PENGARUH VARIASI ANYAMAN LATERAL SERAT CANTULA (AGAVE CANTULA ROXB) PADA TEXTILE REINFORCED CONCRETE (TRC) TERHADAP KUAT TEKAN BETON
Abstract
Penggunaan beton bertulang telah menjadi material pokok sebagai struktur penguat suatu bangunan. Beton yang mengalami kerusakan maupun degradasi kekuatan tersebut dapat diperbaiki untuk mengembalikan atau menambah kekuatan dan kemampuannya dalam menopang struktur seperti sedia kala. Textile Reinforced Concrete (TRC) merupakan komposit yang terdiri dari tekstil yang berfungsi sebagai reinforcement dan fine-grained concrete sebagai matriks. Textile reinforcement yang digunakan umumnya berupa material non-nature, seperti serat kaca tahan alkali (AR), aramid, basalt dan carbon fabrics. Terdapat pula material alam yang dapat digunakan pada textile reinforcement, salah satunya yaitu serat cantula. Agave Cantula Roxb merupakan serat alam yang memiliki kemampuan mekanik yang tinggi. Textile Reinforced Concrete (TRC) yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari silinder beton sebagai matrik dan reinforcement berupa anyaman serat cantula yang dikekang pada beton yang memiliki variasi arah penulangan lateral sesuai dengan dimensi yang ditentukan. Variasi anyaman tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh yang paling optimal pada kuat tekan beton. Variasi anyaman serat cantula yang digunakan adalah 10 mm x 10 mm, 15 mm x 10 mm , 20 mm x 10 mm. Pengujian pada Textile Reinforced Concrete dilakukan pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan aktual (f’c) yang terbesar yaitu pada benda uji dengan kode TRC 100, sebesar 18,33 MPa. Selain itu, terjadi peningkatan kekuatan pada beton yang telah terkekang oleh serat cantula terhadap beton normal. Prosentase peningkatan nilai kuat tekan terbesar yaitu pada benda uji dengan kode TRC 100 sebesar 1,89 %.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.