Komunikasi Pemasaran dengan Konsep IMC Bagi Desa Wisata Industri Kerajinan Rotan Trangsan

Abstract

Desa Trangsan sudah lima tahun diposisikan sebagai Desa Wisata Industri Kerajinan Rotan oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Akan tetapi belum mempunyai program komunikasi pemasaran secara terintegrasi. Padahal, Desa Trangsan sudah mempunyai segmentation, targeting, positioning, dan differentiation yang jelas yang akan menjadi dasar perancangan program komunikasi pemasarannya. Di era komunikasi digital saat ini, teknologi digital sangat efektif untuk digunakan sebagai media komunikasi dengan pasar sasaran. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh RG DKV Media Interaktif di bulan Agustus 2020 yang lalu merupakan kegiatan awal yang sangat strategis bagi pengembangan Desa Trangsan kedepan; workshop Fotografi Digital dan workshop Pemasaran Digital dilaksanakan dengan tujuan untuk mempersiapkan masyarakat untuk kegiatan berikutnya. Kegiatan tersebut juga membuka banyak kesempatan untuk menyelenggarakan kegiatan lain di sana. Metode pendekatan masyarakat dengan komunikasi aktif dengan cara silaturahim merupakan teknik pendekatan yang paling tepat, selain didukung pula oleh observasi lapangan, wawancara dengan narasumber, dan dokumentasi arsip. Program komunikasi pemasaran dengan Integrated Marketing Communication (IMC) dianggap tepat karena menyajikan langkah-langkah perumusan startegi komunikasi pemasaran yang terintegrasi. Konsep IMC akan membuat kegiatan perumusan program komunikasi menjadi lebih terarah dan terintegrasi dengan program kegiatan lainnya. Dengan workshop Fotografi Produk dan workshop Pemasaran Digital warga desa Trangsan telah mampu membuat foto-foto produk untuk kepentingan pemasaran digital produk rotan mereka secara mandiri. Kualitas foto yang dihasilkan sudah lebih bagus dan aktifitas pemasaran melalui media sosial dan media digital lainnya mulai aktif kembali.