Pemahaman Makna Positif Dan Negatif Pada Bahasa Figuratif Di Dalam Trilogi Novel Glonggong (Glonggong, Arumdalu, Dan Dasamuka)
Abstract
Abstract: The use of figurative language in the novel is not only used as an element to beautify language. The author uses figurative language to tell the reader about a message conveyed in a figurative language. The message will then create an impression, where the impression can be positive or negative for the reader. Figurative language has elements of (i) figure of speech, (ii) imagery, and (iii) structural distortion. Of the three elements, the researcher chose figure of speech and image as the focus of the study. The purpose of this research is to describe the process of forming the positive and negative meanings of figure and figure. This type of research is descriptive qualitative. The data in this study are utterances that are adhered to by figure of speech and imagery. The data source in this research is the glonggong novel trilogy which consists of: glonggong, arumdalu, and dasamuka. The data collection technique in this study used the observation and note technique. The results of this study indicate that the positive and negative meanings of figures of speech and images are described by paying attention to: (i) the context of the situation, (ii) the lexical meaning, and (iii) the meaning of the speaker / pragmatic meaning.
Abstrak: Penggunaan bahasa figuratif di dalam novel tidak hanya digunakan sebagai unsur untuk memperindah bahasa. Pengarang menggunakan bahasa figuratif untuk memberitahu kepada pembaca mengenai suatu pesan yang disampaikan dalam bahasa yang berkias. Pesan tersebut lalu akan menimbulkan kesan, di mana kesan tersebut dapat berkesan positif atau negatif bagi pembaca. Bahasa figuratif memiliki unsur (i) majas, (ii) citraan, dan (iii) penyiasatan struktur. Dari ketiga unsur tersebut, peneliti memilih majas dan citraan sebagai fokus penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses terbentuknya makna positif dan negatif majas dan citraan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini adalah tuturan-tuturan yang dilekati oleh majas dan citraan. Sumber data pada penelitian ini adalah trilogi novel glonggong yang terdiri dari: glonggong, arumdalu, dan dasamuka. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna positif dan negatif pada majas dan citraan dijabarkan dengan memperhatikan: (i) konteks situasi, (ii) makna leksikal, dan (iii) makna dari si pembicara/makna pragmatik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Fitria, T.N. 2018. Figurative Language Used In One Direction’s Album Entitled Up All Night. ELITE Journal, Vol. 05. No. 01. p. 69-79.
Hidayati, N. 2017. Citraan pada Novel Fantasi Nataga The Little Dragon karya Ugi Agustono. Basindo, Vol.1, No.1. p. 60-71.
Kridalaksana, H. (1993). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia
Nurgiyantoro, B. 2018. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
Pujiatna, T, Jaja, & Diana, AK. 2019. Analisis Makna Kontekstual pada Iklan Televisi. Indonesian Language Education and Literature, Vol. 5. No. 1. p. 17-32.
Ratna, Nyoman Kutha. 2017. Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sutejo. 2010. Stilistika: Teori, Aplikasi, dan Alternatif Pembelajarannya. Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Teeuw, A. (1988). Sastra dan Ilmu sastra. Jakarta:PT Dunia Pustaka Jaya.Santosa, 2019
Wardoyo, Novi. 2011. The types and Interpretation Figurative Language used in Pirates of Caribbean on Stranger Tides Movie Manuscript. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wijana, I Dewa Putu. 2015. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Program Studi S2 Linguistik, FIB, UGM dan Pustaka Pelajar.
Yuliana, R, Rohmadi, M, & Suhita, R. 2013. Daya Pragmatik Tindak Tutur Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. BASASTRA, Vol. 2. No.1. p. 1-14.
Refbacks
- There are currently no refbacks.