PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMERASAN DAN PENGANCAMAN DENGAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) SEBAGAI PERBUATAN BERLANJUT (Studi Putusan Nomor : 199 / Pid.B / 2015 / PN.Ska)

Deni Riyan Permana

Abstract

Abstrak
Penelitian ini mengkaji permasalahan mengenai apakah Putusan Pengadilan Negeri Surakarta Nomor:  199/Pid.B/2015/PN.Ska sudah tepat berdasarkan pengaturan mengenai tindak pidana pemerasan dan pengancaman dengan Short Message Service (SMS) sebagai perbuatan berlanjut.Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif bersifat preskriptif dan terapan. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus. Sumber data diperoleh dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research). Bahan hukum yang diperoleh kemudian diolah menggunakan logika deduktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Surakarta Nomor: 199/Pid.B/2015/PN.Ska kurang tepat. Dalam kasus ini terdapat unsur yang berkaitan dengan UndangUndang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) maka dalam hal ini terdapat dua aturan. Untuk itu aturan yang di pakai adalah aturan yang khusus yaitu Undang-Undang ITE. Dari asas Lex Spesialis Derogat Legi Generalis yaitu asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang bersifat khusus  (lex spesialis) mengesampingkan hukum yang bersifat umum (lex generalis) yang mana hal ini tidak di jadikan dasar oleh Penuntut Umum serta Hakim dalam memutus perkara Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman dengan Short Message Service (SMS) sebagai Perbuatan Berlanjut.
Kata Kunci: Pemerasan dan Pengancaman, Short Message Service (SMS), Perbuatan berlanjut.

Abstract
This study examines the issue as to whether the Surakarta District Court’s Decision No. 199 / Pid.B /  2015 / PN.Ska is appropriate based on the settings of the criminal acts of extortion and threatening to Short Message Service (SMS) as the action continues.This research is a prescriptive and normative law applied. The approach used that approach to legislation and case approach. Sources of data obtained from the primary legal materials, secondary, and tertiary. Mechanical collection of legal materials in this study is a literature study (library research).Legal materials were then processed using deductive logic. The results showed that the popularity of Surakarta District Court Decision No. 199 / Pid.B / 2015 / PN.Ska less precise. In this case there is an element associated with ITE Law then in this case there are two rules. For that rules on use are special rules that Act Information and Electronic Transactions  (ITE). The principle of Lex Specialist derogat legi Generalists namely the principle of interpretation of the law which states that a special legal(lex specialist) override the general law(lex generalis) for which it is not be made the basis for the prosecution and the judge in deciding the case Crime extortion and threatening to Short Message Service (SMS) as an act Continues.
Keywords: Extortion and threatening, Short Message Service (SMS), act continues.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.