STUDI KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE DENGAN ASBUTON EMULSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT
Abstract
Pada era globalisasi ini perkembangan inovasi material perkerasan jalan semakin maju, salah satunya adalah perkembangan Asbuton emulsi. Asbuton emulsi diperoleh dari hasil pencampuran 2 fase yakni fase padat dan fase cair. Dimana fase padat adalah pencampuran antara Asbuton Butir dengan bahan peremaja, sementara fase cair didapat dari pencampuran air, texapon, dan emulgator. Untuk mendapatkan campuran dengan karakteristik (Marshall Test) yang lebih baik diperlukan modifikasi komposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Marshall dari campuran aspal beton menggunakan bahan pengikat Asbuton emulsi
Penelitian terdiri atas pengujian aspal dan pengujian terhadap campuran (Marshall Test). Setelah didapatkan kadar dari masing-masing Asbuton emulsi, kemudian Asbuton emulsi dicampur dengan agregat untuk dijadikan campuran hangat Asphalt Concrete Wearing Course. Setelah dilakukan uji volumetrik dari benda uji, dilakukan pengujian Marshall. Hasil dari analisis Marshall didapatkan kadar aspal optimum.
Pada proses pencampuran benda uji di lab diketahui bahwa pencampuran awal menggunakan metode campuran dingin. Setelah dilakukan percobaan hasil campuran yang didapatkan memiliki waktu setting yang lama. Oleh karena itu metode pencampuran diubah menjadi metode campuran hangat. Pada metode campuran hangat didapatkan campuran dengan waktu setting lebih singkat.
Dari pengujian didapatkan nilai karakteristik Marshall campuran hangat Asphalt Concrete Wearing Course dengan pengikat Asbuton emulsi,berada pada kadar optimum 3,5% dengan nilai yang didapat sebagai berikut: nilai stabilitas campuran sebesar 357,021 kg, nilai kepadatan sebesar 2,39 gram/cc, nilai VIM sebesar 4,716 %, nilai flow sebesar 3,23 mm, dan nilai Marshall Quotient sebesar 110,84 kg/mm.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.