Pemanfaatan Aspek Repetisi Pada Antologi Puisi “Sesudah Zaman Tuhan” Karya Abi Bayan Dan 47 Penyair Nusantara: Suatu Kajian Analisis Wacana
Abstract
Abstract: This article aims to examine the use of the repetitive discourse found in the poetry anthology "Sesudah Zaman Tuhan" by Abi Bayan and fourty-seven archipelago poets from Indonesia. The objectives of this research are (1) to describe the form of repetition used in the poetry anthology "Sesudah Zaman Tuhan" and (2) to describe the repetition function used in the poetry anthology "Sesudah Zaman Tuhan". The data in this study is a form of repetition and its functions. The data source used in this research is a poetry anthology entitled “Sesudah Zaman Tuhan”. This research article is a type of qualitative descriptive research. The method used in this research is the markup reading method which is complemented by an interview as a complementary material. The method of data analysis in this study used a separate method with repeated techniques. This article took about twenty poems from fifteen poets to analyze the poetry. The repetition of these poems has different functions with different types and forms. The results of this study found that the discourse on epizeuxis and anaphora was found with different variations than other discourses.
Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan wacana repetisi yang terdapat dalam antologi puisi “Sesudah Zaman Tuhan” karya Abi Bayan dan 47 Penyair Nusantara. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk repetisi yang digunakan dalam antologi puisi “Sesudah Zaman Tuhan” dan (2) mendeskripsikan fungsi repetisi yang digunakan dalam antologi puisi “Sesudah Zaman Tuhan”. Data pada penelitian ini adalah bentuk repetisi beserta fungsinya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah antologi puisi yang berjudul Sesudah Zaman Tuhan. Artikel penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode baca markah yang dilengkapi dengan wawancara sebagai bahan pelengkapnya. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode agih dengan teknik lanjutan ulang. Artikel ini mengambil sekitar 20 puisi dari 15 penyair untuk dianalisis puisinya. Repetisi pada puisi-puisi tersebut memiliki fungsi yang berbeda dengan jenis dan bentuk yang berbeda pula. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa wacana epizeuksis dan anafora lebih banyak ditemukan dengan variasi yang berbeda-beda daripada wacana yang lainnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azizah, N., dkk. (2019). Repetisi Leksikal pada Al-Quran Surat Al-Kafirun. Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra: SEMANTIKS, 656−662.
Bayan, A., dkk. (2020). Sesudah Zaman Tuhan: Sajak-Sajak dari Masa Covid-19. Banjarmasin: ©Anugrah Gio Pratama (ed).
Hamad, Ibnu. (2007). Lebih Dekat dengan Analisis Wacana. MediaTor: Jurnal Komunikasi, 8(2), 325−344.
Kridalaksana, H. (2011). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pratama, Adit. (2013). Penggunaan Gaya Bahasa Repetisi dan Personifikasi pada Kolom Puisi Surat Kabar Kompas Edisi November 2012−Januari 2013. Naskah Publikasi. FKIP: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rodiyah, M., dkk. (2019). Repetisi dalam Buku Antologi Puisi Celana dan Latihan Tidur Karya Joko Pinurbo (Kajian Analisis Wacana). Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra: SEMANTIKS, 401−411.
Santosa. (2017). Metode Penelitian Kualitatif Kebahasaan. Surakarta: UNS Press
Septiyani, V. I., dkk. (2019). Oposisi dalam Novel Rahuvana Tattwa Karya Agus Suntoyo: Analisis Intertekstual Julia Kristeva. Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya, 9(2), 174−186.
Sobur, A. (2015). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumarlam. (2019). Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: bukuKatta.
Waluyo, H. J. (2003). Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Refbacks
- There are currently no refbacks.