ANALISIS POTENSI DEMAND BATIK SOLO TRANS KORIDOR 2 PADA FUNGSI GUNA LAHAN PEMUKIMAN DAN ANALISIS ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)
Abstract
Kebutuhan akan transportasi pada saat ini terus meningkat dan hal ini akan mengakibatkan kemacetan jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu cara yang ideal adalah dengan menyediakan angkutan umum massal seperti Batik Solo Trans. Penambahan demand merupakan faktor penting dalam pengembangan angkutan umum massal tersebut. Selain itu, dalam penentuan tarif juga harus memperhitungkan kemampuan dan kemauan dari potensi demand agar mereka tertarik dan mau beralih pada angkutan umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi penambahan demand serta analisis ATP dan WTP dari potensi penambahan demand tersebut pada koridor pelayanan rute BST koridor 2 (Terminal Palur - UNS - RS.Moewardi - SMA Negeri 1 Surakarta - Stasiun Balapan - Monumen Pers - Solo Paragon Mall - Solo Grand Mall - Universitas Muhammadiyah Surakarta - Terminal Kartasura) khusus fungsi guna lahan pemukiman. Fungsi guna lahan pemukiman adalah bangunan-bangunan pemukiman dalam suatu wilayah yang digunakan sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan. Pada penelitian ini, data diperoleh dengan metode kuisioner kepada penduduk yang berada pada fungsi guna lahan pemukiman dalam koridor area pelayanan BST koridor 2. Data yang diambil dari responden meliputi pertanyaan-pertanyaan yang hasilnya digunakan untuk analisis penambahan demand dan persepsi tarif berdasarkan kemampuan dan kemauan untuk membayar. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi penambahan demand BST Koridor 2 pada fungsi guna lahan pemukiman sebesar 67.362 orang yang terdiri dari kategori umum dan pelajar. Jumlah ini merupakan 77,34% dari total populasi seluruh penduduk yang berada pada koridor pelayanan rute BST Koridor 2 pada fungsi guna lahan pemukiman. Hasil analisis nilai Ability To Pay (ATP) dari potensi demand untuk kategori pelajar sebesar Rp. 5.590 dan kategori umum sebesar Rp. 4.808. Nilai Willingness To Pay (WTP) pelajar sebesar Rp. 2.211 dan kategori umum sebesar Rp. 4.078. Nilai tersebut didapat untuk keadaan eksisting atau sebelum dilakukan pembenahan terhadap fasilitas-fasilitas yang diharapkan dari potensi demand. Kondisi ATP lebih tinggi dari tarif yang berlaku saat ini, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam membayar kebutuhan transportasi cukup tinggi. Tetapi nilai WTP masih di bawah tarif yang berlaku, yang menunjukkan bahwa utilitas dari Batik Solo Trans masih rendah. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan utilitas Batik Solo Trans untuk melakukan perbaikan dalam hal fasilitas dan layanan, sehingga nantinya Batik Solo Trans dapat menjadi pilihan terbaik untuk kebutuhan transportasi dengan orang-orang dan untuk menghindari kemacetan.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.