Pragmatika Sastra: Beberapa catatan Awal
Abstract
[1] Dalam kaitan ini, seperti dinyatakan oleh Lotman (1977), pengertian yang terkandung dalam istilah “bahasa” tidak hanya berasosiasi dengan pengertian bahasa Indonesia, Inggris, Jawa, dan yang sejenisnya; atau pada sistem-sistem yang digunakan untuk mendeskripsikan kelompok-kelompok fenomena partikular (yang kita sebut “bahasa artifisial” atau metabahasa dari sains tertentu); tetapi juga terkait dengan kebiasaan, perdagangan, ritual, makan (yang tidak berarti mengisi perut karena lapar), dan konsep-konsep religius. Karenanya, kita dapat berbicara “bahasa” teater, sinema, lukisan, musik, dan seni sebagai keseluruhan, sebagai bahasa yang diorganisasikan dalam suatu cara partikular. Sekali kita mendefinisikan seni (termasuk sastra) sebagai bahasa, opini-opini tertentu yang terkait dengan strukturnya hendaknya juga kita nyatakan dengan catatan dan cara yang sama. Setiap bahasa menggunakan tanda-tanda yang membangun “vokabuler” atau “alfabet”-nya; setiap bahasa memiliki kaidah tertentu untuk mengombinasikan tanda-tanda tersebut, dan setiap bahasa merupakan sebuah struktur hierarkis.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.