Pengaruh Penambahan Serat Alumunium Pada Beton Ringan Dengan Teknologi Gas terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Modulus Elastisitas
Abstract
Beton Ringan dengan teknologi gas adalah campuran antara semen, air, agregat dengan bahan tambah tertentu yaitu dengan mencampur alumunium pasta yang akan bereaksi dengan kalsium hidroksida dari pasir sehingga membentuk gas hidrogen. Gas hidrogen kemudian menciptakan gelembung selama pengembangan, setelah beton kering gas hidrogen tersebut akan menguap dan menjadi rongga udara. Penambahan serat aluminium bertujuan untuk meningkatkan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas pada beton ringan dengan teknologi gas. Kuat tekan rata-rata dengan prosentase serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% sebesar 8,496 MPa; 11,140 MPa; 13,178 MPa; 14,912 MPa dan 17,816 MPa. Prosentase perubahan nilai kuat tekan terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 1% sebesar 109,694%. Kuat tarik belah rata-rata dengan prosentase serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% adalah 1,499 MPa; 1,761 MPa; 2,016 MPa ; 2,487 Mpa dan 2,617 MPa. Prosentase perubahan nilai kuat tarik belah terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 1% sebesar 74,620%. Nilai modulus elastisitas rata-rata beton ringan berserat aluminium dengan persentase serat serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% secara berturut - turut adalah 8394 MPa; 10328,4 MPa; 12434,467 Mpa; 13254,967 Mpa dan 14177,283 MPa. Prosentase perubahan nilai modulus elastisitas terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 1% sebesar 68,898%.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.