Pengolahan Limbah Tahu dan Potensinya

Mutiara Regita Cahyani, Intan Ayu Zuhaela, Teguh Endah Saraswati, Sentot Budi Raharjo, Edi Pramono, Sayekti Wahyuningsih, Witri Wahyu Lestari, Dian Maruto Widjonarko

Abstract

Tahu merupakan produk makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Produksi tahu di Indonesia masih banyak menggunakan metode konvensional dengan limbah yang dihasilkan belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah tahu mengandung senyawa organik dengan pH yang rendah dan merupakan salah satu penyumbang polutan pada lingkungan perairan apabila tidak dilakukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Pengolahan limbah tahu dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti penambahan bakteri mikroorganisme efektif, plasma ozonasi, biogas dan produksi makanan. Potensi pengolahan limbah tahu menjadi produk yang lebih bermanfaat belum banyak dikenal masyarakat luas. Oleh karena itu diperlukan metode alternatif pengolahan limbah tahu yang lebih efektif dan efisien sehingga mudah diterapkan pada masyarakat. Beberapa pengolahan limbah tahu berpotensi menjadi pupuk organik cair, mengurangi kadar polutan sehingga lebih aman jika dibuang ke lingkungan, yang selanjutnya dapat menghasilkan biogas sebagai bahan bakar alternatif. Selain itu, limbah tahu dapat digunakan untuk produksi makanan seperti Nata de soya, tempe gembus, dan keripik

Tofu Waste Treatment and Its Potential. Tofu is a food product most consumed by Indonesians. Tofu production in Indonesia still uses conventional methods with the resulting waste which has not been used optimally. Tofu waste contains organic compounds with low pH and is a contributor to pollutants in the aquatic environment if it was not processed first before being discharged into the environment. Tofu waste treatment can be carried out by several methods, such as the addition of effective bacteria of microorganisms, plasma ozonation, biogas, and food production. The potential of tofu waste processing into a more useful product has not been widely recognized by the public. Therefore, it requires an alternative method of tofu waste treatment that is more effective and efficient so that it is easily applied to society. Some tofu waste treatment plants have the potential to become liquid organic fertilizer, reduce pollutant levels thus it is safer when released into the environment further used to produce biogas as an alternative fuel. In addition, it can be used for other food products such as Nata de soya, Tempe gembus (a traditional fermented food), and chips.

 

Keywords

biogas, tofu waste, nata de soya, organic fertilizer, tofu

Full Text:

PDF

References

Hikmah S.F., Rahman A., Kholiq I.N. & Andriani Z.Z.D., 2019, Teknologi Pengolahan Limbah Industri Tahu sebagai Upaya Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Istiqro, 5 (1), 53-71.

Mallongi A. & Natsir M.F., 2019, Efisiensi Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Biofilter Sistem Upflow dengan Penambahan Efektif Mikroorganisme 4. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1 (2).

Sato A., Utomo P. & Abineri H.S.B., 2015, Pengolahan Limbah Tahu Secara Anaerobik-Aerobik Kontinyu, Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Terapan III. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.

Kusumawati I., Cahyanto M.N. & Rahayu E.S., 2011, Modifikasi Pengolahan Limbah Cair Tahu di CV Kitagama Secara Anaerbik. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Farabi F., Pratama R., Maulana D. & Fitriyano G., 2017, Pemanfaatan Limbah Padat Tahu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas. Prosiding Semnastek.

Haryanto A.T., Dewi S.N. & Riyadi J.S., 2020, Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Desa Ngasinan Etan, Gebang, Masaran, Sragen. Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4 (1).

Rajagukguk K. 2020, Pengolahan Limbah Cair Tahu Menjadi Biogas Menggunakan Reaktor Biogas Portabel. Quantum Teknika: Jurnal Teknik Mesin Terapan, 1 (2).

Sulistiyawati I., Rahayu N.L. & Purwitaningrum F.S., 2020, Produksi Biolistrik Menggunakan Microbial Fuel Cell (MFC) Lactobacillus bulgaricus dengan Substrat Limbah Tempe dan Tahu. Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal, 37 (2).

Anggarini S., Hidayat N., Sunyoto N.M.S. & Wulandari P.S., 2015, Optimization of Hydraulic Retention Time (Hrt) and Inoculums Addition In Wastewater Treatment Using Anaerobic Digestion System. Agriculture Agricultural Science Procedia, 3, 95-101.

