KOMODITAS PRODUK RELIGIUS SEBAGAI PEMANTIK IDENTITAS KELOMPOK DI MEDIA SOSIAL (Studi Deskriptif Komunitas Sosial WhatsApp Renungan Harian Hidangan Istimewa Kristiani- Jakarta)
Abstract
Abstract: The development of technology goes according to human civilization. Therefore, anything that is inherent in humans, whether it's status, cultural background, religion, mindset, and other aspects are in line and lived with the presence of technology. The existence of the WhatsApp application as a communication media technology with all its intensity and complexity is a realistic phenomenon that needs to be addressed carefully. The existence of whatsapp group Hidangan Istimewa Kristiani- Jakkarta spiritual daily devotional is one of the phenomena in the midst of people who try to use the Scriptures to be used as commodities, which are packaged in such a way as to produce useful use values. The scriptures are used as a means of communication and interaction between believers amid the lives of people who have diverse backgrounds. The commodification of the religiosity presented by the Hidangan Istimewa Kristiani- Jakarta, spiritual group certainly received various reactions and responses from a number of informants who took it. Of course, the existence of the group has brought about the perception, meaning and distinctive impression of the consumers. This research is qualitative in that it presents Peter L Berger's social construction theory, in a comprehensive review and study process, covering several phases, namely the process of externalization, objectification and internalization.
Abstrak: Peran penting bahasa didalam kelompok komunitas sosial tidak pernah lepas. Bahasa selalu menjadi sarana dan media yang utama dalam komunikasi didalam kelompok, maupun antar kelompok. Demikian juga, Tindakan komunikasi tidak pernah dapat dipisahkan dari perbuatan manusia. Bahkan komunitas sosial yang ada, dengan komunikasi yang dilakukan tersebut telah menjadi identitas mereka sendiri sendiri. Bagaimana komunitas tersebut hidup dan berjalan karena adanya peran penting bahasa tersebut. Kegiatan dan dinamika berbahasa didalam komunitas masyarakat tersebut, secara langsung maupun tidak langsung telah merepresentasikan mengenai eksistensi mereka didalam lingkungan masyarakat. Hal ini, seperti tampak dalam komunikasi interpersonal dalam group renungan rohani harian Hidangan Istimewa Kritistiani (HIK), Jakarta. Keberadaan aplikasi WhatsApp itu sendiri menjadi simbol pergerakan dan identitas kelompok masyarakat. Terlepas dari itu semua, disatu sisi keberadaan group pada WhatsApp itu sendiri mengundang pelbagai reaksi dan pendapat. Maka, mengacu pada hal tersebut, tulisan ini hendak mengulas secara deskriptif mengenai bagaimana reaksi dan tanggapan anggota group tersebut terhadap dinamika keberadaan group ini didalam kehidupan bermasyarakat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Pandaryasi, Heni.2014. Strategi Redaksi Dalam Penyajian Headline News Dengan Pendekatan Agenda Setting. Jakarta: IKON : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Syahputra, Iswandi. 2007. Komodifikasi Religiusitas: Pandangan Aktifis Islam Kota Medan Terhadap Tayangan Religius di Televisi. Yogyakarta: Jurnal Komunikasi Universitas Islam Indonesia.
Sasongko, Yohanes. 2017. Penerapan Pemanfaatan Teknologi Ditinjau dari Teori Kepribadian Moral. Jakarta: Jurnal Psibernetika
Sasongko, Yohanes. 2017. Kajian Kepribadian Moral Tenaga Pekerja Sebagai Landasan Dalam Pengimplementasian Dunia Kerja. Surabaya: Jurnal Ilmiah ilmu Administrasi dan Sekretari Vocatio
Suseno, Frans Magnis. 1987. Etika Dasar: Masalah- masalah pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Suseno, Frans Magnis. 2004. Etika : Abad kedua puluh. Yogyakarta: Kanisius
Rumahfilsafat.com. Diunduh pada 3 Maret 2019. Pukul 11.40 WIB
Rumahfilsafat.com. Diunduh pada 20 Agustus 2019.Pukul 12.45 WIB
Wikipedia.org.id. Diunduh pada 20 April 2019. Pukul 13.45 WIB
Refbacks
- There are currently no refbacks.