Permasalahan Guru Biologi SMA dan IPA SMP dalam Pengembangan Profesi dan Karir

Bowo Sugiharto

Abstract

Pengembangan profesi bagi guru idealnya seiring dan sejalan dengan pengembangan karir. Pengembangan profesi guru berkaitan erat dengan kompetensi dan kinerja guru. Salah satu acuan dalam penilaian kinerja guru adalah Peraturan Menteri Negara Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi no 16 tahun 2009. Penelitian survei eksploratif ini berupaya memberikan gambaran fakta di lapangan mengenai permasalahan yang dialami oleh guru biologi SMA dan guru IPA SMP dalam pengembangan profesi dan karir. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru biologi dan IPA di Kota Surakarta dan sekitarnya yang berjumlah 44 orang guru. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket. Analisis deskriptif kuantitaif dilakukan untuk menggambarkan permsalahan yang sedang dikaji. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar guru mengalami kesulitan untuk naik ke golongan IIId yaitu sebanyak 18 orang (41%) dan menuju golongan IVb sebanyak 11 orang (25%). Di sisi lain sebetulnya sebagian besar guru (26 orang / 59%) sudah memahami peraturan yang berlaku. Penulisan karya ilmiah terpublikasi dirasakan oleh sebagian besar yaitu 38 orang (86%) sebagai kendala dalam kenaikan pangkat. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semua guru Biologi dan guru IPA (100%) membutuhkan pelatihan penulisan karya ilmiah yang relevan dengan keperluan pengajuan kenaikan pangkat/golongan..

Keywords

guru biologi SMA, guru IPA SMP, pengembangan profesi, pengembangan karir

Full Text:

PDF

References

Anggara, R., & Chotimah, U. (2012). Penerapan Lesson Study Berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PKn SMP Se-Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Forum Sosial, 5(2), 107–203.

Husain, C. (2014). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran di SMA Muhammadiyah Tarakan. Jurnal Kebijakan Dan Pengembangan Pendidikan, 2(2), 184–192.

Keane, T., Keane, W. F., & Blicblau, A. S. (2014). Beyond traditional literacy: Learning and transformative practices using ICT. Education and Information Technologies, 21(4), 769–781. https://doi.org/10.1007/s10639-014-9353-5

Liu, E., Liu, C., & Wang, J. (2015). Pre-service Science Teacher Preparation in China: Challenges and Promises. Journal of Science Teacher Education, 26(1), 29–44. https://doi.org/10.1007/s10972-014-9404-1

McKenney, S., Kali, Y., Markauskaite, L., & Voogt, J. (2015). Teacher Design Knowledge for Technology Enhanced Learning: an Ecological Framework for Investigating Assets and Needs. Instructional Science, 43(2), 181–202. https://doi.org/10.1007/s11251-014-9337-2

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya (2009).

Menteri Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomer 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru (2007).

Rustaman, N. Y. (2005). Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Pendidikan Sains. In Seminar Nasional II Himpunan Ikatan Sarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA Indonesia (pp. 1–21). Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Pendidikan Indonesia.

Soeharto, Sukir, & Nugraha, A. C. (2013). Model Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru SMK Program Keahlian Ketenagalistrikan Menggunakan Multimedia Interaktif Berbasis Portal E-Learning. Yogyakarta.

Toh, K. A., Diong, C. H., Boo, H. K., & Chia, S. K. (1996). Determinants of Teacher Professionalism. British Journal of In-Service Education, 22(2), 231–244. https://doi.org/10.1080/0305763960220209.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.