Chua J.-Y., Liu S.-Q.J. & Technology, 2019, Soy Whey: More Than Just Wastewater from Tofu and Soy Protein Isolate Industry. Trends in Food Science, 91, 24-32.

Lyberatos G. and Skiadas I., 1999, Modelling of Anaerobic Digestion–a Review. Global Nest Int J, 1 (2), 63-76.

Kurnianingsih R., Nurrijawati N., Pebdiani S.A., Suparman S., Fitriana N.Z., Ghazali M., Prasedya E.S., Astuti S.P. & Sunarpi S., 2019, Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Menjadi Produk Nata De Soya Berbasis Rumput Laut. Prosiding PEPADU, 1 (1), 303-7.

Souisa G.M., Sidharta B. & Pranata F.S., 2019, Pengaruh Acetobacter xylinum dan Ekstrak Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) terhadap Produksi Nata dari Substrat Limbah Cair Tahu. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 11 (1), 27-33.

Priyadi D.A. 2020, Kampung Tahu Gitik: Olahan Limbah Whey Tahu menjadi Nata De Soya dalam Pemberdayaan Masyarakat, Prosiding Seminar Nasional Rekarta 2020.

Sarkono S., Muspiah A., Jupri A., Rohyani I.S. and Hadi I., 2018, Pemanfaatan Limbah Cair Pengolahan Tahu untuk Pembuatan Nata De Soya di Kelurahan Kekalik Jaya Kota Mataram. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility, 1, 998-1005.

Moertinah S. 2010, Kajian proses anaerobik sebagai alternatif teknologi pengolahan air limbah industri organik tinggi. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, 1 (2), 104-14.

Makiyah M., Sunarto W. and Prasetya A.T., 2015, Analisis Kadar NPK Pupuk Cair Limbah Tahu dengan Penambahan Tanaman Thitonia Diversivolia. Indonesian Journal Of Chemical Science, 4 (1).

Desiana C., Banuwa I.S., Evizal R. and Yusnaini S., 2013, Pengaruh Pupuk Organik Cair Urin Sapi dan Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Agrotek Tropika, 1 (1).

Al Amin A., Yulia A.E. and Nurbaiti N. 2017 Pemanfaatan Limbah Cair Tahu untuk Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.). Riau University.

Mutmainah S., 2020, Pemanfaatan Air Limbah Tahu dengan Penambahan Sereh Wangi sebagai Pupuk Organik Cair. Masyarakat Berdaya dan Inovasi, 1 (2), 80-2.

Aliyenah A., Napoleon A.N.A. and Yudono B., 2015, Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Pupuk Cair Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir). Jurnal Penelitian Sains, 17 (3),

Handayani T. and Niam H.M.A., 2018, Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai Pupuk Cair Organik dan Es Krim untuk Meningkatkan Pendapatan dan Pengembangan Produk. Jurnal Dedikasi, 15.

Etacheri V., Di Valentin C., Schneider J., Bahnemann D. and Pillai S.C., 2015, Visible-Light Activation of TiO2 Photocatalysts: Advances in Theory and Experiments. Journal of Photochemistry Photobiology C: Photochemistry Reviews, 25, 1-29.

Tuhu Agung R. and Winata H.S., 2010, Pengolahan Air Limbah Industri Tahu dengan Menggunakan Teknologi Plasma. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 2 (2), 19-28.

Ali H., Hennawi H., Abdelzaher K., El-Halwagy A., Samir A. and Garamoon A., 2019, Evaluation of Synthesized Ozone by Dielectric Barrier Discharge Plasma for Degradation of Anionic Dyes from Their Solutions. Egyptian Journal of Chemistry, 62 (6), 1025-36.

Huang F., Chen L., Wang H. and Yan Z., 2010, Analysis of the Degradation Mechanism of Methylene Blue by Atmospheric Pressure Dielectric Barrier Discharge Plasma. Chemical Engineering Journal, 162 (1), 250-6.

Wang X.-Q., Wang F.-P., Chen W., Huang J., Bazaka K. and Ostrikov K.K., 2016, Non-equilibrium Plasma Prevention of Schistosoma japonicum Transmission. Scientific reports, 6, 35353.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.