Analisis Faktor Pemertahanan Bahasa Sunda Pada Masyarakat Di Desa Pengarasan Kecamatan Bantarkawung
Abstract
Abstract: This study aims explain the factor of defense Sundanese language in the community Pengarasan Village Bantarkawung District. Data colection method uses interviews, referring and observation with descriptive data analysis. Data analysis techniques consist of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The result showed that are efforts that suporting factor and inhibitor factor of defense Sundanese language in the community Pengarasan Village Bantarkawung District, is (1) familly realm, of the familly as the smalles domain in social life and is an importantthing in the achievement of language maintence, (2) attitude to minority language in maintaining language by speaker can respect the language as a language identity, and (3) presevation local culture through habits carried out by the community related to language maintenance, example as reciting prayers or reciting mantras using Sundanese language. Inhibitor factor, (1) marriage of different ethnic cause a mixture of language in one familly, (2) socialita in the public between Pengarasan Village the Cikamuning Hamlet the dominan one uses the first Javanese language, (3) association cause language by the speak community (4) education, where children in the Pengarasan Village take education outside the area that allows them act quire a second language, and (5) the economy, there with the increases in the economy in area, it is necessary to have a language that can be understand by all ethnic groups.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor pemertahanan bahasa Sunda pada masyarakat di Desa Pengarasan Kecamatan Bantarkawung. Sumber data dalam pengambilan data menggunakan wawancara, simak dan observasi dengan analisis data deskriptif. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya faktor pendukung maupun faktor penghambat pemertahanan bahasa Sunda pada masyarakat di Desa Pengarasan Kecamatan Bantarkawung yang meliputi faktor pendukung yaitu, (1) ranah keluarga sebagai ranah yang paling kecil dalam kehidupan sosial dan menjadi hal penting dalam pencapaian pemertahanan bahasa, (2) sikap terhadap bahasa minoritas dalam mempertahankan bahasa oleh penutur dapat menghargai dan menghormati bahasanya sebagai identitas bahasa, dan (3) pelertarian budaya daerah setempat melalui kebiasaan yang dilakukan masyarakat terkait dengan pemertahanan bahasa, seperti pembacaan doa ataupun pembacaan mantra-mantra dengan menggunakan bahasa Sunda. Faktor penghambat, (1) pernikahan dengan etnis yang berbeda menyebabkan adanya percampuran bahasa di dalam satu keluarga, (2) pergaulan antar masyarakat Desa Pengarasan dengan masyarakat Dukuh Cikamuning yang dominan menggunakan bahasa pertama yaitu bahasa Jawa, (3) perpindahan penduduk menyebabkan perubahan bahasa oleh masyarakat penutur, (4) pendidikan, di mana anak-anak di Desa Pengarasan menempuh pendidikan di luar daerah yang memungkinkan mereka dapat memperoleh bahasa kedua, dan (5) ekonomi, dengan meningkatnya perekonomian pada suatu daerah maka diperlukan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh semua etnis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abid, S. Nisai, dkk. (2018). “Sikap Pemertahanan Bahasa Jawa Pada Masyarakat Desa G2 Dwijaya Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.” Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing. Vol. 01, No. 02, Hal. 284-295.
Akynova, D., Zharkynbekova, S., Agmanova, A., Aimoldina, A., & Dalbergenova, L. (2014). "Language Choice Among the Youth of Kazakhstan: English as a Self-Representation of Prestige." Procedia-Social and Behavioral Sciences, 143, 228–232. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.07.393
Alika dkk. (2017). ”Faktor Pemertahanan Bahasa Minangkabau Ragam Nonformal dalam Ranah Kekariban Pada Komunitas Seni Sakato di Kota Yogyakarta." Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(2), 1-32.
Arifudin, G. (2019). "Pemertahanan Bahasa Melayu." Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra, 4(2).
Chaturvedi, S. (2015). A Sociolinguistic Study of Linguistic Variation and Code Matrix In Kanpur. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 192, 107–115. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.06.017
Damayanti, W. (2016). "Analisis Penggunaan Multilingual anak Tingkat Sekolah Dasar Di Lingkungan Siti Mardiyah Cibaduyut Bandung (Studi Sosioliungistik)." Jurnal sosiolingua. Vol. 2, No. 01, Hal.1-18. http://dx.doi.org/10.22202/jg.2015.v1i1.1163
Handoko, E. A. T. (2015). Studi masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Ombak
Ida, R. (2001). Analisis Isi Kualitatif: Ragam Penelitian Isi Media Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Grafindo.
Kriyantono, R. (2007). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Merti, N. (2010). Pemertahanan Bahasa Bali dalam Masyarakat Multikultural di Kota Denpasar. Denpasar: Universitas Udayana
Moleong, L. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Harlow: Hongman.
Mulyawati. H. Sutisno. (2021). "Pemertahanan Bahasa Sunda Sebagai Wujud Identitas Masyarakat Di Desa Luwung Bata, Brebes, Jawa Tengah." Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 06, No. 01, Hal.95-102.
Rokhman, Haradi, dkk., (2017). "Upaya Pemertahanan Bahasa Minangkabau Ragam Nonformal pada Komunitas Seni Sakato Di Kota Yogyakarta." Jurnal Lingua: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 13, No.02. Hal, 193-203.
Sudaryanto. (2014). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa, Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Putu, Wijana. D. (2021). Pengantar Sosiolinguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Widianto, E. (2018). Pemertahanan Bahasa Daerah melalui Pembelajaran dan Kegiatan di Sekolah. Jurnal Kredo, (1)2, 1–13.
Wijana, I Dewa Putu. (2021). Sosiolinguistic: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yuniarti, N. L., Budiarsa, M., Luh, N., & Seri, N. (2017). "Pemertahanan Bahasa Bali Aga pada Ranah Keluarga Di Desa Belantih, Kintamani, Bali. Jurnal Bahasa Indonesia. 24(46).
Refbacks
- There are currently no refbacks.