PENGARUH AGREGAT LIMBAH GERABAH PADA SUSUT BETON NORMAL DAN BETON PERVIOUS DI LINGKUNGAN KERING DAN BASAH
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar agregat limbah gerabah dengan variasi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% dari agregat kasar batu pecah terhadap susut beton normal dan pervious concrete di lingkungan kering dan basah, dan mengetahui pengaruh lingkungan air pada proses susut beton. Sebelum pengujian susut dilakukan, perlu dilakukan uji verifikasi kuat tekan beton normal, serta permeabilitas dan kuat tekan pervious concrete untuk memastikan apakah rancang campur telah sesuai dengan prakteknya. Pengujian susut dilakukan menggunakan demountable mechanical strain gauge selama 91 hari pada 60 benda uji. Pada beton normal dan pervious concrete di lingkungan kering, makin banyak kadar agregat gerabah, makin besar susut yang terjadi. Grafik perbandingan nilai susut pada setiap beton dengan penggunaan gerabah di lingkungan kering menunjukkan hubungan linier naik. Pada beton normal dan pervious concrete di lingkungan basah, makin banyak kadar agregat gerabah, makin kecil susut yang terjadi. Grafik perbandingan nilai susut pada setiap beton dengan penggunaan gerabah di lingkungan basah menunjukkan hubungan linier turun. Pada lingkungan basah, beton cenderung mengalami pengembangan dan susut yang terjadi jauh lebih sedikit dibandingkan pada beton di lingkungan kering. Pada kondisi kering, air pada pori-pori beton menguap sehingga beton menyusut. Pada kondisi basah, air cenderung mengisi pori-pori beton sehingga beton mengembang.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.