Peningkatan Apresiasi Sastra Melalui Bengkel Sastra

Basuki Sarwo Edi

Abstract

Abstract: Literary workshop is an activity carried out as a form of love for literature. This activity is to train people (teachers, students, young people, etc.) to be more in love with literature. Increased appreciation through literary workshops can be realized by training people to understand and appreciate literary works. Because everyone has different levels of understanding, according to age, competence, and educational background, both formal, informal (family and community). Through the literature workshop, it is hoped that the public will be more interested and able to work in order to increase literary appreciation. Appreciation of literature through literary workshops in the South Sumatra region puts forward the principles of education which involve aspects of 1) interpretation, 2) collaboration, 3) convention, 4) cultural knowledge, 5) problem solving, 6) self-reflection, and 7) language use. This study aims to (1) describe the appreciation of literature and (2) describe the literary workshop run by the Language Center of South Sumatra Province. The method used in this research is descriptive method with a qualitative approach. Qualitative research is research that uses a scientific background with the intention of interpreting the phenomena that occur. The technique used in this research is content analysis. The results of this study indicate that literary workshops can increase literary appreciation and can increase and develop the potential of the community in actively participating in literary life in the midst of the people of South Sumatra.

Abstrak: Bengkel sastra merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai wujud cinta sastra. Kegiatan ini untuk melatih masyarakat (guru, siswa, generasi muda, dan lain-lain) agar lebih cinta dengan sastra. Peningkatan apresiasi melalui bengkel sastra dapat terwujud dengan cara melatih masyarakat memahami dan menghayati karya sastra. Karena setiap orang memiliki taraf pemahaman yang beragam, sesuai dengan usia, kompetensi, dan latar belakang pendidikan baik formal, informal (keluarga dan masyarakat). Melalui bengkel sastra diharapkan masyrakat lebih berminat dan dapat berkarya dalam rangka peningkatan apresiasi sastra. Apresiasi sastra melalui bengkel sastra di wilayah Sumatera Selatan sangat  mengedepan prinsip pendidikan yang melibatkan aspek 1) interprestasi, 2) kolaborasi, 3) konvensi, 4) pengetahuan kultural, 5) pemecahan masalah,6) releksi diri, dan 7) penggunaan bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan apresiasi sastra dan (2) mendeskripsikan bengkel sastra yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bengkel sastra dapat meningkatkan apresiasi sastra dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi masyarakat dalam berpartisipasi aktif dalam kehidupan berliterasi di tengah masyarakat Sumatera Selatan. 

Keywords

Appreciation; Literature; Literature Workshop

Full Text:

PDF

References

Huck, C, Hepler, S., dan Hicman, J. (2007). Children Literature in The Elementary School. Chicago: Rand McNally College Company.

Maleong, L.J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nashir, Haedar. (2013). Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Kebudayaan. Yogyakarta: Multi Presindo.

Rokhman, Arif dkk. (2002). Sastra Interdisipliner (Menyandingkan Sastra dan Disiplin Ilmu Sastra). Yogyakarta: CV Qalam.

Subroto, Edi. (2010). Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Sugihastuti. (2002). Teori dan Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sukmadinata. Nana Syaodih. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Unsriana, Linda, “Nilai Kearifan Lokal Dalam Cerita Rakyat Jepang” (Minwa), Jurnal Humaniora, 4, no. 1 (2013): 310-317.

Yono, Sri dan Muntihanah. (2018). Tingkat Apresiasi Sastra Siswa SD di kabupaten Merauke. Papua: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengembangan

Refbacks

  • There are currently no refbacks.