STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF Implementasi dan Kendalanya di Dalam Kelas
Abstract
PENDAHULUAN
Berbicara tentang pengajaran atau sering disebut sebagai pembelajaran, tentunya banyak cara atau metode di dalam menyampaikan. Setiap pengajar, dalam hal ini guru di sekolah atau juga dosen di perguruan tinggi, mempunyai pengalaman yang berbeda-beda, baik pengalaman yang diperoleh ketika masih belajar atau setelah berprofesi sebagai guru atau dosen. Bagi guru maupun dosen yang mempunyai latar belakang pendidikan keguruan, nampaknya metode pembelajaran tidak menjadi
hambatan yang serius. Namun, bagi mereka yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan keguruan, metode pembelajaran dapat menjadi satu hal yang memerlukan perhatian. Hal ini terjadi karena pengertian proses pembelajaran tidak hanya yang dapat dilihat di dalam kelas dimana terjadi
interaksi tertentu antara guru dan siswa. Akan tetapi proses pembelajaran ini dimulai dari persiapan; mencari bahan bacaan, menyusun materi, menentukan tujuan atau kompetensi, menyiapkin strategi sampai pada evaluasi pembelajaran. Karena itu ibarat sebuah gunung es, kerja guru dalam proses pembelajaran itu banyak yang tidak dilihat orang. Hasil pembelajaran banyak ditentukan oleh persiapan ini. Untuk itulah, agar dapat dicapai suatu hasil pembelajaran yang baik, maka tahap perencanaan pembelajaran perlu disiapkan dan dirancang dengan baik dan benar. Namun demikian tahap yang tidak kalah penting adalah penyampaian. Berbagai metode atau strategi telah banyak dipraktekkan, dan berbagai penelitian telah banyak dilakukan. Dari sekian banyak metode atau strategi tersebut, paling tidak dapat dikategorikan menjadi dua kategori utama; teacher-centered dan learner-centered.
Berbicara tentang pengajaran atau sering disebut sebagai pembelajaran, tentunya banyak cara atau metode di dalam menyampaikan. Setiap pengajar, dalam hal ini guru di sekolah atau juga dosen di perguruan tinggi, mempunyai pengalaman yang berbeda-beda, baik pengalaman yang diperoleh ketika masih belajar atau setelah berprofesi sebagai guru atau dosen. Bagi guru maupun dosen yang mempunyai latar belakang pendidikan keguruan, nampaknya metode pembelajaran tidak menjadi
hambatan yang serius. Namun, bagi mereka yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan keguruan, metode pembelajaran dapat menjadi satu hal yang memerlukan perhatian. Hal ini terjadi karena pengertian proses pembelajaran tidak hanya yang dapat dilihat di dalam kelas dimana terjadi
interaksi tertentu antara guru dan siswa. Akan tetapi proses pembelajaran ini dimulai dari persiapan; mencari bahan bacaan, menyusun materi, menentukan tujuan atau kompetensi, menyiapkin strategi sampai pada evaluasi pembelajaran. Karena itu ibarat sebuah gunung es, kerja guru dalam proses pembelajaran itu banyak yang tidak dilihat orang. Hasil pembelajaran banyak ditentukan oleh persiapan ini. Untuk itulah, agar dapat dicapai suatu hasil pembelajaran yang baik, maka tahap perencanaan pembelajaran perlu disiapkan dan dirancang dengan baik dan benar. Namun demikian tahap yang tidak kalah penting adalah penyampaian. Berbagai metode atau strategi telah banyak dipraktekkan, dan berbagai penelitian telah banyak dilakukan. Dari sekian banyak metode atau strategi tersebut, paling tidak dapat dikategorikan menjadi dua kategori utama; teacher-centered dan learner-centered.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.