POCKLIN TABU SERA (Pupuk Organik Cair Urine Kelinci tanpa Bau Mix Serai sebagai pemanfaatan limbah urine yang inovatif dan bernilai jual tinggi)

Siti Muldiatun Nasikhah, Nuri Anggita, Novia Nur Afsani

Abstract

Urine kelinci adalah salah satu bahan yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik cair (POC) yang memiliki kelebihan pada kandungan unsur hara baik mikro maupun makro. Sayangnya, urine kelinci cenderung memiliki bau yang lebih menyengat dari pada urin ternak lain sehingga dapat dibuat inovasi menggunakan tambahan serai guna menghilangkan bau dan meningkatkan produksi tanam. Pemanfaatan urine kelinci ini dilakukan guna menambah nilai jual terhadap urine kelinci yang mana biasanya hanya dijadikan sebagai limbah saja. Dalam pelaksanaan produksi POCKLIN TABU SERA ini meliputi (1) Tahap Pra Produksi, terdiri dari (a) Tahap penyiapan produksi, (b) tahap pengadaan produk; (2) Tahap Produksi; (3) Tahap Pasca Produksi, terdiri dari (a) tahap pemasaran, (b) tahap pelaporan laba rugi, (c) tahap analisis penjualan; (4) tahap pembuatan laporan dan publikasi. Luaran yang dihasilkan adalah sebuah produk berupa pupuk organik cair yang dikemas dalam botol 500 mL dan dipasarkan dengan harga Rp.15.000,00. Target pasar dari produk POCKLIN TABU SERA ini ialah masyarakat pada umumnya dan petani pada khususnya. Produk ini memiliki potensi pengembangan usaha berkelanjutan karena respon penerimaan masyarakat terhadap produk dengan inovasi seperti ini sangat bagus serta mampu meningkatkan pemanfaatan bahan baku lain yaitu tanaman serai.

Full Text:

PDF

References

Tabloid Sinar Tani. https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/tekno-lingkungan/8040-Begini Cara-Buat-Urin-Kelinci-Cairan-Ajaib-untuk-Tanaman diakses pada 28 September 2019 pukul 09.00 WIB.

Nurhasanah dan Heryadi, Hedi. 2013. Pemanfaatan Sereh (Cymbopogon Cytratus) dalam Menurunkan Bau Pada Pupuk Organik Cair dan Potensinya dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Cabai (Capsicum Annum)dalam Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Volume 14 Nomor 1, Maret 2013, 37-47.

Simarmata, T. 2005. Aplikasi Pupuk Biologis dan Pupuk Organik Untuk Meningkatkan Kesehatan Tanah dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon Esculentum Mill) pada Inceptisols di Jatinangor. Jurnal Agroland. 12 (3): 261-266.

Hanolo, W. 1997. Tanggapan Tanaman Selada dan Sawi Terhadap Dosis dan Cara Pemberian Pupuk Cair Stimulan. Jurnal Agrotropika. 1 (1) 25-29.

Hamdani, J.S., dan T, Simarmata. 2003. Pertumbuhan dan Hasil Jahe (Zingiber Officinale Rose) Cultivar Gajah yang dipanen Muda pada Berbagai Jenis dan Dosis Pupuk Organik dan Anorganik. Jurnal Kultivasi. 2 (2): 26-32.

Noor, N., Y. C., Raharjo, Murtiyeni dan R. Haryani. 1996. Pemanfaatan Usaha Tani Sayuran Untuk Pengembangan Agribisbis Kelinci di Sulawesi Selatan. Laporan Penelitian. Balitnak Ciawi-Balittan Maros. Puslitbangtan. 42.

Gardner, F.P, B. R., Pearce., L. M. Roger. 1985. Physiologyof Crop Plants. The Lowa State University Press. Lowa.

Nurhasanah dan Heryadi, Hedi. 2013. Pemanfaatan Sereh (Cymbopogon Cytratus) dalam Menurunkan Bau Pada Pupuk Organik Cair dan Potensinya dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Cabai (Capsicum Annum)dalam Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Volume 14 Nomor 1, Maret 2013, 37-47.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.