Pengaruh Karakter Spasial Pola Hulu Hilir Pertanian Padi Organik Terhadap Peningkatan Ekonomi Pedesaan, Gempol, Klaten

Martha Dwi Nugrahaeni, Istijabatul Aliyah, Galing Yudana

Abstract

Analisis spasial terfokus pada identifikasi karakter spasial dan pola spasial. Teori Von Thunen menjelaskan hubungan antara karakter spasial yang terbentuk dalam kegiatan ekonomi pertanian. Hulu hilir pertanian padi organik meliputi karakter spasial pola pengadaan bahan baku, budidaya, dan pasar. Pertanian organik memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi pedesaan. Perkembangan pertanian organik di Desa Gempol dari tahun 2016 - 2018 telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Desa Gempol. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik terhadap peningkatan ekonomi pedesaan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial, analisis skoring, dan regresi linear berganda. Berdasarkan analisis spasial diketahui bahwa, pola pengadaan bahan baku dilakukan secara terpusat dengan proses pendistribusian melalui Karang Taruna dan Wanita Tani; pola lokasi budidaya adalah pola menggerombol, dan pola pasar yang terbentuk adalah menyebar. Berdasarkan analisis skoring, karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik memiliki pengaruh yang kuat. Analisis peningkatan ekonomi pedesaan dilakukan dengan teknik skoring. Peningkatan ekonomi yang terjadi di Desa Gempol dari Tahun 2016-2018 adalah peningkatan tinggi. Analisis dengan software SPSS digunakan untuk mengetahui pengaruh karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik terhadap peningkatan ekonomi pedesaan. Selain itu pada peningkatan ekonomi pedesaan komponen pendapatan dilakukan analisis dengan Microsoft Excel karena data yang homogen. Berdasarkan analisis regresi linear berganda diketahui bahwa tingkat pengaruh karakter spasial pola hulu hilir pertanian padi organik terhadap jejaring ekonomi pertanian, jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja, biaya, serta pendapatan adalah pengaruh kuat.

Keywords

Ekonomi Pedesaan, Hulu Hilir Pertanian Organik, Karakters Spasial, Pengaruh, Pola Spasial

Full Text:

PDF

References

Adisasmita, R., 2008. Pengembangan Wilayah: Konsep dan Teori. I ed. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Adisasmita, R., 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. I ed. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ahrayi, A., 2003. Manajemen Produksi Perencanaan SIstem Produksi. Yogyakarta: BPFE UGM.

Baroto, T., 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Bengtsson, J., Ahnstrom, J. & Weibull, A.-C., April 2015. The Effects of Organic Agricuture on Biodiversity and Abudance: A Meta-Analysis. 42(2), pp. 261-269.

Bertrand, A. L., 1978. Rural Sociology. London: Book Company Inc.

Bintarto, 1989. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Budiharsono, S., 2001. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir. Jakarta: Pradnya Paramita.

Daldjoeni, N. & A., S., 2004. Pedesaan, Lingkungan, dan Pembangunan. Bandung: PT. Alumni.

Daniel, M., 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Haggblade, S., J. Hammer & P. B. R Hazzel, 1991. Modeling Agricultural Growth Multiplier. American Journal of Agricultural Economics, 73(2), pp. 361-374.

Hermanto, F., 1989. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya.

Isard, W., 1956. Location and Space Economy. Cambridge: MIT Press.

Losch, A., 1940. The Economic of Location. Jerman: Yale University Press.

Mayrowani, H., 2012. Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia. 30(2), pp. 91-108.

Mirsa, R., 2012. Elemen Tata Ruang Kota. 1 ed. Yogyakarta: Graha Ilmu.

M. & Maghfiroh, N., 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor: IPB Press.

Puglise, P., 2001. Organic Farming and Sustainable Rural Development: A Multifaceted and Promising Convergence. 41(1), pp. 112-130.

Pujawan, I. N., 2005. Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya

Rustiadi, E., Saefulhakim, S. & Panuju, D. R., 2011. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. 2 ed. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Said, E. & AH, I., 2001. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Saragih, E. S., 2010. Pertanian Organik. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sarwono, J., 2015. Rumus-rumus Populer dalam SPSS 22 Untuk Riset Skripsi. 1 ed. Yogyakarta: Andi.

Schutjer, W., 1991. Rural Development and Extension. Jurnal of Extension, Volume 1, p. 29.

Smith, D. M., 1987. Neoclassical Location Theory. London: Mac Millen.

Soehardi, S., 1992. Marketing Praktis. Yogyakarta: BPFE UGM.

Sriyanto, S., 2010. Panen Duit Bisnis Padi Organik. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

Supartama, M., Antara, M. & Rauf, R. A., Juni, 2013. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Padi Sawah di Subak Baturiti Desa Balinggi Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. pp. 166-172.

Syahza, A., 2013. Ekonomi Pembangunan. 14(1), pp. 126-139.

Tohir, K., 1983. Seuntai Pengetahuan Tentang Usaha Tani Indonesia. Jakarta: Bina Grafika.

Tuoministo, H., Hodge, I., Riordan, P. & Macdonald, D., 2012. Does Organic Farming Reduce Environmental Impact? - A Meta-analysis of European Research. Volume 112, pp. 309-320.

Von Thunen, J. H., 1966. Von Thunen's Isolated State. London: Pergamon Press.

Weber, A., 1909. Theory of The Locational of Industries. Chicago: University of Chicago Press.

Yunus, H. S., 2006. Struktur Tata Ruang Kota. VI ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zulkarnaen, R. R, dan Setiawan, R. P. 2013. Kriteria Lokasi Industri Pengolahan Pisang Di Kabupaten Lumajang. Jurnal Teknik Pomits 2(1): 1-6

Badan Standarisasi Nasional.2002.SNI-01-6729-2002 Tentang Pertanian Organik

Badan Standarisasi Nasional.2003.SNI-03-6967-2002 Tentang Persyaratan Umum Sistem Jaringan Jalan dan Geometrik Jalan Perumahan

Peraturan Pusat Pemerintah Republik Indonesia.2007.UU No. 26 Tentang Penataang Ruang

Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman.2016.SOP Kelompok Tani Dewi Ratih II

Refbacks

  • There are currently no refbacks.