Hubungan Asfiksia Neonatorum dengan Daya Reflek Sucking pada Bayi Baru Lahir di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Atika Rakhmahayu, Evi Rokhayati, Erindra Budi Cahyanto

Abstract


Latar belakang: Reflek sucking merupakan salah satu reflek dasar bayi baru lahir yang dikoordinasikan oleh sistem saraf kranialis dan jaringan di sekitar wajah dan mulut. Asfiksia neonatorum sebagai kondisi patologis pada bayi baru lahir yang menimbulkan keadaan hipoksia dan iskemia jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asfiksia neonatorum dengan daya reflek sucking pada bayi baru lahir di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Besar sampel adalah 38 bayi baru lahir usia 0 hari yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengumpulan data menggunakan data rekam medik dan lembar observasi daya reflek sucking. Uji statistik menggunakan uji Mann Whitney.

Hasil: Rerata daya reflek sucking untuk kelompok tidak asfiksia adalah 8, sedangkan rerata daya reflek sucking untuk kelompok dengan asfiksia adalah 6. Berdasarkan hasil analisis data dengan uji statistik Mann Whitney diperoleh nilai p=0.001.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara asfiksia neonatorum dengan daya reflek sucking pada bayi baru lahir di Kabupaten Karanganyar.

Keywords


Asfiksia Neonatorum; Reflek Sucking; Bayi

Full Text:

PDF
rticle

References


Kurniarum A. 2016. Asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir (K. K. R. Indonesia (ed.); 1st ed.). Pusdik SDM Kesehatan.

Pieter W. 2012. Kelainan sistem saraf neonatus. http://www.serbaserbiperawat.com/2012/05/kelainan-sistem-syaraf-pada-neonatus.html.

Amier I, Manoe VM. 2016. Sari pediatri volume 5 no 2. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI.

Davies L, Mcdonald S. 2011. Pemeriksaan kesehatan bayi pendekatan multidimensi. Jakarta: EGC.

Hendrik H. 2013. Sucking-pads and primitive sucking reflex. Journal of Neonatal – Perinatal Medicine, 6(4), 1–2. https://doi.org/DOI: 10.3233/NPM-1372413.

Purwadi G. 2007. Pengaruh ensefalopati neonatal akibat asfiksia neonatorum terhadap gangguan perkembangan neurologis [Diponegoro University]. http://eprints.undip.ac.id/29398/.

Mulastin. 2014. Hubungan jenis persalinan dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSIA Kumala Siwi Pecangaan Jepara. Jurnal Kesehatan Dan Budaya Hikmah, 1–7. https://docplayer.info/36191968-Hubungan-jenis-persalinan-dengan-kejadian-asfiksia-neonatorum-di-rsia-kumala-siwi-pecangaan-jepara.html.

Rudolph AM. 2014. Buku ajar pediatri rudolph edisi 20 volume 1. Jakarta: EGC.

Primadi A. 2013. Pemberian asi pada bayi lahir kurang bulan. www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-asi-pada-bayi-lahir-kurang-bulan.

Sohn. 2011. Assessment of Primitive Reflexes in High-risk Newborns. Journal of Clinical Medicine Research, 3(6), 285–290. https://doi.org/10.4021/jocmr706w.

Lestariningtyas A. 2006. Kesesuaian pemeriksaan reflek- reflek primitif dan tes munchen untuk penilaian perkembangan motorik bayi. Universitas Diponegoro.

Effendi SH. 2013. Dampak jangka panjang hipoksia perinatal. Bandung: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin.




DOI: https://doi.org/10.20961/placentum.v8i2.34151

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya

View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike International 4.0 (CC BY-SA 4.0).