev Plan II 2005;1:87–97.

[9] Acioly CC. Can Urban Management Deliver the Sustainable City? Guided Densification in Brazil versus Informal Compactness in Egypt. In: Jenks M, Burgess R, editors. Compact Cities Sustain. Urban Forms Dev. Ctries., London: Spoon Press; 2004, p. 127–40.

[10] Cervero R. Land Uses and Travel at Suburban Activity Centers. Transp Q 1991;45:479–91.

[11] Marshall WE, Garrick NW. Parking at Mixed-Use Centers in Small Cities. Transp Res Rec 2006;1977:164–71. https://doi.org/10.1177/0361198106197700119.

[12] McCahill C, Haerter-Ratchford J, Garrick N, Atkinson-Palombo C. Parking in Urban Centers: Policies, Supplies, And Implications in Six Cities. Transp Res Rec 2014;2469:49–56. https://doi.org/10.3141/2469-06.

[13] Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. Kota Surakarta Dalam Angka 2018. Surakarta: BPS Kota Surakarta; 2018.

[14] Bernick M, Cervero R. Transit Villages in the 21st Century. New York: McGraw-Hill; 1997.

[15] Tamin OZ. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: ITB Press; 2000.

[16] Rye T, Koglin T. Parking Management. Transp Sustain 2014;5:157–84. https://doi.org/10.1108/S2044-994120140000005027.

[17] Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 7 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Tempat Khusus Parkir n.d.

[18] Dinas Perhubungan Kota Surakarta. Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK) Kota Surakarta tahun 2009 2009.

[19] Nuryanto AD. Identifikasi Urban Compactness di Wilayah Metropolitan Semarang. Institut Teknologi Bandung, 2008.

[20] Atianta L. Pengaruh Urban Compactness terhadap Pola Pergerakan Penduduk Kota Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada, 2014.

[21] Istanabi T. Hubungan Urban Compactness dengan Pola Pergerakan Penduduk Kota Surakarta. Universitas Sebelas Maret, 2015.

[22] Asidiqi H, Utomo RP, Soedwiwahjono. Pengaruh Urban Compactness terhadap Tingkat Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Solo Baru. Arsitektura 2017;15:27–34.

[23] Alwi W, Hasrul M. Analisis Klaster Untuk Pengelompokkan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Berdasarkan Indikator Kesejahteraan Rakyat. J MSA (Matematika Dan Stat Serta Apl 2018;6:35–42. https://doi.org/10.24252/msa.v6i1.4782.

[24] Ary M. Pengklasifikasian Karakteristik Mahasiswa Baru dalam Memilih Program Studi Menggunakan Analisis Cluster. J Inform 2015;II:181–8.

[25] Manaugh K, Kreider T. What Is Mixed use? Presenting An Interaction Method For Measuring Land Use Mix. J Transp Land Use 2013;6:63–72. https://doi.org/10.5198/jtlu.v6i1.291.

[26] SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. n.d.

[27] Nabil NA, Eldayem GEA. Influence of Mixed Land-Use on Realizing the Social Capital. HBRC J 2015;11:285–98. https://doi.org/10.1016/j.hbrcj.2014.03.009.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.