KERAGAMAN DAN KEMAMPUAN LICHEN MENYERAP AIR SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA DI KEDIRI
Abstract
Lichen dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran udara. Penelitian ini bertujuan mempelajari keragaman
morfologi talus dan persentase penutupan di lokasi kawasan industri pabrik rokok Gudang Garam dan kawasan Ubalan Kediri.
Data sampel talus Lichen diambil menggunakan metode transek dalam plot dengan modifikasi. Pengamatan sampel Lichen
berupa penutupan talus dan kemampuan Lichen dalam menyerap air. Sampel Lichen diambil dengan cara dikerik dari
permukaan kulit batang pohon (bark) pada kedua sisi batang pohon di ketinggian kira-kira 100-200 cm dari permukaan tanah.
Kemampuan Lichen menyerap air dihitung melalui selisih bobot jenuh (BJ) dengan bobot kering (BK). Tipe morfologi talus yang
ditemukan di kawasan Gudang Garam dan Ubalan yaitu Crustose dan Foliose. Pada kawasan Ubalan Persentase penutupan
talus Tipe Foliose 8,38% dan Crustose 3,56% sedangkan pada kawasan Gudang Garam persentase penutupan talus Tipe
Foliose 0,60% dan Crustose 2,20%. Kemampuan Lichen menyerap air di kawasan Ubalan tipe Foliose yaitu 4,347 g/2 g sampel
dan Crustose 1,773 g/2 g sampel sedangkan kemampuan menyerap air di kawasan Gudang Garam tipe Foliose 2,5 g/2 g
sampel dan tipe Crustose 2,34 g/2 g sampel. Jumlah Lichen yang ditemukan pada lokasi pengamatan semakin bertambah
seiring dengan banyaknya tegakan pohon, kualitas udara, suhu dan kelembapan yang semakin baik. Kualitas udara di kawasan
indutri Gudang Garam rendah karena polusi kendaraan yang lewat setiap harinya yaitu 72 kendaraan/menit saat jam sibuk.
Selain itu, juga memiliki suhu dan kelembapan udara rata-rata yang relatif lebih tinggi yaitu 280C, kelembapan udara 75,5 %
bila dibandingkan dengan Ubalan ini dikarenakan adanya aktivitas industri dan kurangnya vegetasi penghijauan.
Kata kunci: Lichen, Bioindikator Pencemaran Udara
morfologi talus dan persentase penutupan di lokasi kawasan industri pabrik rokok Gudang Garam dan kawasan Ubalan Kediri.
Data sampel talus Lichen diambil menggunakan metode transek dalam plot dengan modifikasi. Pengamatan sampel Lichen
berupa penutupan talus dan kemampuan Lichen dalam menyerap air. Sampel Lichen diambil dengan cara dikerik dari
permukaan kulit batang pohon (bark) pada kedua sisi batang pohon di ketinggian kira-kira 100-200 cm dari permukaan tanah.
Kemampuan Lichen menyerap air dihitung melalui selisih bobot jenuh (BJ) dengan bobot kering (BK). Tipe morfologi talus yang
ditemukan di kawasan Gudang Garam dan Ubalan yaitu Crustose dan Foliose. Pada kawasan Ubalan Persentase penutupan
talus Tipe Foliose 8,38% dan Crustose 3,56% sedangkan pada kawasan Gudang Garam persentase penutupan talus Tipe
Foliose 0,60% dan Crustose 2,20%. Kemampuan Lichen menyerap air di kawasan Ubalan tipe Foliose yaitu 4,347 g/2 g sampel
dan Crustose 1,773 g/2 g sampel sedangkan kemampuan menyerap air di kawasan Gudang Garam tipe Foliose 2,5 g/2 g
sampel dan tipe Crustose 2,34 g/2 g sampel. Jumlah Lichen yang ditemukan pada lokasi pengamatan semakin bertambah
seiring dengan banyaknya tegakan pohon, kualitas udara, suhu dan kelembapan yang semakin baik. Kualitas udara di kawasan
indutri Gudang Garam rendah karena polusi kendaraan yang lewat setiap harinya yaitu 72 kendaraan/menit saat jam sibuk.
Selain itu, juga memiliki suhu dan kelembapan udara rata-rata yang relatif lebih tinggi yaitu 280C, kelembapan udara 75,5 %
bila dibandingkan dengan Ubalan ini dikarenakan adanya aktivitas industri dan kurangnya vegetasi penghijauan.
Kata kunci: Lichen, Bioindikator Pencemaran Udara
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.