Analisis Citra Kawasan Mangkunegaran berdasarkan Penilaian Stakeholder dengan Konsep Legibility

Muhamad Juliarachman Lazuardi, Winny Astuti, Erma Fitria Rini

Abstract

Citra kota merupakan gambaran mental dari sebuah kota sesuai dengan rata-rata pandangan masyarakatnya. Pemahaman seseorang tentang suatu kota akan lebih mendalam daripada sekedar kesan visual. Pemahaman tentang legibility ini selalu berkaitan dengan 3 komponen didalamnya yaitu identitas, struktur, dan makna. Identitas merupakan objek-objek atau elemen yang berada pada suatu kota yang dapat membedakan dengan kota lainnya. Struktur yaitu pola hubungan yang saling berkaitan dengan elemen-elemen pembentuk citra kota yang dapat dipahami oleh pengamat. Makna merupakan pemahaman dalam kedua komponen (identitas dan struktur) berdasarkan dengan budaya, politik, kultur, sejarah, symbol, maupun keunikan. Kota Solo atau Kota Surakarta merupakan kota yang terkenal akan budaya dan kearifan lokalnya. Hal ini berkaitan erat dengan keberadaan dua keraton besar yang berada pada kota ini yaitu Keraton Kasunanan dan Keraton Mangkunegaran. Oleh sebab itu, peneliti mengungkapkan seberapa kuat Citra Kawasan terjadi pada kawasan-kawasan budaya terutama pada Kawasan Pura Mangkunegaran yang memiliki nilai historikal dan kebudayaan yang cukup kental, namun seiring dengan berjalannya waktu banyak pertumbuh perdagangan jasa yang mengitari Kawasan Pura Mangkunegaran. Hal ini dapat mempengaruhi Citra Kawasan pada kawasan Pura Mangkunegaran, bahkan pada gambaran/image masyarakat terhadap kawasan Pura Mangkunegaran ini akan berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis elemen Citra Kawasan Mangkunegaran berdasarkan penilaian Stakeholder dengan konsep legibility. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif untuk analisis elemen pembentuk Citra Kawasan Mangkunegaran berdasarkan penilaian Stakeholder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Citra Kawasan Mangkunegaran dengan konsep legibility ini untuk mengetahui komponen identitas dan struktur kawasan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa identitas Kawasan Mangkunegaran berdasarkan Stakeholder adalah Gapura Mangkunegaran (landmark), Jalan Ronggowarsito (path kendaraan), Jalan diponegoro (path pedestrian), Pura Mangkunegaran (district), Tembok Mangkunegaran (edges), Masjid Al-Wustho (nodes). Sedangkan untuk struktur dapat dilihat dari keterkaitan hubungan antara elemen-elemen pembentuk Citra Kawasan Mangkunegaran. Keterkaitan antara landmark dengan district ini merupakan salah satu penghubung antara pintu masuk dengan Pura mangkunegaran itu sendiri yang mana Gapura sebagai landmark dan Pura Mangkunegaran sebagai districtnya.

Keywords

Citra kota; Elemen Pembentuk Citra Kawasan; Identitas; Legibility; Struktur

Full Text:

PDF

References

Djarwanto, 1998. Statistik Sosial Ekonomi, Bagian Pertama, Edisi Kedua, Cetakan Ketiga, Yogyakarta: BPFE.

Lynch, Kevin, 1960. The Image of The City. The M.I.T. Press. Cambridge, Massachusetts.

Mangunwijaya, Y.B.,1988. Wastu Citra. Gramedia, Jakarta.

Porteous JD. 1977. Environment and Behaviour: Planning and Everybody Urban Life. Addison-Wesley Publishing Co. Massachusetts. 447p

Sudrajat, Iwan. 1984 Struktur Pemahaman Lingkungan Perkotaan, Tesis S-2 Teknik Arsitektur ITB, Bandung

Sugiyono. 1997. Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Refbacks

  • There are currently no refbacks.