PENGARUH PENAMBAHAN SERAT POLYPROPILENE PADA BETON RINGAN DENGAN TEKNOLOGI GAS TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS
Abstract
Berat beton ditentukan oleh berat jenis dan volume beton itu sendiri, untuk mengurangi berat beton pada volume yang sama perlu adanya pengurangan berat jenis beton. Menurut SNI-03-2847-2002 menyatakan bahwa beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat satuan dengan kepadatan lebih kecil dari 1900 kg/m³. Kuat tekan beton ringan yang berkisar antara 1 MPa sampai 15 MPa (Husin, A. dan Setiadji, R. 2008) membuat beton ini tidak bisa digunakan sebagai beton struktural yang memiliki kuat tekan minimal 17,5 MPa. Solusi yang dilakukan adalah pembuatan beton ringan dengan teknologi gas dengan penambahan berbagai variasi kadar serat polypropilene. Pembuatan beton ini adalah dengan cara menambahkan alumunium pasta yang dibuat dengan pencampuran serbuk alumunium dan air kedalam adukan mortar kemudian ditambahkan berbagai variasi kadar serat polypropilene. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhir. Benda uji berupa silinder 10 cm x 20 cm untuk pengujian modulus elastisitas, kuat tekan, dan kuat tarik belah. Alat yang digunakan untuk pengujian adalah UTM (Universal Testing Machine). Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan maksimum kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 48,18% pada kadar serat 0,75%; 48,44% pada kadar serat 0,75%; dan 59,47% pada kadar serat 0,75% dibandingkan dengan beton ringan gas tanpa serat polypropilene.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.