Analisis Tarif Dan Load Factor Bus Batik Solo Trans Koridor 3 Pada Masa Pandemi COVID-19
Abstract
Dua tahun sudah Indonesia dihadapkan dengan pandemi COVID-19, banyak perubahan tatanan kehidupan di sektor transportasi dan ekonomi. Moda transportasi dianggap sebagai sarana pergerakan manusia yang berpotensi cukup besar dalam penyebaran COVID-19. Hal tersebut mempengaruhi pola pikir masyarakat yang lebih memilih kendaraan pribadi daripada kendaraan umum. Perubahan ekonomi yang terjadi berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta harga komponen biaya operasional kendaraan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain tarif bus BST koridor 3 berdasarkan ATP, WTP dan BOK. Penentuan jumlah sampel menggunakan metode slovin. Data diperoleh dari survei wawancara kepada penumpang dan PT. BST. Analisis ATP dilakukan berdasarkan pendapatan, alokasi biaya transportasi dan frekuensi perjalanan dalam 1 bulan. Sedangkan analisis WTP berdasarkan kemauan membayar masyarakat terhadap pelayanan bus BST saat ini. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini didapatkan bahwa hasil ATP umum lebih besar dari pada WTP umum. Nilai ATP umum yaitu sebesar Rp4.372,93 dan nilai WTP umum yaitu sebesar Rp3.625,34. Sedangkan untuk nilai ATP mahasiswa/pelajar yaitu sebesar Rp1.809,29 lebih kecil dari pada nilai WTP mahasiswa/pelajar yaitu sebesar Rp2.482,14. Untuk nilai tarif BOK berdasarkan metode Departemen Perhubungan 2002 didapatkan sebesar Rp10.573,60/penumpang/rit dengan load factor sebesar 117,80%.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Breidert, C., Hahsler, M., & Reutterer, T., 2006, "A Review of Methods for Measuring Willingness-to-pay", Innovative Marketing, pp. 1–32.
Darat, D. J. P. Nomor SK.687/AJ.206/DPRJD, 2002, "Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan dalam Trayek Tetap dan Teratur", Jakarta.
Julien, J. and Mahalli, K., 2015. Analisis ability to pay dan willingness to pay pengguna jasa kereta api bandara kualanamu (Airport Railink service). Ekonomi Dan Keuangan, 2(3).
Morlok, E. K., 1991, "Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi", Erlangga. Jakarta.
Polzin, S. and Choi, T., 2021. COVID-19’s effects on the future of transportation.
Saputra, A. B., 2020, "Analisa Tarif Angkutan Umum Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan, Ability To Pay Dan Willingness To Pay (Studi Kasus PO. Bagong Trayek Terminal Purabaya Kota Surabaya–Terminal Kota Pare Kecamatan Pare)", Universitas Muhammadiyah Malang.
Tamin, O. Z., Rahman, H., Kusumawati, A., Munandar, A. S., & Setiadji, B. H., 1999, "Evaluasi tarif angkutan umum dan analisis Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) di DKI Jakarta", Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Undang-undang Republik Indonesia No 22 Tahun 2009, 2009, “Lalu Lintas dan Angkutan Jalan”, Jakarta.
Utanaka, A. and Widyastuti, H., 2019, October. Traffic Accident Cost Analysis Using Willingness-to-pay Method in Surabaya. In 11th Asia Pacific Transportation and the Environment Conference (APTE 2018) (pp. 223-226). Atlantis Press.
Vanany, I., Ciptomulyono, U., Khoiri, M., Hartanto, D. and Imani, P.N., 2015. Willingness to pay for Surabaya mass rapid transit (SMART) options. Procedia Manufacturing, 4, pp.373-382.
Wulansari, D.N., Maulana, A.C. and Astari, M.D., 2017, November. Analysis of ability to pay and willingness to pay for Jakarta light rail transit in Jakarta, Indonesia. In 2017 International Conference on Computing, Engineering, and Design (ICCED) (pp. 1-4). IEEE.
Refbacks
- There are currently no refbacks.