Analisis Kesantunan Berbahasa Dai di Madura Menurut Kajian Pragmatik dan Alquran

Iswah Adriana

Abstract

Abstract: The study of politeness in language is very important to do for a preacher in terms of pragmatics and the Koran. Speech in multicultural propaganda, as conveyed by the preacher in Madura shows the politeness of language as Pranowo announced in pragmatics and also according to the perspective of the Koran. The data in this study are in the form of speech from Madura during the lecture. The data source is a number of recorded lectures by KH. Musleh Adnan and Nyai Hj. Mufarrohah on YouTube. The data collection techniques in this study were competent, free listening and note taking techniques. Data were analyzed descriptively critically. From the results of the study found: (1) The existence of politeness in pragmatics of language that includes “angon rasa”, “adu rasa”, “empan papan”, humble, respectful, “tepa selira”, and the use of diction "apologize", "thank you", and greetings. Although found impoliteness of language in the speech dai which shows an attitude of self-praise; (2) The form of politeness in the language of the Koran which includes; qaulan karima, qaulan marufa, qaulan layyina, qaulan baligha, qaulan maysura, qaulan sadida and qaulan tsaqila.

Abstrak: Kajian kesantunan berbahasa sangat penting dilakukan terhadap seorang dai dari segi pragmatik dan alquran. Tuturan dalam dakwah multikultural, seperti yang disampaikan oleh dai di Madura memperlihatkan adanya kesantunan berbahasa sebagaimana dicanangkan Pranowo dalam pragmatik dan juga menurut sudut pandang alquran. Data dalam penelitian ini, berupa tuturan dai Madura ketika ceramah. Sumber datanya adalah beberapa rekaman ceramah KH. Musleh Adnan dan nyai Hj. Mufarrohah di youtube. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Data dianalisis secara deskriptif kritis. Dari hasil penelitian didapatkan: (1) Adanya kesantunan berbahasa dalam pragmatik yang meliputi angon rasa, adu rasa, empan papan, rendah hati, sikap hormat, tepa selira,serta pemakaian diksi “mohon maaf”, “terima kasih”, dan kata sapaan. Meskipun ditemukan ketidaksantunan berbahasa pada tuturan dai yang menunjukkan sikap memuji diri sendiri; (2) Bentuk kesantunan berbahasa dalam alquran yang meliputi; qaulan karima, qaulan marufa, qaulan layyina, qaulan baligha, qaulan maysura, qaulan sadida dan qaulan tsaqila.

Keywords

Politeness in language; Dai Madura; pragmatics and the Koran

Full Text:

PDF

References

Abidin, Djamalul. (1996). Komunikasi dan Bahasa Dakwah. Jakarta: Gema Insani Pers.

al-Qurthubi, Muhammad bin Ahmad. (1988). Li-Jami’ Li Ahkam Al-Qur`an. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah.

al-Zamakhsyari, Mahmud bin ‘Umar. (1993). Tafsir al-Kasysyaf. II. Beirut: Dar al-Ma’rifah.

Chaer, Abdul. (2010). Kesantunan berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Mahsun. (2007). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mudlofir, A. (2011). Pendidikan Karakter Melalui Penanaman Etika Berkomunikasi dalam Al-Qur’an. ISLAMICA Vol. 5, No. 2, hlm. 372

Nadar, F.X. (2009). Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pranowo. (2009). Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sauri, Sofyan. (2006). Pendidikan Berbahasa Santun. Bandung: PT Genesindo.

Shihab, M. Quraisy. (2001). Tafsir al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati.

Sudaryanto. (1993). Metode dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sukmawan, Sony. (2009). Simfoni Bahasa Indonesia. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Tajiri, Hajir. (2015). Etika dan Estetika Dakwah. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Yusuf, K. M. (2015). Tafsir Tarbawi: Pesan-pesan Al-Qur’an tentang Pendidikan. Jakarta: Amzah.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.