Representasi Masyarakat Pesisir: Analisis Semiotika dalam Novel Gadis Pesisir Karya Nunuk Y.Kusmiana
Abstract
Abstract: This article aims to represent the coastal community in Nunuk Y. Kusmiana’s Gadis Pesisir. This article uses a semiotic study from Charles Sanders Pierce. The meaning process according to Pierce is divided into three parts, such as the pointer of signifier (representment), the appointment of the representamen on the object and the advanced interpretation (interpretant). This article uses descriptive qualitative research with type of textual research. The results showed that the study found a marker (representamen) of the word "Coastal" which leads to black objects, fat and greedy (indexes), and food and clothing as symbols. At the end of the interpretation of the novel that can be aimed at poverty (rheme) as an interpretant. The signs are scattered in the form of words, phrases or sentences available in the novel. Based on the signs that have been collected could provide insight into the life picture of the people in the Papua Coastal which consists of migrants who leads to social issues, namely poverty.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk merepresentasikan masyarakat Pesisir pada novel Gadis Pesisir karya Nunuk Y. Kusmiana. Penelitian ini menggunakan kajian semiotika dari Charles Sanders Pierce. Proses pemaknaan menurut Pierce terbagi menjadi tiga tahap yaitu penyerapan signifier (representament), penunjukan representamen pada object dan penafsiran lanjut (interpretant). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian tekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peneliti menemukan signifier (representament) dari kata “ Pesisir” yang mengarah pada objek berupa hitam, kurus dan rakus ( indeks), serta makanan dan pakaian sebagai simbol . pada tahap penafsiran akhir dalam novel yang dapat mengarah pada kemiskinan (rheme) sebagai interpretant. Tanda-tanda tersebut tersebar dalam bentuk kata-kata, frasa, maupun kalimat yang terdapat dalam novel. Berdasarkan tanda-tanda yang berhasil dikumpulkan dapat memberi pehaman tentang gambaran kehidupan masyarakat pesisir Papua yang kebanyakan terdiri dari pendatang yang cenderung mengarah pada masalah sosial, yakni kemiskinan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asriningsari, A. & Umaya, M.N.(2012). Semiotika, Teori dan Aplikasi pada Karya Sastra. Semarang: IKIP PGRI Press.
Berger, Arthur Asa. (2005). Tanda-tanda dalam Kebudayaa Kontemporer, Sebuah Pengantar Semiotik: terj.Sign Contemporery Culture, An Introduction to Semiotic. Yogyakarta Tiara Wacana.
Budiman, Kris. 2005. Ikonisitas ; Semiotika Sastra dan Seni Visual. Yogyakarta : Buku Baik.
Adita, W.P. & Yanti, D. Y. (2017). Semiotika dalam Novel Rembulann Tenggelam di Wajahmu Karya Tere Liye. Jurnal Literasi. Vol 1 (2).
Endraswara, S. (2003). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Hoed & Beny,H. (2001).Strukturalisme, “Pragmatik dan Semiotik dalam Kajian Budaya,” Jakarta: Wedatama Widya.
Junus, U. (1981). Mitos dan Komunikasi. Jakarta: Sinar Harapan.
Kusmiana, N.Y.(2019). Gadis Pesisir. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Partanto, P.A.& A, B.Dahlan.(1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
Pradopo, R. D. (1995). Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ratna, N. K. (2009). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratna, N.K. (2007). Estetika Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Santoso, B.D. (2010). Represetasi Perempuan Pinggiran dalam Novel Tanah Tabu Karya Anindita Thayf: Kajian Semiotik. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Thamimi, M. (2016).Semiotik dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar. Jurnal Pendidkan Bahasa, Vol 5(1). Retrieved from journal.ikippgriptk.ac.id.
Teeuw, A. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Dunia. Pustaka Jaya.
Asriningsari, A. & Umaya, M.N.(2012). Semiotika, Teori dan Aplikasi pada Karya Sastra. Semarang: IKIP PGRI Press.
Refbacks
- There are currently no refbacks.